Pengaruh Kombinasi Pupuk Tunggal dan Pupuk Majemuk pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.??

RatihAziizah (2008) Pengaruh Kombinasi Pupuk Tunggal dan Pupuk Majemuk pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.?? Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman tomat termasuk dalam famili Solanaceae yang digolongkan dalam genus Lycopersicon. Kandungan gizi tanaman tomat penting sebagai sumber pro-vitamin A dan vitamin C. Data BPS (2006) menunjukkan produktivitas tomat nasional dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2002-2006) rata-rata hanya 10,9 ton per ha. Produktivitas ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan potensi yang seharusnya, seperti pada tomat varietas Permata potensi hasilnya dapat mencapai 50-70 ton per ha (Anonymous 2008a),. Tingkat produksi tanaman tomat yang rendah salah satunya disebabkan oleh tingkat kesuburan tanah yang menurun. Permasalahan tersebut dapat di atasi dengan memberikan tambahan unsur hara berupa pupuk. Pemupukan dapat dilakukan dengan memberikan pupuk tunggal maupun pupuk majemuk. Tujuan penelitian ialah untuk mendapatkan kombinasi pupuk tunggal dan pupuk majemuk pada dosis yang sesuai dan efisiensi penggunaannya dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Hipotesis yang diajukan ialah kombinasi pupuk tunggal dan pupuk majemuk dengan dosis yang sesuai dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2008, di desa Wonomulyo, kecamatan Poncokusumo, kabupaten Malang. Ketinggian tempat percobaan 600 m dpl, curah hujan 2000 mm/th, dan suhu 28oC. Peralatan yang digunakan ialah gembor, cangkul, bambu, meteran, penggaris, timbangan analitik, jangka sorong, dan oven. Bahan yang digunakan antara lain benih tomat varietas Permata produk Panah Merah, kantong plastik, mulsa plastik hitam perak, pupuk NPK Kebomas 25:7:7 , NPK Kebomas 25:8:8, Urea (46% N), ZA (21% N, 24% S), SP 36 (36% P2O5, 5% S), KCl (60% K2O), insektisida (Confidor 5 WP, Curacron 500 EC, Score 250 EC dan Buldok 25 EC), bakterisida (Agrept MX 80 WP) dan fungisida (Dithane M-45 80 WP dan Delsene MX 80 WP). Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah rancangan acak Kelompok (RAK) dengan jumlah perlakuan 8 dan masing-masing diulang 4 kali. Perlakuan: A = Kontrol tanpa pupuk Kontrol (tanpa pupuk), B = Urea 150 kg/ha + ZA 400 kg/ha + SP36 300 kg/ha + KCl 200 kg/ha, C = NPK Kebomas 25:7:7 612 kg/ha + SP36 181 kg/ha + KCl 129 kg/ha, D = NPK Kebomas 25:7:7 650 kg/ha + SP36 150 kg/ha + KCl 100 kg/ha, E = NPK Kebomas 25:7:7 800 kg/ha, F = NPK Kebomas 24:8:8 638 kg/ha + SP36 158 kg/ha + KCl 115 kg/ha, G = NPK Kebomas 24:8:8 650 kg/ha + SP36 150 kg/ha + KCl 100 kg/ha, H = NPK Kebomas 24:8:8 800 kg/ha. Pengamatan non destruktif dilakukan dengan interval 14 hari sekali, dimulai pada umur 14 hst. Peubah yang diamati ialah tinggi tanaman (cm), diameter batang (cm), jumlah daun, jumlah cabang, umur berbunga, umur berbuah, presentase fruitset, jumlah buah panen, diameter buah, panjang buah, bobot buah per buah, bobot buah pertanaman, bobot buah per petak dan bobot buah per hektar. Pengamatan destruktif dilakukan pada saat pertumbuhan maksimum dan panen terakhir, pada peubah luas daun dan bobot kering tanaman. Data dianalisis dengan analisis ragam untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan yang kemudian dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (uji BNT) dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kontrol (tanpa pupuk) memberikan hasil yang lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan pemberian pupuk baik pupuk tunggal, pupuk NPK Kebomas dan kombinasi dari pupuk tunggal dan pupuk NPK Kebomas. Dari seluruh perlakuan, pengunaan pupuk NPK Kebomas 24:8:8 638 kg/ha + SP-36 158 kg/ha + KCl 115 kg/ha (F) dan NPK 25:7:7 612 kg/ha + SP-36 181 kg/ha+KCl 129 kg/ha (C) pada tanaman tomat memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan kontrol pada peubah bobot buah baik bobot buah per tanaman, bobot buah per petak dan bobot buah per hektar yakni sebesar 85,063 ton/ha pada perlakuan F dan 81,992 ton/ha pada perlakuan C. Perlakuan F memberikan nilai R/C ratio yang lebih besar yakni 1,26 dibandingkan perlakuan C hanya 1,22. Pemberian pupuk kandang sebelum tanam disarankan untuk perbaikan struktur tanah sehingga unsur hara yang diberikan akan diikat oleh bahan organik tanah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/380/050803767
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 07 Jan 2009 14:16
Last Modified: 07 Jan 2009 14:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127999
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item