Pengaruh Defoliasi dan Jumlah Tanaman Per Lubang pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L.).

RetnoNinggarPratiwi (2008) Pengaruh Defoliasi dan Jumlah Tanaman Per Lubang pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai ialah komoditas pertanian yang sangat dibutuhkan di Indonesia baik sebagai bahan pangan, pakan ternak, bahkan sebagai bahan baku industri. Kandungan gizi biji kedelai cukup tinggi, terutama kandungan proteinnya mencapai ± 34%. Sebagai bahan pangan, kedelai banyak dikonsumsi dalam bentuk tempe, tahu, kecap, susu kedelai, dll. Kebutuhan kacang kedelai Indonesia sekitar 1,8 juta t per tahun, sedangkan produksi kedelai 2007 menurun 18,64% dibandingkan 2006. Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kedelai 2006 mencapai 747.611 t, angkanya turun di 2007 menjadi 608.263 t (Anonymous, 2008). Banyak hal yang menyebabkan rendahnya produktivitas, antara lain karena belum optimalnya penerapan anjuran paket teknologi oleh petani. Peningkatan produksi kedelai dapat dilakukan dengan perbaikan teknis budidaya salah satunya dengan pengaturan populasi yaitu dengan pengaturan jumlah tanaman per lubang tanam yang berkaitan dengan kepadatan populasi pada suatu lahan. Selain itu, agar tanaman lebih efisien dalam memanfaatkan radiasi yang diterima, maka perlu dilakukan manipulasi pertumbuhan pada tanaman kedelai, yaitu salah satunya dengan defoliasi daun. Defoliasi daun ialah usaha memanipulasi fungsi fisiologi daun dalam menyerap sinar matahari sehingga dapat meningkatkan laju fotosintesis pada daun-daun utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan tingkat defoliasi dan jumlah tanaman per lubang yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai ( Glycine max L.) sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil yang maksimal. Hipotesis yang diajukan ialah: 1) Jumlah tanaman per lubang yang tepat dengan diikuti defoliasi yang tepat akan diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang maksimal, 2) Jumlah tanaman per lubang yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, 3) Defoliasi yang tepat dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2008 di Balai Benih Induk (BBI) Palawija, Bedali, Lawang desa Randuagung. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, garu, rol meter, alat tugal, timbangan analitik, oven dan light meter. Sedangkan bahan yang digunakan ialah benih kedelai varietas Wilis, pupuk Urea sebanyak 50 kg ha-1, SP-36 sebanyak 100 kg ha-1, KCl sebanyak 50 kg ha-1, Round up, Curacron dan Confidor. Percobaan faktorial ini dilaksanakan dalam Rancangan Acak Kelompok dengan 3 ulangan yang menggunakan 2 faktor. Faktor I ialah defoliasi yang terdiri dari 3 level: D0 = tanpa defoliasi, D1 = defoliasi 2 daun trifoliat dari bawah dan D2 = defoliasi 4 daun trifoliat dari bawah. Faktor II ialah jumlah tanaman per lubang tanam yang terdiri dari 3 level: B1 = 1 tanaman per lubang, B2 = 2 tanaman per lubang dan B3 = 3 tanaman per lubang. Pengamatan destruktif dan nondestruktif dilakukan dengan cara mengambil 2 sampel tanaman untuk setiap kombinasi perlakuan yang dilakukan pada saat tanaman berumur 28, 38, 48, 58 dan 68 hst dan pada saat panen (88 hst). Pengamatan pertumbuhan tanaman meliputi: tinggi tanaman, luas daun dan bobot kering total tanaman (BKTT). Pengamatan komponen hasil yang akan dilakukan meliputi: jumlah polong total per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot polong total per tanaman, bobot polong isi per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, bobot segar daun defoliasi per tanaman dan hasil (t ha-1) serta dilakukan pengamatan terhadap intensitas cahaya matahari. Dari data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5%. Kemudian dilanjutkan dengan uji perbandingan antar perlakuan apabila terjadi perbedaan yang nyata. Uji perbandingan dilakukan dengan menggunakan Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5% apabila tidak terjadi interaksi dan apabila terjadi interaksi dilanjutkan dengan menggunakan uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan defoliasi dan jumlah tanaman per lubang pada pertumbuhan tanaman kedelai tetapi masing-masing perlakuan berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman yang meliputi: tinggi tanaman, luas daun, bobot kering total tanaman, dan indeks luas daun. Akan tetapi, terjadi interaksi pada laju pertumbuhan relatif dan komponen hasilnya. Pada perlakuan 1 tanaman per lubang dan perlakuan tanpa defoliasi menghasilkan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan yang lain apabila ditinjau dari pertumbuhan dan hasil per individu tanaman kedelai. Akan tetapi, pada perlakuan defoliasi 4 daun trifoliat yang dikombinasikan dengan perlakuan 3 tanaman per lubang memberikan hasil (t ha-1) yang tertinggi yaitu sebesar 2,07 t ha-1.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/315/050802964
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 09 Oct 2008 14:06
Last Modified: 09 Oct 2008 14:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127928
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item