Analisis Perbandingan Usahatani Ubi Jalar Sebelum dan Sesudah Penerapan Prima Tani

DinayahVitri (2008) Analisis Perbandingan Usahatani Ubi Jalar Sebelum dan Sesudah Penerapan Prima Tani. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Wonosari yang terletak di daerah wisata Gunung Kawi merupakan daerah sentra pertanian. Dari semua komoditas yang diusahakan petani, ubi jalar yang lebih dikenal dengan sebutan ubi jalar “Gunung Kawi” merupakan komoditas yang diunggulkan karena kekhasan yang dimiliki ubi jalar gunung Kawi dengan rasa manis dan ukuran kecil serta harga yang cukup tinggi dibandingkan ubi jalar dari daerah lainnya. Kekhasan ubi jalar gunung Kawi cukup menarik bagi wisatawan yang berkunjung ke wisata ritual gunung Kawi maupun wisatawan di daerah wisata sekitar Malang Raya. Melihat peluang semacam itu dapat diperkirakan bahwa permintaan ubi jalar Gunung Kawi semakin meningkat. Sayangnya, peningkatan permintaan ubi jalar gunung Kawi ini tidak diimbangi dengan peningkatan produksinya. Luas panen ubi jalar gunung Kawi sekitar 30 ha setiap tahun dengan rata-rata produktivitas masih rendah yaitu 5-7 ton/ha (Baswarsiati et al, 2007). Dari kondisi seperti itu permasalahan peningkatan produksi dapat diatasi jika faktor-faktor produksi diketahui terlebih dahulu. Selain itu terdapat berbagai kekurangan yang terkait dengan beberapa aspek, mulai dari budidaya yang belum optimal, panen dan pasca panen, pengolahan, serta aspek pemasaran. Dengan melihat potensi yang dimiliki, permasalahan usahatani ubi jalar gunung Kawi ini masih berpeluang untuk dibenahi. Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani) merupakan salah satu skenario untuk menjawab tantangan di atas. Program ini dapat dipandang sebagai model atau konsep baru dalam penyampaian inovasi teknologi. Sekaligus program ini berfungsi sebagai jembatan penghubung antara lembaga penghasil inovasi dengan lembaga penyampai ( delivery system ) dan pelaku agribisnis ( receiving system ) pengguna inovasi. Permasalahan yang dirumuskan dari penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah implementasi dari Prima Tani pada usahatani ubi jalar di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang? 2) Faktor-faktor produksi apa yang berpengaruh terhadap produksi ubi jalar gunung Kawi? 3) Bagaimanakah perbandingan antara tingkat pendapatan, produktivitas, dan efisiensi dari usahatani ubi jalar sebelum ada Prima Tani dan sesudah menerapkan rakitan teknologi dari Prima Tani? Tujuan dari adanya penelitian ini adalah: 1) Mendeskripsikan tentang penerapan Prima Tani pada usahatani ubi jalar di Desa Wonosari Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang. 2) Menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi ubi jalar gunung Kawi. 3) Menganalisis perbandingan antara tingkat pendapatan, produktivitas, dan efisiensi dari usahatani ubi jalar yang dicapai melalui penerapan teknologi dari Prima Tani dengan sebelum adanya program Prima Tani. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1) Diduga faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani ubi jalar sebelum Prima Tani adalah luas lahan, benih, pupuk kandang, dan tenaga kerja. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani ubi jalar sesudah Prima Tani adalah luas lahan, benih, pupuk bokasi, dan tenaga kerja. 2) Diduga tingkat pendapatan, produktivitas, dan efisiensi dari usahatani ubi jalar yang menerapkan rakitan teknologi dari Prima Tani lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum adanya program Prima Tani. Metode analisis data yang digunakan adalah: 1) Analisis deskriptif. 2) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani ubi jalar dengan menggunakan analisis fungsi produksi Cobb Douglas. 3) Analisis biaya, penerimaan, dan pendapatan usahatani ubi jalar gunung Kawi dengan membandingkan antara sebelum dan sesudah Prima Tani dengan menggunakan uji beda rata-rata. 4) Analisis produktivitas. 5) Analisis efisiensi usahatani ubi jalar gunung Kawi dengan menggunakan analisis BEP dan R/C rasio. Implementasi teknologi dari Prima Tani tersebut meliputi pemilihan varietas, penyediaan bibit, penyiapan lahan dan penanaman, pemeliharaan tanaman, pengendalian OPT, penanganan panen dan pasca panen. Sedangkan elemen kelembagaan agribisnis kawasan Prima Tani Kabupaten Malang meliputi klinik agribisnis, lembaga permodalan (LKM), kelembagaan kelompok tani, gabungan kelompok tani, penyuluhan, lembaga produksi pertanian, sarana produksi, pemasaran, dan industri pengolahan hasil Hasil analisis fungsi produksi Cobb Douglas sebelum Prima Tani diketahui bahwa variabel lahan dan pupuk kandang berpengaruh secara nyata terhadap produksi ubi jalar. Sedangkan variabel benih dan tenaga kerja tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi ubi jalar. Dari hasil analisis regresi, diperoleh persamaan sebagai berikut: 0 ,128 0 ,307 3 0 ,156 2 0 ,582 1 Y = 11,045 X X − X X . Sedangkan pada fungsi produksi Cobb Douglas sesudah adanya program Prima Tani menunjukkan bahwa hanya variabel lehan saja yang berpengaruh secara nyata dan variabel lainnya (benih, pupuk bokasi, dan tenaga kerja) tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap peningkatan produksi ubi jalar Gunung Kawi. Dari hasil analisis regresi, diperoleh persamaan sebagai berikut: 0 ,033 4 0 ,011 3 0 ,062 2 0 , 491 1 Y = 53 ,678 X X X X . Rata-rata pendapatan usahatani ubi jalar sesudah adanya program Prima Tani lebih tinggi dibandingkan usahatani ubi jalar sebelum adanya program Prima Tani. Dan perbandingannya berbeda nyata pada taraf kepercayaan 95% dengan t hitung 6,708 lebih besar dari t tabel 2,04. Produktivitas ubi jalar Gunung Kawi sebelum Prima Tani selama satu tahun sebesar 6,18 ton/ha. Sedangkan produktivitas ubi jalar Gunung Kawi setelah adanya program Prima Tani selama satu tahun meningkat menjadi 7,26 ton/ha. Nilai R/C ratio untuk usahatani ubi jalar sebelum Prima Tani adalah1,33 sedangkan untuk usahatani ubi jalar sesudah Prima Tani adalah 1,74. Nilai BEP unit dari usahatani ubi jalar sebelum Prima Tani sebesar 2.917,71 kg. Sedangkan BEP unit yang dicapai sesudah Prima Tani sebesar 2.488,6 kg. Nilai dari BEP price sebelum Prima Tani sebesar Rp 934,18 dan nilai BEP pr ice yang dicapai pada saat sesudah adanya program Prima Tani sebesar Rp 869,36.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/354/050803479
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 18 Nov 2008 10:01
Last Modified: 18 Nov 2008 10:01
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127971
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item