Potensi Streptomyces Sebagai Agens Hayati Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Cabai

DwiAnggraeni (2008) Potensi Streptomyces Sebagai Agens Hayati Penyakit Layu Fusarium (Fusarium oxysporum) pada Tanaman Cabai. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cabai merupakan sayuran yang penting, selain berguna sebagai penyedap makanan juga mengandung zat gizi yang diperlukan untuk kesehatan manusia. Kendala utama dalam peningkatkan dan stabilitas produksi tanaman cabai adalah serangan hama dan patogen pada tanaman. Salah satu patogen tanaman tersebut adalah jamur Fusarium oxysporum yang menyebabkan penyakit layu fusarium pada tanaman cabai. Kehilangan hasil akibat serangan penyakit layu fusarium yang pernah terjadi ini sebesar 75 - 90 %. Pengendalian penyakit ini cukup sulit untuk dilakukan karena kisaran inangnya yang luas. Salah satu cara pengendalian yang akhir-akhir ini mendapat perhatian adalah pengendalian secara biologi seperti pemanfaatan Streptomyces. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan Streptomyces yang mempunyai potensi paling baik dalam mengendalikan Fusarium oxysporum penyebab penyakit layu fusarium pada tanaman cabai. Penelitian yang dilakukan, meliputi penelitian di Rumah Kaca dan dan Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Pelaksanaan penelitian dimulai bulan Februari 2008 sampai dengan Juni 2008. Pada uji antibiotik di laboratorium digunakan motode cellophane dan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 5 perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Sedangkan untuk percobaan di rumah kaca digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), perlakuan terdiri dari 10 macam dan masing-masing perlakuan diulang lima kali. Data yang diperoleh di analisis dengan menggunakan uji F dan uji pembanding orthogonal kontras. Dari hasil uji antibiotik yang dilakukan di laboratorium, didapatkan bahwa diameter F.oxysporum yang diberi perlakuan dengan menggunakan isolat Cangar berdiameter paling besar apabila dibandingkan dengan isolat streptomyces dari daerah Wajak, Pare 1, pare 2 dan Pare 3. Hal tersebut menunjukkan bahwa isolat tersebut mempunyai kemampuan yang lemah atau kurang kuat dalam menekan pertumbuhan F.oxysporum. Sedangkan untuk diameter F.oxysporum yang terkecil adalah pada isolat Pare 2. Hal ini berarti daya hambat isolat Streptomyces Pare 2 kuat atau besar dalam menekan pertumbuhan diameter dari F.oxysporum . Dari hasil uji antagonis di rumah kaca menunjukkan hasil bahwa isolat Pare mempunyai potensi paling baik dalam menekan pertumbuhan F.oxysporum . Isolat Streptomyces yang potensial dalam menekan pertumbuhan F.oxysporum mulai dari yang terbesar hingga yang terkecil secara berturut-turut adalah isolat Pare 2, isolat Pare 1, isolat Pare 3, isolat Wajak dan isolat Cangar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/376/050803707
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 08 Jan 2009 09:56
Last Modified: 08 Jan 2009 09:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127995
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item