Pengaruh Cekaman Kekurangan Air pada Pertumbuhan Vegetatif 18 Klon Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.)

VindasSari (2008) Pengaruh Cekaman Kekurangan Air pada Pertumbuhan Vegetatif 18 Klon Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) ialah golongan rumput-rumputan yang mulai dari pangkal sampai ujung batangnya mengandung air gula dengan kadar mencapai 20%. Air gula tersebut kemudian diolah menjadi gula pasir dan gula merah. Industri gula nasional dewasa ini menghadapi permasalahan yang serius akibat menurunnya produksi gula nasional hanya 1,7 juta t/ tahun sementara kebutuhan mencapai 3 juta t/ tahun. Permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam sektor pergulaan dewasa ini salah satunya ialah produktivitas lahan yang rendah, sementara kebutuhan akan gula untuk kebutuhan domestik semakin meningkat. Kebutuhan akan gula dalam negeri selalu meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan gizi masyarakat. Faktor penyebab rendahnya produktivitas lahan ialah bergesernya lokasi penanaman tebu ke lahan-lahan non-produktif, lahan marjinal, maupun lahan kering. Salah satu upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan gula nasional ialah pemakaian klon unggul untuk lahan kering yang harus diikuti oleh mutu, jumlah, dan ketersediaan bibit yang tepat. Hal tersebut dikarenakan apabila tanaman mengalami kekurangan air maka aktifitas fisiologis maupun morfologis menjadi terganggu, sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mempelajari pengaruh dari cekaman kekurangan air pada pertumbuhan vegetatif 18 klon tanaman tebu dan untuk mendapatkan klon tanaman tebu yang toleran terhadap kondisi kekurangan air. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat perbedaan pengaruh negatif dari berbagai cekaman kekurangan air pada pertumbuhan vegetatif 18 klon tanaman tebu dan terdapat klon tanaman tebu yang toleran terhadap cekaman kekurangan air. Penelitian dilaksanakan di hardening Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah leaf area meter (LAM), timbangan, mikroskop binokuler, pisau, gunting, gembor, gelas ukur, meteran, corong dan oven. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini ialah 18 klon tanaman tebu, media campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 3:1, pupuk SP-36, pupuk ZA, polibag, paralon, kertas label, ajir, spidol, tali rafia, tray plastik, kantong kertas semen, Kutex, dan preparat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT). Petak utama ialah volume pemberian air, terdiri atas 3 perlakuan, yaitu : 100%, 70%, dan 40% kapasitas lapang. Anak petak ialah klon tebu, terdiri atas 16 klon dan 2 klon kontrol. Pengamatan yang dilakukan terdiri atas pengamatan non destruktif dan pengamatan destruktif. Pengamatan non destruktif meliputi : tinggi tanaman, jumlah batang dalam satu rumpun, diameter batang, jumlah daun segar, jumlah daun layu, jumlah daun menggulung, jumlah stomata, dan jumlah ruas. Pengamatan destruktif meliputi : luas daun, bobot basah dan bobot kering (akar, batang dan daun), serta biomassa tanaman. Data hasil pengamatan diuji dengan sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji BNT 5% serta perhitungan nilai indeks toleransi kekeringan. Penentuan toleransi kekeringan didasarkan pada nilai indeks toleran cekaman pada 4 variabel pengamatan. Makin besar nilai indeks cekaman, makin tinggi toleransinya. Nilai indeks toleransi klon diatas satu menunjukkan bahwa klon tersebut toleran terhadap kekeringan dan nilai indeks toleransi dibawah satu menunjukkan bahwa klon tersebut rentan terhadap kekeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum tidak terdapat interaksi antara tingkat kapasitas lapang dan klon, tetapi masing-masing perlakuan memberikan perlakuan yang nyata pada setiap variabel pengamatan. Secara umum, perlakuan pemberian air 40% kapasitas lapang memberikan hambatan pada pertumbuhan vegetatif lebih tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan pemberian air 70% kapasitas lapang. Pada komponen toleransi diperoleh hasil bahwa variabel panjang ruas ialah variabel yang toleran terhadap kondisi 70% dan 40% kapasitas lapang. Sedangkan variabel biomassa tanaman ialah variabel yang peka terhadap kondisi 40% kapasitas lapang karena tidak ada klon yang toleran pada kondisi tersebut. Klon yang sesuai apabila di tanam pada kondisi 40% kapasitas lapang adalah PS 98 – 1232.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/387/050803808
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 07 Jan 2009 10:05
Last Modified: 21 Oct 2021 08:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/128006
[thumbnail of 050803808.pdf]
Preview
Text
050803808.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item