Penggunaan GA3 dalam Upaya Mempercepat Pemecahan Dormansi Umbi Keladi (Caladium bicolor) Tipe Tinggi dengan Berbagai Komposisi Media Tanam

Yurnellasari (2008) Penggunaan GA3 dalam Upaya Mempercepat Pemecahan Dormansi Umbi Keladi (Caladium bicolor) Tipe Tinggi dengan Berbagai Komposisi Media Tanam. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Keladi merupakan tanaman hias daun yang kini semakin banyak diminati baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Hal ini dikarenakan tanaman dari keluarga Araceae ini memiliki bentuk daun yang indah dan corak warna yang beragam. Permintaan konsumen yang cenderung meningkat menyebabkan banyaknya kebutuhan akan bibit keladi, baik umbi maupun bibit tanamannya. Perbanyakan yang sering dilakukan adalah dengan melalui umbi, dimana dalam setiap umbi yang berdiameter 2 cm dapat dibelah menjadi 6-7 bagian dan siap untuk dijual 2-3 bulan setelah tanam. Permasalahan utama yang dihadapi adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi dormansi umbi keladi sehingga umbi dapat bertunas lebih cepat. Karena pada umumnya saat keladi memasuki periode dormansi maka dilakukan pemanenan umbi untuk diperbanyak, pengaruh dari masa dormansi inilah yang menyebabkan pertumbuhan tunas menjadi terhambat. Dormansi umbi dapat diatasi dengan pemberian zat pengatur tumbuh giberelin (GA3) dengan konsentrasi yang tepat (Dwidjoseputro, 1990). Selain itu penggunaan media tanam juga berpengaruh untuk memecah dormansi umbi dengan menciptakan kondisi yang sesuai sehingga umbi cepat bertunas. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan konsentrasi GA3 dan komposisi media tanam yang tepat untuk mempercepat pemecahan dormansi umbi keladi. Sedangkan hipotesis yang diusulkan adalah: (1) konsentrasi GA3 dan komposisi media tanam yang tepat dapat memacu pemecahan dormansi umbi keladi, (2) besarnya konsentrasi GA3 yang tepat dapat memecah dormansi umbi, (3) komposisi media tanam yang tepat dapat mempercepat pertumbuhan tunas Penelitian dilaksanakan di Rumah Bunga Widya yang terletak di Ds. Beji, Karangwidoro, Kec. Dau, Malang dengan ketinggian 600 m dpl, suhu harian 22-28º C dan RH 60-80%. Penelitian dimulai bulan April 2008 s/d Juli 2008. Alat yang digunakan antara lain ialah penggaris, pisau, sprayer, ember, gelas aqua untuk penanaman umbi, kamera, termometer. Bahan yang digunakan ialah umbi keladi kultivar Postman Joyner; media tanam berupa cocopeat dan arang sekam; hormon giberelin (GA3) 30% dengan merek dagang Diggest, fungisida Dithane, dan air. Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 2 faktor percobaan, yaitu: media tanam cocopeat dan arang sekam dengan 3 komposisi (2:2/M1 , 3:2/M2, dan 4:2/M3); konsentrasi GA3 (0 ppm/P1; 5 ppm/P2; 10 ppm/P3; 15 ppm/P4). Jadi terdapat 12 perlakuan kombinasi dimana tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali dan untuk tiap-tiap ulangan terdapat 7 tanaman sehingga jumlah seluruhnya adalah 252 sampel percobaan. Pengamatan dilakukan setelah muncul tunas dengan interval 1 minggu sekali dengan parameter pengamatan yaitu non destruktif yang meliputi: saatmuncul tunas, saat muncul daun, panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, dan persentase pertumbuhan tunas. Serta pengamatan destruktif yaitu jumlah tunas, jumlah akar, dan panjang akar. Pengamatan diakhiri saat tanaman memiliki minimal satu helai daun. Data dianalisa dengan ANOVA taraf nyata 5%, jika terdapat beda nyata maka akan diteruskan dengan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 100% umbi belahan dapat tumbuh meskipun dengan kecepatan tumbuh yang berbeda-beda. Tidak ada interaksi yang nyata antara faktor media tanam dan konsentrasi GA3. Untuk saat muncul tunas perlakuan GA3 5 ppm, 10 ppm, dan 15 ppm mampu mempercepat pertumbuhan tunas 16-21 hari lebih cepat dibandingkan dengan kontrol. Sedangkan antara ketiga perlakuan GA3 tersebut tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Begitu pula dengan parameter saat muncul daun, panjang tanaman, jumlah daun, dan luas daun, penggunaan GA3 dengan berbagai konsentrasi memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan kontrol. Sedangkan untuk parameter jumlah tunas, jumlah akar, dan panjang akar pemberian GA3 tidak memberikan pengaruh yang nyata. Faktor komposisi media tanam tidak memberikan pengaruh yang nyata pada semua parameter pengamatan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan GA3 dapat memecah dormansi umbi keladi sehingga mempercepat pertumbuhan tunas serta meningkatkan pertumbuhan awal tanaman keladi. Sedangkan untuk media cocopeat dan arang sekam, dapat digunakan perbandingan 2:2, 3:2 atau 4:2 karena hasilnya tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata. Dilihat dari segi ekonomis, maka penggunaan GA3 5 ppm dan media tanam cocopeat, arang sekam 2:2 lebih efisien untuk praktek di lapang.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/303/050802952
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 10 Oct 2008 09:27
Last Modified: 10 Oct 2008 09:27
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127915
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item