Purwantoro (2008) Analisis Faktor – Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Diversifikasi Konsumsi Pangan Rumah Tangga Pedesaan di Desa Rawan Pangan : studi kasus di Dusun Krajan Desa Tlogosari Kecamatan Tiris Kabupate. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam Undang – Undang Pangan nomor 7 tahun 1996, pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk dapat mempertahankan hidup karenanya kecukupan pangan bagi setiap orang merupakan hak asasi yang harus dipenuhi. Berdasarkan kenyataan tersebut, masalah pemenuhan kebutuhan pangan bagi seluruh penduduk setiap saat di suatu wilayah menjadi sasaran utama kebijakan pangan bagi pemerintahan suatu negara. Sejak tahun 1974, pemerintah melalui inpresnya telah mengeluarkan kebijakan penganekaragaman konsumsi pangan akan tetapi sampai saat ini kebijakan belu berhasil sebagaimana yang diharapkan. Banyaknya kasus gizi buruk, kelaparan dan ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi beras merupakan indikasi bahwa ketahanan pangan ditingkat rumah tangga masih rendah. Diversifikasi konsumsi pangan ini mencakup penganekaragaman konsumsi pangan baik berupa karbohidrat, protein dan lemak yang diarahkan pada terpenuhinya kebutuhan pangan dan gizi yang seimbang. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis tingkat diversifikasi konsumsi pangan rumah tangga pedesaan di desa rawan pangan, (2) Menganalisis pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi terhadap diversifikasi konsumsi pangan rumah tangga pedesaan di desa rawan pangan. Penentuan lokasi dilakukan secara sengaja ( purposive ) di Dusun Krajan Desa Tlogosari Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo, karena berdasarkan Peta Ketahanan Pangan 2006 masuk dalam kategori wilayah agak rawan pangan. Jumlah sampel yang yang diambil sebanyak 31 rumah tangga dari 324 jumlah rumah tangga yang ada. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel ini menggunakan random sampling yaitu 10 % dari jumlah populasi. Pengambilan data ini berlangsung selama 2 bulan, mulai Mei-Juni 2008. Dengan menggunakan metode wawancara dengan kuesioner yang telah disiapkan data diambil sampai sedetail mungkin. Dengan menggunakan Pola Pangan Harapan sebagai indikator kebrhasilan diversifikasi konsumsi pangan. Semakin tinggi skor PPH mengindikasikan bahwa semakin tinggi pula tingkat diversifikasi konsumsi pangan. Jika skor PPH sudah tercapai 100 maka diversifikasi konsumsi pangan sudah efektif. Sementara itu analisis regresi linear berganda ( multiple regression ) digunakan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi konsumsi pangan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) tingkat diversifikasi konsumsi pangan pedesaan di desa rawan pangan belum mencerminkan diversifikasi konsumsi pangan yang sesuai harapan. Hal ini terlihat dari rata-rata skor PPH aktual yang diperoleh hanya sebesar 59,49 lebih rendah daripada skor PPH normatif. Hasil PPH tersebut mengindikasikan bahwa pola konsumsi pangan pada rumah tangga penelitian masih belum beragam dan berimbang. Hasil PPH aktual penelitian ini juga masih rendah jika dibandingkan secara makro dengan tingkat propinsi Jawa Timur yang mencapai 78, maka secara mikro rumah tangga di Dusun Krajan Desa Tlogosari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo masih lebih rendah, (2) Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap diversifikasi konsumsi pangan rumah tangga pedesaan di desa rawan pangan adalah umur ibu rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, pengetahuan ibu tentang gizi dan pendapatan perkapita rumah tangga. Umur ibu yang lebih muda mempunyai pengetahuan gizi yang baik sehingga tingkat diversifikasi konsumsi pangan lebih tinggi. Rumah tangga yang mempunyai jumlah anggota rumah tangga lebih banyak dan memiliki pendapatan perkapita yang tinggi tingkat diversifikasi konsumsi pangannya juga tinggi. Saran dalam penelitian ini adalah (1) perlu adanya usaha meningkatkan diversifikasi konsumsi pangan melalui sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan secara berkesinambungan mengenai pengetahuan akan pangan dan gizi, (2) Berbagai kegiatan penyuluhan pangan dan gizi yang diberikan oleh pemerintah dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi sehingga tingkat diversifikasi dapat meningkat seiring dengan peningkatan pengetahuan ibu tentang gizi, (3) Pendapatan perkapita rumah tangga berkaitan erat dengan kemampuan rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan pangannya. Dan untuk meningkatkan pendapatan di daerah penelitian antara lain pembukaan akses lapangan kerja, pemberian kredit dengan bunga yang kecil.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/365/050803646 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 11 Dec 2008 10:47 |
Last Modified: | 11 Dec 2008 10:47 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127983 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |