Uji Alelopat jerami padi yang terdekomposisi pada kacang tanah (Arachis hipogaea L.), kedelai (Glycine max L.) dan kacang hijau [Vigna radiata L.]

PungkiWaluyo (2008) Uji Alelopat jerami padi yang terdekomposisi pada kacang tanah (Arachis hipogaea L.), kedelai (Glycine max L.) dan kacang hijau [Vigna radiata L.]. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Alelopat ialah senyawa yang dihasilkan melalui peristiwa alelopati yang dihasilkan dari metabolisme sekunder dan disekresi pada lingkungan sekitar. Keberadaan senyawa tersebut memberikan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung, serta dapat menjadi inhibitor pada konsentrasi yang tinggi dan juga dapat menjadi stimulator pada konsentrasi rendah. Pengeluaran senyawa alelokimia dilepas ke lingkungan dan mencapai organisme sasaran melalui penguapan, eksudat akar, pelindian dan dekomposisi residu hasil tanaman. Penyebab pengaruh alelopat ialah sistem rotasi tanaman, penggunaan tanaman penutup tanah, tumpang sari dan penanaman tanpa olah tanah. Senyawa beracun lebih sering ditemukan di lahan yang mengandung sisa tanaman padi dibandingkan dengan lahan tanpa sisa tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh alelopati padi pada tanaman kacang-kacangan dan mempelajari jenis tanaman kacang yang toleran pada pengaruh alelopati padi. Hipotesis yang diajukan ialah 1).Pada takaran ekstrak padi 30.000 ppm dapat menekan pertumbuhan dan hasil 3 jenis kacang-kacangan, 3).Adanya jenis kacang-kacangan yang toleran pada pengaruh alelopati padi. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi FP-UB dan rumah plastik di Desa Tegalweru kecamatan Dau, Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2008 hingga Juni 2008. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah cangkul, cetok, penggaris, oven, cawan petri, gelas ukur, shaker, saringan, hand spayer, kertas merang, beaker glass dan pipet. Sedangkan bahan yang dipakai ialah jerami padi var. IR-64, pupuk Urea, SP-36, KCl, Furadan 3G, benih kacang tanah var. Jerapah, kedelai var. Anjasmoro dan benih kacang hijau var. Murai, polibag ukuran 10 kg dan alkohol 70 %. Metode penelitian yang digunakan ialah Racangan Petak terbagi (RPT) dengan jenis kacang-kacangan sebagai petak utama terdiri dari P 1 = Kacang tanah var. Jerapah, P2 = Kedelai var. Anjasmoro, P3 = Kacang hijau var. Murai, dan dosis ekstrak padi sebagai anak petak sebagai berikut D1 = 0 ppm jerami padi, D2 = 10.000 ppm jerami padi D3 = 20.000 ppm jerami padi dan D4 = 30.000 ppm jerami padi. Pengamatan yang dilakukan ialah pengamatan pertumbuhan selama pertumbuhan dengan interval waktu 10 hari mulai Hari ke-21, 31, 41, 51, 61, 71 dan panen. Pengamatan pertumbuhan yang diamati ialah tinggi tanaman, luas daun, bobot kering total tanaman, LPR. Sedangkan pengamatan panen ialah jumlah polong/tanaman, persen polong isi/tanaman, jumlah biji/tanaman, bobot kering total tanaman dan bobot 10 biji. Data yang diperoleh diuji menggunakan sidik ragam dengan uji F pada taraf 5%, apabila ditemukan interaksi antara kombinasi perlakuan akan diuji dengan BNT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak jerami padi pada dosis 0 ppm atau tanpa ekstrak memberikan hasil paling baik untuk semua komponen pertumbuhan dan hasil. Perlakuan penggunaan jenis kacang yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata pada semua variabel pertumbuhan dan hasil, namun berinteraksi nyata pada saat perkecambahan. Pemberian ekstrak jerami padi pada berbagai dosis memberikan pengaruh yang nyata dimana pemberian pada dosis 10.000 ppm hingga 30.000 ppm memberikan pengaruh yang nyata pada semua variabel pertumbuhan dan hasil. Kesimpulan dari penelitian ini ialah makin tinggi dosis ekstrak jerami padi yang diberikan maka makin rendah persentase variabel pertumbuhan dan hasil. Pemberian ekstrak jerami padi 30.000 ppm menekan semua persentase variabel pertumbuhan dan hasil paling tinggi. Terdapat jenis kacang yang toleran pada pemberian ekstrak jerami padi ialah kedelai var. Anjasmoro dengan persentase polong/tanaman adalah 76,68 %; persentase polong isi/tanaman ialah 85,13%; persentase jumlah biji/tanaman adalah 76,95% dan bobot 10 biji adalah 84,28%. Saran dari penelitian ini ialah diperlukan percobaan di lapang secara langsung untuk mengetahui relevansi pengaruh alelopat jerami pada pertumbuhan dan hasil tanaman berikutnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/323/050803388
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 05 Nov 2008 10:33
Last Modified: 05 Nov 2008 10:33
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127937
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item