DeffiArmita (2008) Respon tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) pada aplikasi kompos eceng gondok (Eichhornia crassipes Solms) dan proporsi pemberian kalium. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ubi jalar ( Ipomoea batatas (L.) Lam) ialah tanaman umbi-umbian yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Tingginya kandungan karbohidrat yang terdapat di dalam umbi (123 kalori 100 g-1) menyebabkan umbi dari ubi jalar dapat digunakan sebagai sumber bahan pangan alternatif selain beras, jagung dan gandum. Oleh karena itu, maka produktivitas tanaman ubi jalar perlu ditingkatkan melalui penyediaan lingkungan tumbuh yang lebih baik bagi tanaman, khususnya tanah. Eceng gondok ialah salah satu jenis gulma air yang mempunyai kandungan kalium cukup tinggi (16,33 me 100 g-1) dan aplikasi kompos eceng gondok pada lahan pertanian diharapkan akan dapat memberikan sumbangan unsur kalium yang dibutuhkan tanaman ubi jalar dan meningkatkan bahan organik pada tanah. Pemberian kalium pada proporsi yang kurang tepat pada tanaman dapat mengurangi efektifitas serapan kalium akibat ketidaksesuaian waktu pemberian kalium dan fase pertumbuhan tanaman. Pemberian proporsi kalium yang tepat pada ubi jalar diharapkan dapat membantu efektifitas pemanfaatan pupuk kalium yang diberikan sehingga hasil tanaman ubi jalar juga dapat ditingkatkan. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah : 1) Untuk mempelajari pengaruh dosis kompos eceng gondok dan proporsi pemberian kalium pada pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar, 2) Menentukan proporsi pemberian kalium dan dosis kompos eceng gondok yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar yang paling baik. Hipotesis yang diajukan ialah aplikasi kompos eceng gondok pada dosis 4 ton ha-1 yang dikombinasikan dengan proporsi pemberian kalium 0:1/3:2/3 akan diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman ubi jalar yang paling tinggi.Penelitian lapang dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang sejak bulan Maret hingga bulan Juni 2008. Alat yang digunakan pada penelitian ini ialah timbangan analitik, meteran, jangka sorong, oven, Leaf Area Meter (LAM), Soil Moisture Tester dan peralatan uji kadar pati dan serat. Bahan tanam yang digunakan ialah stek pucuk tanaman ubi jalar var. Sari yang berasal dari tanaman yang berumur 60 hari dengan panjang stek 30 cm. Pupuk yang digunakan ialah: Urea 100 kg ha-1, SP-36 50 kg ha-1, KCl 100 kg ha-1 dan kompos eceng gondok. Pestisida yang digunakan adalah insektisida Ridcorp dan fungisida Antracol. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang diulang 3 kali. Aplikasi kompos eceng gondok diletakkan sebagai petak utama (E) yang terdiri dari 3 dosis, ialah tanpa kompos eceng gondok (E0), 3 ton ha-1 (E1) dan 4 ton ha-1 (E2). Proporsi pemberian kalium (K) ditempatkan pada anak petak yang terdiri dari 3 macam, ialah 0:1/3:2/3 (K1), 2/3:0:1/3 (K2), 1/3:2/3:0 (K3). Pengamatan dilakukan secara destruktif dengan mengambil dua tanaman contoh untuk setiap kombinasi perlakuan yang dilakukan pada hari ke 15, 30, 45, 60, 75, 90 dan panen (105). Pengamatan parameter pertumbuhan meliputi panjang sulur, jumlah daun, luas daun, bobot kering total tanaman dan laju pertumbuhan relatif (LPR). Pengamatan parameter hasil meliputi jumlah umbi/tanaman, bobot umbi segar/tanaman, diameter umbi, panjang umbi, hasil panen ton ha-1, kadar pati, kadar serat dan rasio pucuk akar (R/S). Selain itu juga dilakukan pengamatan penunjang meliputi analisis tanah, analisis kompos dan pengukuran data klimatologis selama penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji F pada taraf 5%. Bila terdapat interaksi atau pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji perbandingan diantara perlakuan dengan menggunakan uji BNT pada p= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi nyata terjadi antara pemberian kompos eceng gondok dan proporsi pemberian kalium pada komponen pertumbuhan yang meliputi : panjang sulur, jumlah daun, luas daun dan bobot kering total tanaman. Interaksi kompos eceng gondok dan proporsi pemberian kalium pada komponen hasil hanya berpengaruh pada bobot segar umbi/tanaman dan hasil panen ton ha-1. Secara keseluruhan, tanaman yang diberi kompos eceng gondok 4 ton ha-1 dan disertai dengan proporsi pemberian kalium 0:1/3:2/3 memberikan hasil yang lebih tinggi dengan rata-rata hasil panen 23,08 ton ha-1 dan bobot segar umbi 611 g/tanaman, sedangkan nilai B/C tertinggi senilai 1,93 didapatkan pada perlakuan tanpa pemberian kompos eceng gondok yang disertai dengan pemberian kalium pada proporsi 0:1/3:2/3.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/298/05080298 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 10 Oct 2008 15:13 |
Last Modified: | 10 Oct 2008 15:13 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127908 |
Actions (login required)
View Item |