Respon Beberapa Genotipe Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) terhadap Genangan.

NurilAnwar (2008) Respon Beberapa Genotipe Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) terhadap Genangan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang penting di Indonesia. Namun peningkatan laju permintaan akan kedelai belum dapat diimbangi oleh peningkatan produksi, sehingga Indonesia harus mengimpor kedelai. Dalam upaya peningkatan produksi kedelai di Indonesia masih memungkinkan untuk perluasan areal (ekstensifikasi) tanaman kedelai. Terutama pengembangan pertanaman kedelai pada lahan pasang surut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon genotipe tanaman kedelai terhadap genangan. Hipotesis yang diajukan ialah terdapat perbedaan respon diantara genotipe tanaman kedelai yang diuji terhadap genangan. Penelitian dilakukan di rumah kaca Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI), Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2007 sampai bulan Februari 2008. Bahan yang digunakan adalah 17 genotipe kedelai terpilih yang berasal dari koleksi plasma nutfah BALITKABI. Penelitian ini disusun menurut rancangan petak terbagi ( split-plot design ). Petak utama adalah perlakuan pemberian air, yaitu kontrol dan genangan. Anak petak adalah 17 genotipe kedelai yang diuji. Perlakuan diulang sebanyak dua kali. Pengamatan dilakukan pada semua tanaman kedelai yang ditanam meliputi tinggi tanaman, diameter batang, umur berbunga, umur masak, jumlah cabang, jumlah buku subur, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, jumlah biji, hasil biji per tanaman dan pengamatan visual terhadap gejala perlakuan genangan. Berdasarkan analisis ragam, apabila berbeda nyata dilakukan uji BNT 5%. Toleransi tanaman terhadap genangan diidentifikasi menggunakan indeks adaptasi (IA) dan indeks toleransi (IT) Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara pemberian air dengan genotipe yang diuji pada tinggi tanaman, umur masak, jumlah cabang, jumlah buku subur, jumlah polong isi, jumlah polong hampa dan hasil biji per tanaman. Penggenangan menyebabkan penurunan pada tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah buku subur, jumlah polong isi dan hasil biji per tanaman. MLGG 0537 memiliki tinggi tanaman paling tinggi pada genangan, yaitu sebesar 87,88 cm. Genotipe MLGG 0537 juga memiliki jumlah buku subur, jumlah polong isi dan hasil biji lebih banyak daripada genotipe kedelai lainnya pada genangan, berturut-turut sebesar 12,25; 19,25 dan 3,13 g/tanaman. Sedangkan jumlah cabang paling banyak pada genangan dihasilkan MLGG 0817, yaitu 3,00. Pengamatan visual yang dilakukan menunjukkan terdapat respon akibat genangan yaitu gejala klorosis pada daun dan terdapat akar adventif pada tanaman yang mengalami genangan. Berdasarkan indeks adaptasi (IA) dan indeks toleransi (IT) yang dihitung pada karakter hasil biji, maka diidentifikasi genotipe toleran terhadap genangan yaitu MLGG 0537.

English Abstract

Soybean is one of important crops in Indonesia. But the demand rate of soybean is higher than its productivity, so Indonesia must import Soybean. Tidal soil give chance to increase the productivity by improving soybean which adaptive in waterlogged soil. The objective in this research was to know the response of soybean genotypes to waterlogging. The hypothesis was difference response in examined soybean genotypes. Research was conducted on October 2007 to February 2008 at Glass House of Research Institute of Legume and Tuber Crops (BALITKABI), Malang. Plant materials that used were 17 soybean genotypes BALITKABI’s Gene Pool. Research was arranged in a split-plot design with two replication. Main plot consist of control and waterlogging treatments, 17 soybean genotypes as sub plot. Research observation were plant height, stem diameter, first flowering time, maturing time, number of branches, number of pod setting nodes, number of filled pods, number of empty pods, number of seeds, seeds weight per plant and visual observation. The data was analyzed by analysis of variance (F test) in 5% level then continue with Least Significant Different (LSD) in 5% level. The tolerance genotype to waterlogging was identified by adaptation index and tolerance index. Results showed that soybean genotypes had different response in different water treatments on plant height, maturing time, number of branches, number of pod setting nodes, number of filled pods, number of empty pods and seeds weight per plant. Waterlogging reduced plant height, number of branches, number of pod setting nodes, number of filled pods and seeds weight per plant. In waterlogging, the plant height of MLGG 0537 was highest i.e. 87,88 cm. The highest number of pod setting nodes, number of filled pods and seeds weight per plant in waterlogging was reached by MLGG 0537 i.e. 12,25; 19,25 and 3,13 g/plant. But the highest number of pod setting nodes in waterlogging was reached by MLGG 0817 i.e. 3,00. Visual observation showed that chlorosis and adventitious roots were found in plant with waterlogging treatment. MLGG 0537 was identified as a tolerant soybean genotype to waterlogging based on Adaptation Index (AI) and Tolerance Index (TI).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/314/050802963
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 09 Oct 2008 15:37
Last Modified: 09 Oct 2008 15:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127927
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item