MerlinKorneliaRumbarar (2008) Pengaruh Asam Cuka terhadap Patogenisitas Jamur Verticillium tricorpus pada Hama Penggerek Buah Kakao Conopomorpha cramerella Snellen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jamur entomopatogen Verticillium tricorpus merupakan salah satu jenis jamur potensial yang dapat digunakan sebagai agens hayati untuk mengendalikan serangan hama maupun patogen. Patogenisitas jamur entomopatogen Verticillium tricorpus dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kemampuan berkecambah, ukuran dan produksi konidia serta kemampuan konidia untuk menempel pada kutikula serangga. Patogenisitas cenderung lebih rendah pada media biakan dibanding dengan inang alami. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor nutrisi media disamping faktor eksternal seperti pH, suhu, oksigen, kelembaban, air dan sinar matahari. Perbedaan ini yang mempengaruhi produksi dan viabilitas konidia jamur. Penelitian tentang pengaruh asam cuka terhadap patogenisitas jamur Verticillium tricorpus pada hama Penggerek Buah Kakao (PBK) Conopomorpha cramerella Snellen telah dilakukan di Laboratorium Penyakit Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Universitas Brawijaya, Malang pada bulan November 2007 sampai Maret 2008. Isolat Verticillium tricorpus yang diuji berasal dari Laboratorium Lapangan Balai Proteksi Tanaman Perkebunan Papua. Isolat ditumbuhkan pada 100 gram media beras dengan perlakuan asam cuka 0 ml sebagai control (K0), 1 ml (K1), 1.5 ml(K2) dan 2 ml (K3). Data hasil pengamatan dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asam cuka berpengaruh terhadap patogenisitas jamur Verticillium tricorpus . Mortalitas hama PBK pada dosis 0 ml, 1 ml, 1.5 ml dan 2 ml berturut-turut adalah 83.3 %, 90%, 100%, dan 86.7%. Peningkatan mortalitas berhubungan dengan kerapatan konidia dan viabilitas kondia yang didapatkan. Perlakuan dengan dosis asam cuka 1,5 ml memiliki kerapatan kondia dan viabilitas konidia tertinggi menyebabkan mortalitas 100% pada 10 pupa serangga uji dan kecepatan mematikan mencapai Waktu Letal 50 pada 3 hari setelah inokulasi. Mortalitas pupa makin cepat pada penambahan asam cuka hingga 1.5 ml sedang pada dosis lebih rendah atau lebih tinggi menunjukkan penurunan daya patogenisitas. Gejala infeksi oleh jamur Verticillium tricorpus muncul pada hari ke-2 yaitu pupa menjadi kaku dan mengeras serta tumbuh miselium pada posterior.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/371/050803659 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 07 Jan 2009 11:10 |
Last Modified: | 07 Jan 2009 11:10 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127990 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |