Pengaruh Dosis dan Waktu Aplikasi Pupuk Biokompos pada Pertumbuhan Vegetatif Awal Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.).

CandraWahyuWardana (2008) Pengaruh Dosis dan Waktu Aplikasi Pupuk Biokompos pada Pertumbuhan Vegetatif Awal Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tebu ialah bahan baku dalam proses pembuatan gula. Kebutuhan gula terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Persoalan utama yang dihadapi ialah produksi tebu dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gula nasional. Berdasarkan hasil pencatatan statistik P3GI, produksi gula nasional pada tahun 2006 sekitar 2,29 juta ton yang dihasilkan dari areal seluas 390.000 ha. Faktor penyebab rendahnya produktifitas lahan saat ini ialah semakin berkurangnya kesuburan tanah sebagai akibat penggunaan pupuk buatan terus menerus. Hal ini menyebabkan peningkatan hasil produksi tanaman tebu akan tetapi kualitas lahan makin rendah. Beberapa alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman tebu diantaranya ialah menggunakan Biokompos sebagai pupuk organik untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Kelebihan dari penggunaan pupuk Biokompos ialah harga murah dan ramah lingkungan. Pupuk Biokompos ialah pupuk yang memanfaatkan bahan bahan limbah dalam proses produksi gula yang selama ini terbuang. Limbah itu berupa abu ketel blotong, bagas. Dari hasil penelitian aplikasi Biokompos pada tanaman tebu di daerah Cintamanis menunjukkan tanaman tebu yang tidak diberi perlakuan Biokompos memiliki rendemen 8,79 %, sedangkan perlakuan dengan aplikasi Biokompos 12 ton ha -1 rendemen meningkat menjadi 9,22 %. Pada percobaan yang sama tetapi di lokasi yang berbeda juga menunjukkan hasil yang sama. Tanaman tebu yang tidak diberi perlakuan Biokompos memiliki rendemen 7,03%, sedangkan tanaman tebu dengan aplikasi Biokompos 12 ton ha-1, rendemen meningkat menjadi 8,24 %. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan mempelajari pengaruh dosis dan waktu aplikasi Biokompos pada pertumbuhan vegetatif awal tanaman tebu. Hipotesis yang diajukan ialah 1) Pada dosis dan waktu aplikasi Biokompos yang tepat menghasilkan pertumbuhan vegetatif awal yang lebih baik. 2) Waktu aplikasi yang tepat dapat menghasilkan pertumbuhan vegetatif awal yang lebih baik. 3) Pemberian Biokompos yang tepat dapat menghasilkan pertumbuhan vegetatif awal yang lebih baik. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan PG. Kebon Agung, Desa Karang Duren, Kecamatan Pakisaji, Malang yang terletak pada ketinggian 450 m dpl, suhu minimal 27oC dan suhu maksimal 33oC dan rata-rata curah hujan tahunan sebesar 2000 2500 mm. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni 2008. Penelitian disusun dengan mengunakan Rancangan Acak Kelompok yang disusun secara faktorial dengan dua faktor yang diulang tiga kali, faktor pertama ialah dosis pupuk biokompos (D) yang terdiri dari 3 taraf ialah D1 = 10 ton ha-1, D2 = 14 ton ha-1 dan D3 = 18 ton ha-1. Faktor kedua ialah waktu aplikasi pupuk Biokompos (T) yang terdiri dari 3 taraf, T1 = pada Hari ke- 0, T2= pada hari ke- 7, T3= pada hari ke- 14. Pengamatan dilakukan sebanyak 6 kali dengan interval pengamatan 14 hari. Pengamatan dilakukan pada hari ke- 35, 49, 63, 77,91 dan 105 .Parameter yang diamati ialah diameter batang, tinggi tanaman, jumlah anakan dan bobot kering tanaman. Data yang diperoleh akan dilakukan pengujian dengan analisis ragam (Uji F) pada taraf 5%. Jika antar perlakuan terjadi interaksi akan dilakukan uji BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi nyata antara perlakuan dosis dan waktu aplikasi Biokompos pada tinggi tanaman, luas daun dan berat kering total tanaman. Pada hari ke- 35 tanaman yang diberi Biokompos 18 ton ha-1 pada hari ke- 0 memberikan hasil tinggi tanaman yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 43,33 cm. Dan pada luas daun pada hari ke- 35, tanaman yang diberi Biokompos 18 ton ha-1 pada hari ke- 7 memberikan hasil luas daun yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 72,99 cm2. Sedangkan pada bobot kering total tanaman pada Hari ke- 35, tanaman yang diberi Biokompos 18 ton ha-1 pada hari ke- 7 memberikan bobot kering total tanaman yang paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya yaitu sebesar 1,83 g. Saran dari penelitian ini ialah pengapliksian pupuk Biokompos 18 ton ha-1 pada hari ke- 7.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/351/050803457
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 12 Nov 2008 10:19
Last Modified: 12 Nov 2008 10:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127968
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item