Pengujian Laboratorium Fungisida Berbahan Aktif Majemuk Cymoxanil dan Mancozeb Terhadap Phytophthora infestans (Mont.) de Bary Penyebab Penyakit Busuk Daun Pada Tanaman Tomat

IntanSilfiani (2008) Pengujian Laboratorium Fungisida Berbahan Aktif Majemuk Cymoxanil dan Mancozeb Terhadap Phytophthora infestans (Mont.) de Bary Penyebab Penyakit Busuk Daun Pada Tanaman Tomat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Buah tomat dapat digunakan sebagai terapi pengobatan karena mengandung karotin yang berfungsi sebagai pembentuk provitamin A dan lycoppen yang mampu mencegah kanker (Wiryanta, 2007). Menurut Semangun (2000), untuk pertanaman tomat di dataran tinggi, busuk daun yang disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans (Mont.) de Bary, merupakan penyakit yang penting. Teknik pengendalian yang efektif untuk menekan penyakit busuk daun pada tanaman tomat hingga kini dengan menggunakan fungisida. Penggunaan fungisida berbahan aktif tunggal secara terus-menerus dapat menimbulkan resistensi patogen sasaran, solusi yang dianjurkan adalah dengan menggunakan campuran beberapa jenis fungisida dengan cara kerja yang berbeda (Staub, 1991 dalam Prijono, 2002). Fungisida dengan kandungan bahan aktif mancozeb dan cymoxanil diketahui dapat menekan pertumbuhan busuk daun tomat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas fungisida berbahan aktif cymoxanil dan mancozeb terhadap perkembangan P. infestans secara in vitro. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penyakit, Sub Laboratorium Mikologi, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang mulai bulan Juli 2007 sampai Mei 2008. Dalam penelitian dilakukan pengujian terhadap pertumbuhan P. infestans dengan metode umpan beracun yaitu dengan menumbuhkan jamur P. infestans pada media PDA yang telah dicampur dengan larutan fungisida pada 7 taraf konsentrasi dan penghitungan berat kering miselium P. infestans untuk mengetahui pengaruh 7 taraf fungisida terhadap pertumbuhan biomassa jamur P. infestans . Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah diameter koloni, sifat aktivitas fungisida majemuk dan berat kering miselium. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 21 perlakuan dari 3 jenis fungisida dan diulang 6 kali, kemudian dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf kepercayaan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan diameter koloni jamur P. infestans pada fungisida majemuk mancozeb dan cymoxanil, fungisida tunggal mancozeb dan fungisida tunggal cymoxanil berpengaruh secara nyata terhadap pertambahan diameter koloni pada kontrol. Persentase penghambatan tertinggi adalah pada fungisida majemuk jika dibandingkan dengan fungisida tunggal mancozeb dan fungisida tunggal cymoxanil, yaitu 86,27%. Dari perhitungan LC 50 dan LC90 didapatkan nilai NK ≥ 1, hal ini berarti kedua bahan aktif yang terdapat pada fungisida majemuk tersebut tidak memiliki efek antagonis atau bersifat sinergis dalam menghambat pertumbuhan jamur P. infestans. Kerapatan miselium berpengaruh terhadap bobot kering miselium, semakin besar diameter koloni dan semakin rapat miseliumnya maka akan semakin besar bobot kering miseliumnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/331/050803396
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 03 Nov 2008 09:10
Last Modified: 03 Nov 2008 09:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127946
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item