Keragaman Spesies Gulma Pada Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) Akibat Rotasi Tanam Di Beberapa Desa Di Kepanjen Malang

YulianaGalihDianAnggraheni (2008) Keragaman Spesies Gulma Pada Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) Akibat Rotasi Tanam Di Beberapa Desa Di Kepanjen Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perkembangan konsumsi beras di Indonesia antara 2003 dan 2006 cenderung menurun, tetapi pada tahun 2007 mulai mengalami peningkatan. alam upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang semakin meningkat, maka diperlukan adanya peningkatan produktivitas padi. Keberadaan gulma dapat menurunkan hasil tanaman budidaya karena terjadi persaingan untuk memperebutkan cahaya, air, hara dan sumberdaya lainnya (Moenandir, 1988). Upaya pengendalian gulma dapat berhasil secara efisien bila telah diperoleh data dari hasil survei spesies dan populasi gulma. Upaya pencegahan dan pengendalian terhadap gulma di lahan sawah dapat dilakukan dengan rotasi tanaman dan penggunaan herbisida. Kepanjen ialah daerah penghasil padi terbesar di kabupaten Malang. Pada tahun 2006 produksi padi sawah di daerah ini mencapai 27.541 ton (Anonymous, 2007). Pengendalian gulma pertanaman padi sawah didaerah ini dilakukan dengan rotasi tanaman dan pengaplikasian herbisida. Hipotesis yang diajukan (1) Spesies dan populasi gulma pada lahan padi sawah akan berbeda pada perbedaan rotasi tanam dan pengendalian gulma. (2) Jumlah jenis spesies gulma akan menurun pada tanaman padi sawah tanpa rotasi tanam (padi-padi) dan pengaplikasian herbisida. Penelitian ini dilaksanakan di kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang. Daerah ini terletak pada ketinggian 250-550 m dpl, suhu udara 19°-33°C dengan kelembaban udara 45%-90%, curah hujan 1.792 mm, dan jenis tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2007. Peralatan yang digunakan ialah: penggaris untuk mengukur tinggi dan diameter gulma, kamera untuk mengambil gambar, kantong semen untuk tempat contoh gulma dan GPS untuk menentukan koordinat lokasi pengambilan data. Bahan yang dipergunakan ialah gulma dan padi varietas Cibogo dan Ciherang. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei sebagai gabungan antara observasi lapang dan wawancara dengan petani. Penentuan posisi lokasi pengamatan dilakukan dengan GPS (Global Positioning System). Adapun perlakuannya ialah sebagai berikut: P1=Desa Dilem tanpa rotasi tanaman (padi-padi), dan dengan aplikasi herbisida. P2=Desa Dilem tanpa rotasi tanaman (padi-padi), dan tanpa aplikasi herbisida. P3=Desa Panggungrejo tanpa rotasi tanaman (padi-padi), dan dengan aplikasi herbisida. P4=Desa Panggungrejo tanpa rotasi tanaman (padi-padi), dan tanpa aplikasi herbisida. P5=Desa Kemiri dengan rotasi tanaman (padi-palawija), dan dengan aplikasi herbisida. P6=Desa Kemiri dengan rotasi tanaman (padipalawija), dan tanpa aplikasi herbisida. P7=Kelurahan Penarukan dengan rotasi tanaman (padi-palawija), dan dengan aplikasi herbisida. P8=Kelurahan Penarukan dengan rotasi tanaman (padi-palawija), dan tanpa aplikasi herbisida. Penentuan desa pengambilan sampel lahan sawah yang terdapat di Kepanjen dilakukan secara purposive (sengaja). Setiap 1 desa/kelurahan(perlakuan) diambil 12 petak contoh, 6 petak contoh untuk pengelolaan tanaman tanpa aplikasi herbisida dan 6 petak contoh untuk pengelolaan tanaman dengan aplikasi herbisida. Variabel pengamatan terdiri dari: Analisis vegetasi gulma (Kerapatan Mutlak, Frekuensi Mutlak, Dominasi Mutlak, Nilai penting, dan SDR), Analisis gulma, Indeks keragaman (H’) dari Shanon-Wiener, dan Indeks Similaritas. Data hasil pengamatan dianalisis dengan mempergunakan Indeks untuk mengetahui keanekaragaman spesies gulma akibat pengendalian gulma yang berbeda. Untuk mengetahui pengelompokan spesies gulma dilakukan dengan analisis cluster. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan rotasi tanam dan aplikasi herbisida tidak selalu memberikan hubungan keeratan komposisi spesies yang lebih dekat. Hal ini terlihat dari pengelompokkan vegetasi kedalam 2 kelompok yang berbeda yaitu kelompok satu ialah P3, P4, P5, dan P6, kemudian kelompok dua ialah P1, P2, P7, dan P8. Kesimpulan dari penelitian ini ialah (1) Perbedaan rotasi tanam dan pengendalian gulma menyebabkan perbedaan spesies dan populasi gulma pada lahan padi sawah. (2) Jumlah spesies gulma yang muncul pada pertanaman padi sawah tanpa rotasi tanam (padi-padi) lebih sedikit jika dibandingkan dengan diterapkannya rotasi tanam (padi-palawija). (3) Perbedaan rotasi tanam dan pengendalian gulma dengan herbisida tidak selalu memberikan hubungan keeratan komposisi dan kuantitas spesies yang lebih dekat.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/338/050803415
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 12 Nov 2008 10:28
Last Modified: 12 Nov 2008 10:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127953
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item