RenyHoryErtika (2008) Pengaruh Berbagai Sistem Olah Tanah dan Dosis Mulsa Alang-Alang pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kedelai ialah bahan pangan sumber protein nabati utama yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat, dimana dalam 100 g kedelai terkandung 40% protein, 18% lemak, 29% karbohidarat dan 6% abu (Antarlina, 1999). Pemenuhan permintaan kedelai dalam negeri hingga saat ini belum sepenuhnya dapat terlaksana dengan baik, terlihat dari meningkatnya nilai import dan harga kedelai. Rendahnya hasil kedelai nasional diakibatkan masalah teknis atau teknologi budidaya yang belum sepenuhnya diterapkan oleh petani. Paket teknologi yang dapat ditawarkan dalam upaya menjaga keberlanjutan produksi kedelai salah satunnya ialah sistem pengolahan tanah. Pengolahan tanah dapat memperbaiki kondisi tanah dengan menggemburkan tanah, memperbaiki drainase, menciptakan daerah perakaran yang baik dan dapat mengurangi pertumbuhan gulma. Namun demikian pengolahan tanah juga berdampak pada kerusakan tanah. Untuk meminimalisir kerusakan tanah tersebut maka diperlukan pengaplikasian mulsa yang dapat menjaga kondisi tanah yang diolah. Aplikasi mulsa dapat berasal dari sisa-sisa tanaman. Mulsa ialah bahan yang sengaja dihamparkan di permukaan tanah atau lahan pertanian untuk melindungi tanah dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor luar (Purwowidodo, 1983). Aplikasi mulsa dapat mengurangi penguapan tanah, mengendalikan gulma, dan menstabilkan suhu tanah daerah perakaran sehingga pertumbuhan akar tanaman lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai sistem olah tanah dan dosis mulsa alang-alang pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, dan menentukan sistem olah tanah dan dosis mulsa alang-alang yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang tinggi. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah sistem olah tanah dan dosis mulsa alang-alang yang tepat akan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juli 2008 di desa Dermo Landungsari Malang, dengan ketinggian tempat ± 400 m dpl. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi Leaf Area Meter (LAM), Soil Moisture Tester , termometer, timbangan analitik, meteran, oven, gembor. Bahan yang digunakan ialah benih kedelai varietas Wilis, pupuk anorganik terdiri dari Urea (46 % N), SP-36 (36 % P2O5), KCl (50 % K2O), insektisida, mulsa alang-alang. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 kali ulangan. Sistem olah tanah ditempatkan sebagai petak utama yang terdiri dari, tanpa olah tanah (T0), olah tanah minimum (T1), olah tanah maksimum (T2). Sedangkan dosis mulsa alang-alang ditempatkan sebagai anak petak yang terdiri dari 4 taraf, yaitu 0 t ha -1 (M0) 3 t ha -1 (M1), 6 t ha -1 (M2), 9 t ha -1 (M3). Pengamatan dilakukan secara destruktif yang dilakukan pada saat tanaman berumur 15 hst, 30 hst, 45 hst, 60 hst, 75 hst, dan saat panen (±88 hst). Parameter pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, luas daun, jumlah cabang per tanaman, dan bobot kering total tanaman. Komponen hasil meliputi jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji per tanaman, hasil biji per hektar, dan analisis pertumbuhan meliputi : indeks panen dan laju pertumbuhan relatif . Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5 %. Apabila ada interaksi atau pengaruh, maka dilanjutkan dengan uji perbandingan di antara perlakuan dengan menggunakan uji BNT pada taraf 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara perlakuan pengolahan tanah dan dosis aplikasi mulsa alang-alang pada komponen pertumbuhan yang meliputi luas daun, jumlah cabang per tanaman dan bobot kering total tanaman. Pada komponen hasil tanaman kedelai terjadi interaksi pada variabel jumlah polong per tanaman, bobot polong per tanaman, bobot biji per tanaman dan hasil ton ha -1, sedangkan pada bobot 100 biji dan indeks panen tidak terjadi interaksi namun secara terpisah perlakuan pengolahan tanah dan dosis aplikasi mulsa alang-alang memberikan pengaruh yang nyata. Rata-rata hasil kedelai terbaik diperoleh pada kombinasi perlakuan olah tanah maksimum dengan aplikasi mulsa alang-alang sebanyak 9 t ha-1 (1,62 t ha -1) serta perlakuan olah tanah minimum dengan dosis mulsa alang-alang 6 t ha-1 (1,59 t ha -1) dan hasil kedelai yang diperoleh antara perlakuan olah tanah minimum pada dosis mulsa alang-alang 6 t ha-1 tidak berbeda nyata dengan hasil panen pada perlakuan olah tanah maksimum dan aplikasi mulsa alang-alang sebanyak 9 t ha-1.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/379/050803766 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 07 Jan 2009 14:07 |
Last Modified: | 07 Jan 2009 14:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127998 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |