YuliaKurniasari (2008) Pengaruh GA3 Untuk Pemecahan Dormansi Umbi Keladi Varietas White ruffles Pada Berbagai Komposisi Media Tanam. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Caladium merupakan salah satu tanaman hias daun yang banyak dipilih oleh masyarakat, khususnya untuk keladi hias dari Florida dan Thailand sehingga menyebabkan naiknya permintaan akan bibit keladi baik umbi maupun bibit tanamannya. Permasalahan utama yang dihadapi adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi dormansi umbi keladi sehingga umbi dapat bertunas lebih cepat. Pada umumnya setelah pemanenan, umbi mengalami masa dormansi sehingga pertumbuhan tunas menjadi terhambat. Oleh karena itu dengan adanya penambahan GA3 maka diharapkan terjadi keseimbangan antara asam absisi sebagai penghambat dormansi dengan GA3 sebagai zat pemacu pertunasan (Leopold dan Kriedemann, 1979). Sebagai tempat tumbuh yang baik, media tanam harus dapat mendukung pertumbuhan tanaman. Serbuk sabut kelapa (cocopeat) sanggup menahan air dalam jumlah banyak dan waktu lama. Cocok dengan kebutuhan kelembaban untuk keladi hias, sedangkan sekam bakar berperan penting dalam perbaikan struktur tanah sehingga sistem aerasi dan draenasi di media tanam menjadi lebih baik (Tim Penyusun Penebar Swadaya, 2007). Sehingga kombinasi dari kedua macam media tanam tersebut baik untuk mendukung pemecahan masa dormansi dan pertumbuhan keladi White ruffles . Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan konsentrasi GA3 dan media tanam cocopeat:sekam bakar yang tepat untuk memecah dormansi umbi keladi hias tipe pendek varietas White ruffles pada awal pertumbuhan. Hipotesis yang diusulkan yaitu (1) terjadi interaksi antara komposisi media tanam cocopeat:sekam bakar dan konsentrasi GA3. (2) bahwa besarnya konsentrasi GA3 memberikan pengaruh yang nyata terhadap pemecahan dormansi dan pertumbuhan keladi White ruffles . (3) bahwa komposisi media tanam cocopeat:sekam bakar yang digunakan berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan keladi White ruffles . Penelitian dilaksanakan di Rumah Bunga Widya yang terletak di Desa Beji, Karangwidoro Kecamatan Dau, Kabupaten Malang dengan ketinggian 600 m dpl, suhu rata-rata harian 22-28º C, kelembaban rata-rata 60-80% dan curah hujan 2000 mm/tahun. Penelitian dimulai bulan April sampai dengan Juli 2008. Alat yang digunakan antara lain ialah penggaris, pisau/cutter, sprayer, ember, gelas plastik untuk penanaman umbi dengan diameter 6,5 cm, gelas ukur. Bahan yang digunakan ialah umbi keladi tipe pendek varietas White ruffles umur 2 bulan setelah panen; media tanam yaitu: cocopeat dan sekam bakar; hormon giberelin (GA3) 30%, fungisida, dan air. Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor percobaan, yaitu: komposisi media tanam cocopeat dan sekam bakar dengan perbandingan 2:2, 3:2 dan 4:2, konsentrasi GA3 (0 ppm; 5 ppm; 10 ppm; 15 ppm). Jadi terdapat 12 perlakuan kombinasi dimana tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan untuk tiap-tiap ulangan terdapat 7 tanaman sehingga jumlah seluruhnya adalah 252 tanaman. Pengamatan dilakukan secara non destruktif meliputi: saat muncul tunas, panjang tunas, saat muncul daun, panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, persentase pertunasan dan pengamatan destruktif meliputi: jumlah tunas, panjang akar dan jumlah akar. Data dianalisa dengan ANOVA taraf nyata 5%, jika terdapat beda nyata maka diteruskan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan pada pengamatan 6 mst umbi yang dibelah dapat tumbuh 100 % dengan konsentrasi GA3 10 ppm dan 90,47 % pada komposisi cocopeat:sekam bakar 3:2, meskipun kecepatan tumbuhnya tidak sama antar masing-masing perlakuan. Terdapat interaksi antara perlakuan komposisi media tanam dan konsentrasi giberelin untuk memecah masa dormansi umbi keladi White ruffles pada parameter saat muncul tunas, panjang tanaman, saat muncul daun dan jumlah daun. Pada 12 minggu setelah tanam konsentrasi giberelin 10 ppm memberikan hasil tertinggi. Pemberian GA3 pada konsentrasi 5 ppm, 10 ppm, dan 15 ppm memberikan pengaruh yang tinggi untuk mempercepat pertumbuhan tunas 18 hari lebih cepat bila dibandingkan dengan tanpa GA3. Perlakuan komposisi media tanam cocopeat:sekam bakar 3:2 memberikan pengaruh terbanyak pada jumlah tunas dan jumlah akar serta terpanjang pada parameter panjang tanaman keladi White ruffles .
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/334/050803400 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 05 Nov 2008 08:58 |
Last Modified: | 05 Nov 2008 08:58 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127949 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |