MuallimahSatitiPuaGeno (2008) Pengaruh Pengaturan Jarak Tanam Dan Penggunaan Rangka Penjalar Pada Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Umbi dari tanaman ubi jalar sebagai salah satu obahan pangan yang dapat dijadikan alternatif pengganti beras karena kandungan karbohidrat yang terdapat pada umbi tanaman ubi jalar cukup tinggi yaitu kurang lebih 71,1%. Selain karbohidrat, pada umbi ubi jalar juga terkandung protein dan lemak yang peranannya sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia, walaupun jumlahnya tidak terlalu besar. Dalam perkembangannya ubi jalar berperan dalam bahan pangan pengganti beras yang mulai banyak diminati masyarakat. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan pengelolaan dalam hal budidaya maupun pasca panen, agar didapat hasil yang baik dalam hal kualitas maupun kuantitas hasil. Salah satu peningkatan kualitas dan kuantitas hasil umbi dalam budidaya ubi jalar dapat dilakukan dengan cara memberikan rangka penjalar dan pengaturan jarak tanam yang sesuai. Dalam cara penanaman ubi jalar biasanya petani membiarkan menjalar pada tanah, namun hasil yang didapat kurang baik pada kualitas ubi jalar, meskipun secara kuantitas hasilnya lebih banyak. Hal ini dikarenakan jika dibiarkan menjalar, pada sulur atau batang ubi jalar akan membentuk akar adventif yang dapat memperbanyak hasil namun mengurangi kualitas. Perlakuan yang bisa digunakan untuk memperbaiki hasil secara kualitas pada ubi jalar yaitu dengan penggunaan rangka penjalar. Macam bentuk rangka penjalar, ajir atau tegakan tergantung pada jenis tanaman dan tujuan pemberian rangka penjalar. Biasanya tanaman diberi tegakan pada fase awal atau saat tanaman masih muda, hal tersebut agar tanaman dapat tumbuh tegak dan tidak mudah roboh. Selain itu pemberian rangka penjalar dimaksudkan sebagai tempat merambatnya tanaman dan menggantungkan buah atau batang. Pengaturan jarak tanam juga diperlukan dalam hal peningkatan hasil atau kuantitasnya, sehingga didapat populasi yang optimal dalam suatu lahan. Menurut Rukmana (1997), ubi jalar sebaiknya ditanam dengan jarak antar lubang tanam 20 – 30 cm dan jarak lubang antar guludan 70 – 100 cm, sehingga didapat jarak tanam ( 70 – 100) x (25 – 30) cm. Jarak tanam yang dianjurkan dalam budidaya ubi jalar ialah 75 x 25 cm, sedangkan jarak tanam yang lebih besar dari 75 x 25 cm biasanya digunakan dalam penanaman ubi jalar secara tumpang sari. Penelitian ini bertujuan untuk (1.) Mengetahui peran pemberian rangka penjalar pada pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar. (2.) Untuk mempelajari pengaruh dari pengaturan jarak tanam dalam upaya optimalisasi populasi tanaman sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar yang paling tinggi. Hipotesis yang diajukan ialah dengan pemberian rangka penjalar horisontal pada jarak tanam 75 x 15 cm akan dihasilkan populasi yang optimal serta pertumbuhan dan hasil yang optimal pula pada ubi jalar, baik dalam hal kuantitas dan kualitas hasil. Penelitian telah dilaksanakan pada awal bulan April hingga Juli 2008 di desa Dau, Malang Jawa Timur yang terletak pada ketinggian 505 meter dari permukaan laut dengan jenis Alfisol dominasi lempung liat. pH tanah berkisar antara 6-6,2; suhu maksimum berkisar antara 30-33 0 C dan suhu minimum berkisar antara 20 – 250 C. Curah hujan rata-rata bulanan sebesar 100 mm/bulan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang diulang sebanyak 3 kali. Sebagai petak utama ialah pemberian rangka penjalar yang terdiri dari 3 macam, yaitu: tanpa pemberian rangka penjalar (L0), dengan pemberian rangka penjalar vertikal atau tunggal (L1), dengan pemberian rangka penjalar horizontal atau kolektif (L2). Sedangkan sebagai anak petaknya ialah jarak tanam yang terdiri dari 3 macam, yaitu: jarak tanam 75 x 15 cm (J1), jarak tanam 75 x 25 cm (J2), jarak tanam 75 x 30 cm (J3) Pengamatan pada karakteristik pertumbuhan tanaman dan hasil dilakukan secara destruktif dengan cara mengambil 2 tanaman contoh untuk setiap kombinasi perlakuan. Pengamatan dilakukan dengan interval waktu pengamatan 15 hari sekali yaitu pada saat tanaman berumur 45, 60, 75, dan 90 hari setelah tanam dan pengamatan panen pada saat tanaman ubi jalar berumur kurang lebih 105 hari.. Pengamatan pertumbuhan meliputi panjang sulur, jumlah cabang, jumlah daun, luas daun dan bobot kering total tanaman. Sedangkan pengamatan panen meliputi: jumlah total umbi/tan, bobot total umbi /tan, jumlah umbi ekonomis, bobot umbi ekonomis/tan, panjang dan diameter umbi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Bila terdapat interaksi atau pengaruh maka dilanjutkan dengan uji perbandingan diantara perlakuan dengan menggunakan uji BNT pada p = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman ubi jalar menunjukkan respon yang beragam pada pemberian rangka penjalar dan pengaturan jarak tanam. Terdapat interaksi nyata antara pemberian rangka penjalar dan pengaturan jarak tanam pada komponen pertumbuhan yang meliputi panjang sulur (cm), jumlah daun dan luas daun (cm2), serta komponen hasil yang meliputi bobot umbi ekonomis (gram) , panjang umbi (cm), diameter umbi (cm) dan hasil total umbi (ton ha-1). Pada pengamatan variabel pertumbuhan tanaman ubi jalar rata – rata hasil terbaik didapat dari perlakuan tanpa pemberian pemberian rangka penjalar pada jarak tanam 75 x 15 cm. Pada pengamatan variabel hasil tanaman ubi jalar yang lebih baik didapatkan pada tanaman yang diberi rangka penjalar horizontal pada jarak tanam 75 x 25 cm. Perolehan hasil terbaik dilihat dari analisis usaha tani, didapat dari tanaman yang diberi rangka penjalar horizontal pada jarak tanam 75 x 15 cm. Saran dari penelitian ini ialah pada budidaya ubi jalar sebaiknya menggunakan rangka penjalar tipe horizontal dengan jarak tanam 75 x 15 cm. Kemudian perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pemberian rangka penjalar dan pengaturan jarak tanam pada varietas lain dari ubi jalar
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/340/050803446 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 12 Nov 2008 08:36 |
Last Modified: | 12 Nov 2008 08:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127957 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |