Analisis Sikap Dan Preferensi Konsumen Terhadap Sambal Pecel Bermerek Dalam Upaya Peningkatan Penjualan Di Kota Madiun : studi Kasus Di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun

AgustinDwiRatnawati (2008) Analisis Sikap Dan Preferensi Konsumen Terhadap Sambal Pecel Bermerek Dalam Upaya Peningkatan Penjualan Di Kota Madiun : studi Kasus Di Kelurahan Banjarejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu industri pengolahan makanan yang ada di Kota Madiun adalah industri pengolahan sambal pecel. Banyak berkembang agroindustri pengolahan sambal pecel yang tergolong dalam lingkup usaha kecil menengah kebawah. Sehingga dijumpai beragam jenis produk yang beredar dipasaran. Tentunya setiap pengusaha memiliki keunggulan atau ciri khas yang berbeda-beda yang dapat dilihat dari segi teknik pengolahan sehingga menghasilkan rasa dan tekstur hasil gilingan kacang yang berbeda-beda. Biasanya konsumen yang ada diwilayah perkotaan memiliki tingkat keragaman wawasan yang tinggi sehingga mereka mendapat kebebasan untuk memilih produk sambal pecel yang lebih disukai sesuai dengan seleranya. Maka secara umum masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut”sejauh mana sikap dan preferensi konsumen terhadap produk-produk sambal pecel berpengaruh terhadap permintaan dan penjualannya. Tujuan dari penelitian ini adalah 1). Menganalisis sikap konsumenterhadap sambal pecel yang bermerek di Kota Madiun. 2). Menganalisis preferensi konsumen terhadap sambal pecel yang bermerek di Kota Madiun. 3). Menganalisis hubungan antara Sikap dengan Preferensi. 4). Menganalisis hubungan antara sikap dan preferensi konsumen dengan permintaan sambal pecel yang bermerek. 5). Menganalisis hubungan antara sikap dan preferensi konsumen dengan penjualan sambal pecel yang bermerek. Adapun hipotesis yang diajukan adalah 1). Semakin mendekati keidealan konsumen terhadap atribut produk sambal pecel maka konsumen bersikap sangat baik atau positif. 2). Konsumen cenderung menyukai salah satu produk sambal pecel yang memiliki perpaduan rasa manis, gurih dan masam yang tepat. 3). Ada hubungan positif antara sikap konsumen dengan preferensi konsumen terhadap sambal pecel bermerek. 4). Ada hubungan positif antara sikap dan preferensi konsumen dengan permintaan sambal pecel. 5). Ada hubungan positif antara sikap dan preferensi dengan penjualan sambal pecel. Data yang digunakan adalah data hasil wawancara dengan konsumen, produsen sambal pecel yang terkait dengan merek yang diuji dan instansi-instansi terkait. Seperti kantor desa, literatur buku, peneliti terdahulu, BPS , dan internet. Metode analisis yang digunakan adalah 1). Poin Angka Ideal digunakan untuk menjawab tujuan pertama. 2) Modus Ranking Preferens digunakan untuk menjawab tujuan kedua. 3) Korelasi Rank Spearman digunakan untuk menjawab tujuan ketiga, keempat dan kelima. Berdasarkan hasil perhitungan data diketahui bahwa 1) diantara keempat produk sambal pecel yang diuji, produk sambal pecel Lumpang Abadi yang mendekati keidealan konsumen. Interpretasi nilai sikap yang ditunjukkan konsumen terhadap sambal pecel Lumpang Abadi dan Bu Karjo sangat baik, sedangkan terhadap sambal pecel Mirasa dan Barata dinilai baik. Maka tujuan pertama pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukkan terbukti, hal ini ditunjukkan oleh sambal pecel Lumpang Abadi yang mendekati keidealan dan interpretasi nilai sikap yang ditunjukkan konsumen sangat baik. 2). Berdasarkan rata-rata rangking keempat produk sambal pecel yang telah diuji, peringkat pertama dan peringkat selanjutnya diduduki oleh sambal pecel Lumpang Abadi, Bu Karjo, Mirasa, Barata. Sambal pecel Lumpang Abadi memiliki perpaduan berbagai rasa yang tepat. Maka tujuan kedua dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukkan terbukti konsumen lebih cenderung menyukai sambal Lumpang Abadi daripada produk sambal pecel yang lainnya. Karena Lumpang Abadi memiliki perpaduan berbagai rasa yang tepat, diantaranya manis, gurih, dan masam, 3). Hubungan antara sikap dengan preferensi dinyatakan positif yang disimpulkan adanya hubungan positif. Maka tujuan ketiga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukkan terbukti. 4). Hubungan antara sikap dengan permintaan dinyatakan signifikan yang disimpulkan adanya hubungan positif antara kedua variabel. Sedangkan hubungan antara preferensi dengan permintaan dinyatakan tidak signifikan yang dapat disimpulkan tidak ada hubungan positif antara kedua variabel. 5). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dihitung maka dapat diketahui bahwa hubungan antara sikap dengan penjualan maupun hubungan antara preferensi dengan penjualan dinyatakan tidak signifikan yang disimpulkan tidak adanya hubungan positif antara kedua variabel. Hal ini ditunjukkan pada sambal pecel Barata dengan jumlah produksi periode bulan Januari 2008 lebih tinggi dari produk lainnya dengan interpretasi sikap baik dibenak konsumen dan kedudukan preferensi di posisi peringkat ke tiga. Berdasarkan informasi dari pihak produsen sambal Barata ini pemasaran terbanyak ada di luar Kota.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/282/050802664
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 11 Sep 2008 09:16
Last Modified: 11 Sep 2008 09:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127894
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item