DinarKusumaBhakti (2008) Pemanfaatan Jamur Endofit Trichoderma Untuk Pengendalian Penyakit Diplodia (Botryodiplodia theobromae Pat.) Pada Tanaman Jeruk (Citrus sp.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penyakit Diplodia yang disebabkan oleh jamur Botryodiplodia theobromae Pat. merupakan salah satu penyakit pada tanaman jeruk karena dapat menyebabkan penurunan produktivitas tanaman. Salah satu dari berbagai cara pengendalian yang murah, tidak merusak lingkungan dan aman adalah pengendalian secara hayati dengan memanfaatkan agens biologi. Pemanfaatan jamur endofit Trichoderma (Is1, Is2, Is7, L1 dan L2) koleksi Laboratorium Bioteknologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang sebagai agens pengendali hayati diharapkan mampu menekan intensitas serangan penyakit Diplodia pada tanaman jeruk. Jamur Trichoderma dimanfaatkan sebagai agens pengendali hayati karena memiliki daya antagonis yang tinggi dan dapat mengeluarkan racun, sehingga dapat menghambat bahkan mematikan jamur lain. Percobaan ini dilakukan denagn tujuan untuk mengetahui dan memperoleh isolat jamur endofit Trichoderma yang mampu mengendalikan B . theobromae Pat., jamur penyebab penyakit Diplodia pada tanaman jeruk. Percobaan ini terdiri dari 2 tahapan yang dilakukan di Laboratorium Fitopatologi dan Screen House Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya serta di Balijestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropik) Tlekung-Batu. Percobaan tahap pertama adalah uji antagonis isolat Trichoderma terhadap pertumbuhan jamur B . theobromae Pat. pada media PDA secara in vitro dan tahap yang kedua adalah uji antagonis isolat Trichoderma terhadap pertumbuhan jamur B . theobromae Pat. pada tanaman jeruk secara in vivo . Data yang diperoleh dianalisi dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf kepercayaan 95% apabila diperoleh data yang berbeda nyata. Hasil percobaan secara in vitro menunjukkan bahwa ke-5 isolat Trichoderma yang diuji mampu mengahambat isolat jamur B . theobromae Pat. pada media PDA. Nilai penghambatan masing-masing isolat secara statistik memberikan respon yang sama dalam mengahambat pertumbuhan koloni jamur B . theobromae Pat. Isolat Trichoderma Is2 memiliki kemampuan tertinggi mengahambat pertumbuhan jamur B . theobromae Pat. dengan nilai hambatan sebesar 40%, diikuti dengan isolat L1 sebesar 37,10%, Is1 sebesar 36,62%, Is7 sebesar 35,28% dan L2 sebesar 32,57%. Hasil percobaan secara in vivo menunjukkan bahwa aplikasi isolat Trichoderma Is2 pada bibit jeruk tidak mempengaruhi masa inkubasi dan intensitas serangan penyakit Diplodia di pembibitan, namun aplikasi jamur Trichoderma Is2 pada bibit yang telah terinfeksi mampu mengahmbat keluarnya blendok pada batang. Jamur endofit Trichoderma dapat dimanfaatkan sebagai agens pengendali hayati untuk menekan perkembangan penyakit Diplodia pada tanaman jeruk.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/330/050803395 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 03 Nov 2008 09:15 |
Last Modified: | 03 Nov 2008 09:15 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127945 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |