Karakteristik Petani Dan Proses Adopsi Difusi Inovasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Bawang Merah (Allium ascalonicum) : kasus di Kelompok Tani Sri Gading Desa Gading Kulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang

RantiKurniasari (2008) Karakteristik Petani Dan Proses Adopsi Difusi Inovasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Bawang Merah (Allium ascalonicum) : kasus di Kelompok Tani Sri Gading Desa Gading Kulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan produksi sayuran untuk Indonesia khususnya pada tanaman bawang merah ( Allium oscanolicum ) yang merupakan komoditi strategis bagi pembangunan pertanian. Salah satu resiko dalam pengembangan tanaman bawang merah adalah kerusakan tanaman oleh Organisme Penyakit Tanaman (OPT). Penerapan sistem Pengendalian Hama terpadu (PHT) telah menjadi kebijaksanaan pemerintah dalam rangka pengendalian Organisme Penyakit Tanaman (OPT). Penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada dasarnya adalah menggerakkan masyarakat petani agar mau dan mampu melaksanakan teknologi tersebut. Kelompok tani Sri Gading Kulon adalah salah satu dari tiga kelompok tani yang berada di Gading Kulon yang sudah melaksanakan program Pengendalian Hama Terpadu (PHT) bawang merah ( Allium oscalonicum ). Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1)Bagaimana karakteristik (faktor personal dan faktor situasional) petani di lokasi penelitian? (2)Bagaimana pelaksanaan PHT bawang merah di lokasi penelitian? (3)Bagaimana proses adopsi dan difusi inovasi PHT bawang merah di lokasi penelitian? (4) Apa hubungan antara karakteristik petani dengan proses adopsi dan difusi inovasi PHT bawang merah di lokasi penelitian? Dengan mengetahui permasalahan tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan karakteristik (faktor personal dan faktor situasional) petani di lokasi penelitian. (2) Mendeskripsikan pelaksanaan PHT bawang merah di lokasi penelitian. (3) Mendeskripsikan proses adopsi dan difusi inovasi PHT bawang merah di lokasi penelitian. (4) Menganalisis hubungan antara karakteristik petani dengan proses adopsi dan difusi inovasi PHT bawang merah di lokasi penelitian. Kegunaan penelitian ini adalah: (1) Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah khususnya daerah Malang selaku perencana dan fasilitator kegiatan Pengendalian Hama Terpadu (PHT). (2) Bagi masyarakat sebagai bahan masukan dan informasi dalam merespon dan meneliti lebih lanjut tentang proses adopsi difusi inovasi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) Bawang Merah ( Allium oscalonicum ). (3)Bagi peneliti, sebagai referensi dan bahan masukan serta pertimbangan untuk peneliti selanjutnya. Hipotesis penelitian ini adalah Diduga terdapat hubungan karakteristik petani (faktor personal dan faktor situasional) dengan proses adopsi dan difusi inovasi PHT bawang merah di lokasi penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatori ( eksp;anatory research) . Adapun penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja ( purposive ). Penentuan responden menggunakan metode simple random sampling dengan rumus parel et al . Populasi kelompok tani sejumlah 54 orang dan didapat sampel minimal 5 orang petani, sehingga dapat diambil 15 orang. Penelitian dilakukan bulan Desember 2007-Februari 2008. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah dengan reduksi data, penyajian data dan vertifikasi. Dalam melakukan analisis data dengan bantuan skala Likert . Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh adalah : (1) Karakteristik petani terdiri 2 faktor yaitu faktor personal dan faktor situasional. Untuk, faktor personal yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, status sosial, luas lahan garapan, dan status kepemilikan tanah. Persentase skor rata-rata dari keseluruhan faktor personal adalah 50,22% yang termasuk dalam kategori rendah karena daerah tersebut merupakan daerah terpencil yang sebagian penduduknya kurang memperhatikan tingkat pendidikan serta kurang adanya keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan. Sedangkan faktor situasional terdiri dari tersedianya informasi, derajat komersialisasi usaha, minat keluarga, dan prestise masyarakat dan jenis inovasi. Faktor situasional termasuk dalam kategori tinggi dengan persentase skor rata-rata 88,45% karena sumber-sumber informasi tentang adanya pelaksanaan PHT lengkap dari PPL. Dukungan dari keluarga tinggi, prestise masyarakat jenis inovasi PHT ini tergolong sederhana atau mudah sehingga para petani mudah memahami dan mempraktekkannya secara langsung. (2) Pelaksanaan PHT bawang merah ( Allium ascalonicum ) yang meliputi jenis varietas, persiapan lahan, penentuan jarak tanam, pemasukan umbi

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/290/050802939
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 13 Oct 2008 10:42
Last Modified: 13 Oct 2008 10:42
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127902
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item