Analisis Tingkat Diversifikasi Dan Faktor-Faktor Dalam Diversifikasi Konsumsi Pangan Rumah Tangga di Jawa Timur

CiciliaRiskaTryArdhany (2008) Analisis Tingkat Diversifikasi Dan Faktor-Faktor Dalam Diversifikasi Konsumsi Pangan Rumah Tangga di Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sasaran pembangunan pangan adalah semakin mantapnya ketahanan pangan yang dicirikan oleh terpeliharanya kemantapan swasembada pangan secara dinamis. Pangan merupakan kebutuhan manusia yang paling asasi, sehingga ketersediaan pangan bagi masyarakat harus selalu terjamin. Sasaran tersebut berkaitan dengan sasaran diversifikasi konsumsi pangan serta peningkatan kualitas konsumsi pangan dalam rangka mewujudkan pola pangan yang bermutu gizi seimbang. Diversifikasi atau keanekaragaman konsumsi pangan diartikan sebagai pengurangan konsumsi beras yang dikompensasi oleh penambahan konsumsi bahan pangan non beras. Diversifikasi konsumsi pangan adalah suatu proses perkembangan dalam pemanfaatan dan penyediaan pangan ke arah yang semakin beragam. Menurut data Susenas tahun 2005 menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mengkonsumsi padi-padian melebihi batas yang dianjurkan sesuai dengan PPH. Sedangkan untuk komposisi konsumsi protein dan lemak masih jauh dari standar PPH yang dianjurkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat diversifikasi konsumsi pangan pada rumah tangga dan menganalisis faktor-faktor yang mendukung dalam diversifikasi konsumsi pangan pada rumah tangga di daerah tahan pangan, agak rawan pangan dan rawan pangan yaitu Dusun Klagen, Desa Kepuh Kembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang; Dusun Krajan, Desa Tlogosari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo dan Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo. Adapun hipotesis yang diajukan adalah diduga tingkat diversifikasi konsumsi pangan rumah tangga belum mengindikasikan tingkat diversifikasi konsumsi pangan yang sesuai dengan harapan dan diduga variabel-variabel seperti umur, pendidikan, jumlah anggota keluarga, konsumsi beras, akses informasi, luas pemanfaatan lahan pekarangan, dan pengetahuan ibu rumah tangga tentang gizi adalah variabel yang dipertimbangkan dalam diversifikasi konsumsi pangan rumah tangga. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross section yang didapat dari wawancara. Analisis diversifikasi konsumsi pangan menggunakan perhitungan Pola Pangan Harapan dan analisis faktor. Secara kuantitas dan kualitas konsumsi pangan rumah tangga di daerah penelitian masih di bawah standar yang ditetapkan, yaitu untuk AKE Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang sebesar 1911,6 kkal/kap/hr atau 86,89% AKE normatif (2200) dan nilai skor PPH sebesar 62,83 atau 62,83% dari PPH normatif(100). Untuk AKE Desa Tlogosari, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo sebesar 1995,23 kkal/kap/hr atau 90,69% AKE normatif (2200) dan nilai skor PPH sebesar 59,44 atau 59,44% dari PPH normatif (100). Dan untuk AKE Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo sebesar 2132,82 kkal/kap/hr atau 93,88% AKE normatif (2200) dan nilai skor PPH sebesar 61,07 atau 61,07% dari PPH normatif (100). Skor PPH masih di bawah skor PPH nasional tahun 2007 sebesar 83,1. Hasil ini masih cukup jauh jika dibandingkan dengan skor PPH normatif (100) dan AKE normatif (2200). Jika dibandingkan dengan dengan kondisi makro di Jawa Timur pada tahun 2005 mencapai skor PPH sebesar 78. Hasil analisis faktor menunjukkan bahwa dari 9 variabel hanya ada 6 variabel yang dapat dimasukkan dalam faktor yang hasilnya terbentuk tiga faktor. Faktor-faktor yang mendukung diversifikasi konsumsi pangan rumah tangga pertama, faktor pendidikan dan pengetahuan yaitu pendidikan kepala keluarga yang artinya dalam rumah tangga pendidikan kepala keluarga diperhatikan karena dapat memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan untuk memenuhi nutrisi dan gizi serta, dengan nilai factor loading sebesar 0,847; pendidikan ibu rumah tangga yang artinya dalam rumah tangga pendidikan ibu rumah tangga sangat diperhatikan karena tingginya tingkat pendidikan ibu maka akan luas pula pengetahuan pangan dan gizinya sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi pemilihan jenis pangan konsumsinya yang lebih beragam dan berkualitas, dengan nilai factor loading sebesar 0,815; dan pengetahuan ibu tentang gizi yang artinya dalam diversifikasi konsumsi rumah tangga pengetahuan ibu tentang gizi dapat berpengaruh dalam mengambil keputusan mengenai konsumsi rumah tangga terhadap bahan-bahan yang terkandung dalam makanan serta manfaatnya bagi tubuh; dengan nilai factor loading sebesar 0,625. Kedua, faktor umur dan ukuran rumah tangga yang terdiri dari umur ibu rumah tangga yang artinya dalam dalam diversifikasi konsumsi pangan umur ibu rumah tangga akan berpengaruh dalam konsumsi keluarga karena akan menentukan kualitas dan kuantitas konsumsi pangan rumah tangga, dengan nilai factor loading sebesar 0,853, dan jumlah anggota rumah tangga yang artinya dalam rumah tangga jumlah anggota mempengaruhi secara langsung kuantitas jumlah pangan yang dikonsumsi karena semakin besar jumlah anggota keluarga maka semakin beragam karakteristik dan sifat masing-masing anggota keluarga, dengan nilai factor loading sebesar 0,681, dan ketiga adalah fakor akses informasi yaitu variabel akses informasi yang artinya dalam rumah tangga akses informasi memberikan peluang besar bagi rumah tangga tersebut untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik dan semakin membuka cakrawala pengetahuan individu manusia untuk lebih berusaha keras, kreatif dan produktif dalam menyongsong kehidupan, dengan nilai factor loading sebesar 0,883. Saran yang dapat diberikan adalah diperlukan adanya peningkatan usaha melalui sosialisasi dan penyuluhan yang dilakukan secara berkesinambungan mengenai pengetahuan akan pangan dan gizi, pemerintah diharapkan memberikan perhatian yang lebih terhadap pendidikan dan pengetahuan gizi dan pemerintah harus lebih memperhatikan akses masyarakat terhadap informasi, khususnya mengenai pengetahuan akan pangan dan gizi. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah menambah alat analisis diversifikasi konsumsi pangan dengan Angka Kecukupan Protein, dan Angka Kecukupan Lemak. Dan penelitian ini menggunakan analisis faktor yang dapat menghasilkan beberapa faktor, maka untuk penelitian selanjutnya bisa melakukan penelitian dengan melihat seberapa besar pengaruh faktor tersebut terhadap diversifikasi konsumsi pangan dengan menggunakan alat analisis lain yang mendukung.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/363/050803645
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 11 Dec 2008 10:58
Last Modified: 11 Dec 2008 10:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127981
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item