AdiNugroho (2008) Biologi Tungau Merah Euritetranychus sp. (Acari:Tetranichydae) pada Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman jarak merupakan salah satu tanaman yang mempunyai potensi sebagai sumber bahan bakar, khususnya jarak pagar (Jatropha curcas L.). Selama ini tanaman jarak hanya ditanam sebagai pagar dan tidak diusahakan secara khusus. Salah satu kendala dalam budidaya tanaman jarak pagar adalah hama tungau. Ada beberapa tungau fitofag menyerang jarak pagar yaitu Euritetranychus sp., Tetranychus sp. (Tetranychidae) Polyphagotarsonemus sp. (Tarsonemidae), dan tungau karat Eriophyid (Eryophyidae). Penelitian tentang biologi tungau Euritetranychus sp. masih jarang diteliti dan penggunaan Ekstrak Biji Jarak Pagar (EBJP) sebagai pestisida nabati dalam mematikan tungau Euritetranychus sp. belum dikembangkan secara luas. Oleh karena itu penelitian dilakukan untuk mengetahui biologi tungau Euritetranychus sp. dan mengetahui pengaruh daya racun dari EBJP terhadap biologi imago tungau Euritetranychus sp. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Hama Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, mulai bulan Juli 2006 sampai Februari 2007. Tungau Euritetranychus sp. diperoleh dari kebun tanaman jarak di BALITTAS Karang Ploso. Percobaan dilakukan dalam cawan Petri yang di dalamnya di tempatkan busa yang direndam air. Di atas busa kemudian diletakkan kapas. Selanjutnya sepotong daun jarak diletakkan di atas kapas. Percobaan diawali dengan mempersiapkan 50 telur tungau yang diletakkan pada hari yang sama. Jika yang menetas lebih dari 20 telur, maka yang diamati biologinya sebanyak 20 larva dan larva diamati setiap 3 jam sampai menjadi imago. LC50 EBJP pada imago tungau Euritetranychus sp. ditentukan dengan analisis probit, menggunakan 6 konsentrasi EBJP yaitu 0 ml/l, 0.25 ml/l, 0.5 ml/l, 1 ml/l, 1.5 ml/l, dan 2 ml/l. Setiap konsentrasi diulang tiga kali. Studi perkembangan imago tungau Euritetranychus sp. setelah perlakuan EBJP menggunakan metode celup daun, yaitu daun jarak pagar seluas 16 cm2 yang dicelupkan dalam larutan EBJP selama 5 menit, kemudian dikeringanginkan selama 3 meni t.Daun yang telah dikeringanginkan diletakkan di atas kapas pada arena penelitian. Sebanyak 40 imago tungau Euritetranychus sp. diletakkan di atas potongan daun jarak pagar itu. Setelah 3 jam, imago tungau Euritetranychus sp. dipindah ke arena penelitian dan diberi pakan daun jarak pagar yang tidak dicelup EBJP. Penghitungan jumlah imago Euritetranychus sp. yang masih hidup dilakukan sehari setelah perlakuan. Dari imago yang masih hidup tersebut diamati lama hidup, perilaku dan keperidian betina Euritetranychus sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stadia Euritetranychus sp. adalah telur, larva, protonimfa, deutonimfa, dan imago. Telur tungau Euritetranychus sp. menetas 24 jam setelah telur diletakkan. Rerata stadia larva yaitu 57.40 jam, stadia nimfa 112.86 jam dan siklus hidup tungau 9.09 hari. Telur yang dihasilkan betina setiap hari adalah 1-4 butir. Rerata jumlah telur Euritetranychus sp. yang dihasilkan seekor betina adalah 17,55 butir. Lama hidup jantan lebih lama daripada betina. LC50 EBJP pada imago tungau adalah 1,10 ml/l. Akibat perlakuan EBJP tungau betina lebih cepat mati daripada jantan dan jumlah telur yang dihasilkan betina menurun. Dari 25 telur yang diletakkan oleh tungau betina yang diperlakukan EBJP yang menetas hanya 11 butir dan larva yang muncul hanya dapat bertahan hidup antara 24-48 jam.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/360/050803552 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 20 Nov 2008 10:22 |
Last Modified: | 20 Nov 2008 10:22 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127978 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |