RiskaHidayati (2008) Analisis Usahatani Melon (Cucumis melo. L) : studi Kasus Petani Melon di Desa Sobo Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Melon (Cucumis melo.L) menyebar luas keseluruh dunia baik ditanam di daerah beriklim sedang (sub tropis) maupun panas (tropis). Di Indonesia pasar ekspor belum bisa dirambah tanaman melon, produsen melon di Indonesia tidak dapat bersaing harga dengan produsen dari negara lain. Daerah-daerah produsen melon di Indonesia antara lain Bogor, Ngawi, Bali dan Palembang (Departemen Pertanian, 2002) Potensi dan peluang pasar yang cukup menjajikan ternyata belum mampu dimaksimalkan oleh para petani sebagai pelaku pasar. Ini disebabkan karena keterbatasan informasi tentang budidaya melon, pengalokasian dana untuk budidaya melon yang belum merujuk pada tingkat keefisienan biaya dan juga masih sedikitnya lahan yang digunakan untuk proses budidaya. Faktor pemasaran juga menjadi salah satu permasalahan para petani dalam meningkatkan pendapatan dari usahatani melon. Hal ini dikarenakan petani selalu menjadi price taker sisi tawar yang lemah dimana pengepul menjadi price maker dengan datang ke lahan milik petani sendiri dengan dalih untuk mengurangi biaya transportasi yang sebenarnya ini sangat merugikan petani tetapi petani tidak sadar oleh hal tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk mendiskripsikan biaya dan penerimaan usahatani melon di Desa Sobo Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi dan menganalisis tingkat kelayakan usahatani melon di Desa Sobo Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi. Penentuan tempat penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Desa Sobo Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi. Penentuan responden hanya sebanyak 20 orang petani melon saja. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: analisis biaya usahatani, analisis penerimaan, analisis pendapatan, analisis RC ratio, BEP (break event point) dan ROI (return of investment). Keuntungan rata-rata usahatani melon di Desa Sobo Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi yaitu sebesar Rp 10.743.023. Proses produksi panen melon di daerah penelitian efisien dalam hal ini ditunjukkan oleh RC ratio bernilai lebih dari satu yaitu 1,89. Produksi akan mengalami BEP pada tingkat produksi 3156 buah pada tingkat harga Rp 1299. Tingkat efisiensi penggunaan modal (ROI) disetiap Rp 1,00 yang diinvestasikan akan menghasilkan atau memberikan keuntungan sebesar Rp 89,21. Perlu adanya usaha mengembangkan usahatani melon melalui penyuluhan dan penerapan secara langsung di lapang sehingga produksi dan pendapatan petani bisa lebih meningkat lagi dengan diikuti budidaya yang baik. Berbagai upaya untuk meningkatkan efisisensi perlu dilakukan oleh petani agar dapat menurunkan biaya produksi dan meningkatkan penerimaan. Salah satunya dengan menggunakan kebutuhan pupuk dan tenaga kerja seefisien mungkin. Dengan begitu pendapatan petani melon akan bisa lebih tinggi lagi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/280/050802662 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 10 Sep 2008 14:33 |
Last Modified: | 10 Sep 2008 14:33 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127892 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |