Evaluasi Program Peningkatan Produktivitas Dan Pendapatan Usahatani Kedelai (P2K) di Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember.

AndriAnyKusumawati (2008) Evaluasi Program Peningkatan Produktivitas Dan Pendapatan Usahatani Kedelai (P2K) di Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai (Glysine max L) merupakan komoditas tanaman pangan nomor tiga setelah padi dan jagung. Dalam kehidupan masyarakat kita, kedelai telah dikenal sejak lama sebagai salah satu tanaman sumber protein nabati dengan kandungan 39% - 41% yang diolah menjadi bahan makanan, minuman serta penyedap rasa makanan, misalnya yang sudah sangat terkenal adalah tempe, kecap, tauco dan tauge. Kebutuhan Kedelai sebagai bahan pangan sumber protein di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan. Namun, produktivitas petani dalam membudidayakan tanaman kedelai beberapa tahun ini mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan oleh kebijakan pemerintah yang membuka lebar masuknya kedelai import ke Indonesia. Selama ini hampir 60% kebutuhan kedelai kita masih lebih banyak import daripada produksi sendiri. Hal ini menyebabkan adanya kenaikan harga kedelai dari Rp 4.000,00/kg mencapai Rp 7.500,00 hingga Rp 8.000,00/kg. Secara teknis upaya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman kedelai sudah harus mengubah pola tanam yang belum intensif menjadi pola tanam intensif. Hal tersebut dilaksanakan dengan cara lebih memantapkan penataan yang meliputi perbaikan serta penyempurnaan dalam penerapan teknologi pada setiap siklus produksi. Untuk meningkatkan produktivitas dalam usahatani kedelai serta untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan kedelai yang semakin meningkat maka Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan berupaya melakukan suatu program untuk mengejar ketertinggalan dalam meningkatkan produksi kedelai, diantaranya dengan penerapan teknologi pertanian, seperti penggunaan benih unggul dan peningkatan produktivitas serta penambahan luas areal pertanaman. Salah satu program yang dilakukan oleh Dinas Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Jember adalah Program Peningkatan Produktivitas dan Pendapatan Usahatani Kedelai (P2K). Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan, yaitu : 1) Bagaimana evaluasi program P2K di Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember? 2) Bagaimana pendapatan usahatani kedelai dari program P2K di Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember?. Tujuan dari penelitian : 1) Mengevaluasi dan Mendeskripskan pelaksanaan Program P2K di Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. 2) Menganalisis pendapatan usahatani kedelai dari Program P2K. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, sedangkan penentuan lokasi pada penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Rowotamtu, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember. Pengambilan respondenpada penelitian ini dilakukan secara sensus yaitu 25 petani dan secara purposive yaitu 1 petugas lapang. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Untuk menjawab tujuan 1 yaitu mengevaluasi dan mendeskripsikan pelaksanaan program P2K digunakan analisis deskriptif dengan menggunakan metode skorsing dan skala likert dan untuk menjawab tujuan 2 yaitu menganalisis pendapatan usahatani kedelai petani peserta program digunakan analisis usahatani. Adapun hasil dari penelitian sebagai berikut : (1) Pelaksanaan program P2K sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan program yaitu meningkatkan produktivitas dan pendapatan usahatani kedelai. Hal ini ditandai dengan sudah dilaksanakannya tiap-tiap tahap dalam program P2K dengan baik yaitu mulai perencanaan, pelaksanaan dan hasil yang diperoleh. Dimulai dari tahap perencanaan yang meliputi : a) Identifikasi Tempat Pelaksanaan, b) Penetapan Tujuan, c) Penentuan Calon Petani (CP), d) Penentuan Calon Lokasi (CL), e) Sosialisasi, f) Penentuan Sasaran Areal, dan g) Penentuan Sasaran Produksi. Tahap kedua yaitu pelaksanaan yang meliputi : a) Model Pelaksanaan program P2K, dan b) Anjuran Penerapan Teknologi dalam program P2K. Untuk tahap yang ketiga yaitu hasil yang meliputi : a) Peningkatan produktivitas kedelai, dan b) Peningkatan pendapatan usahatani kedelai. Dari ketiga tahap tersebut diperoleh skor rata-rata evaluasi program mencapai skor 31,8 atau 96,36 % dari skor maksimal 60. (2) Rata-rata penerimaan yang diperoleh adalah sebesar Rp 8.750.000,- dan rata-rata biaya totalnya sebesar Rp 7.320.500,- sehingga pendapatan usahatani kedelai yang diperoleh adalah Rp 1.447.500,- per satu hektar per satu musim tanam. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diajukan adalah : 1) Pelaksanaan program P2K yang telah dilaksanakan dengan pengembangan khusus dan intensif telah terbukti dapat meningkatkan produktivitas kedelai dengan hasil yang baik dan memuaskan, sehingga untuk pengembangan kedelai secara khusus dan intensif perlu dipertahankan dan dikembangkan lagi sehingga produktivitas kedelai terus meningkat. 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Ketahanan Pangan seharusnya memberikan rekapan biaya-biaya produksi yang telah dikeluarkan selama pelaksanaan program P2K, sehingga petani juga mengetahui dengan jelas pendapatan yang diperoleh dari usahatani kedelai.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/297/050802946
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 13 Oct 2008 10:30
Last Modified: 13 Oct 2008 10:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127907
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item