Strategi Pemenuhan Kebutuhan Tebu ( Saccharum officanarum ) Sebagai Bahan Baku Utama Produksi Gula Pada PT. Perkebunan Nusantara X ( PERSERO ) Pabrik Gula Modjopanggoong Tulungagung

BramantyaAdmaja (2008) Strategi Pemenuhan Kebutuhan Tebu ( Saccharum officanarum ) Sebagai Bahan Baku Utama Produksi Gula Pada PT. Perkebunan Nusantara X ( PERSERO ) Pabrik Gula Modjopanggoong Tulungagung. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pemerintah telah mencanangkan program peningkatan produktifitas gula nasional 2002-2007. Dalam program tersebut, produksi gula domestik ditargetkan meningkat dengan rata-rata 9,6%, sehingga pada akhir tahun program dapat sekitar 3,0 juta ton. Dari target produksi itu, 40% atau sebesar 1,2 juta ton merupakan target produksi Jawa Timur sebagai propinsi penghasil gula utama Indonesia. ( P3GI, 2006 ) PG Modjopanggoong berusaha mendukung program pemerintah tersebut dengan proses produksi yang optimal. Kelancaran proses produksi pada pabrik gula sangat dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku utamanya yaitu tanaman tebu. Oleh karena itu bahan baku harus tersedia saat proses produksi sesuai dengan kapasitas giling pabrik gula dan kriteria bahan baku yang baik yaitu tebu yang manis, bersih dan segar ( MBS ). Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, PG Modjopanggoong mengusahakan tebu dari tebu sendiri ( TS ) dan tebu rakyat ( TR ). Sebagian besar tebu berasal dari tebu rakyat ( TR ) yang mencapai 89.3% dari kebutuhan permusim giling. Dapat dikatakan bahan baku tergantung dari pasokan tebu petani ( TR ). Berdasarkan uraian diatas, terdapat berbagai masalah yang dapat dikaji: 1) Bagaimana proses penyediaan bahan baku tebu di PG Modjopanggoong Tulungagung ditinjau dari sisi manajemen pembibitan, penanaman, pemeliharaan, waktu tebang, pengangkutan sampai mekanisme penerimaan tebu di pabrik. 2) Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman apa yang terdapat dalam pengadaan bahan baku tebu ( BBT ) di PG Modjopanggoong. 3) Bagaimana strategi yang digunakan PG Modjopanggoong dalam memenuhi kebutuhan tebu sebagai bahan baku utama produksi gula. Tujuan Penelitian 1) Mengetahui manajemen pembibitan, penanaman, tebang angkut serta mekanisme penerimaan tebu di pabrik gula Modjopanggoong. 2)Mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman yang ada dalam pemenuhan bahan baku produksi gula di PG Modjopanggoong. 3)Mengetahui strategi yang digunakan PG Modjopanggoong dalam memenuhi bahan baku tebu (BBT ). Untuk menjawab tujuan penelitian diperoleh hipotesis sebagai berikut : 1) Diduga dengan manajemen penyediaan bahan baku mulai dari proses pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan tebang-angkut yang baik dapat meningkatkan hasil produksi gula. 2) Diduga dengan diketahuinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada dalam peyediaan bahan baku maka tebu sebagai bahan baku produksi gula dapat terpenuhi dengan baik. 3) Diduga dengan strategi pemenuhan bahan baku yang tepat maka hasil produksi gula dapat ditingkatkan. Metode analisis yang digunakan adalah : Analisis SWOT dan Analisis Linier Regresi Berganda. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa manajemen pengadaan bahan baku tebu pada PG Modjopanggoong Tulungagung dimulai dari pembibitan secara berjenjang, penanaman tebu, tebang angkut dan penerimaan tebu di Pabrik gula untuk selanjutnya dilakukan proses produksi. Dari analisis internal menunjukkan bahwa faktor internal yang berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan bahan baku adalah lokasi perusahaan, lahan tanam, bibit varietas unggul, tenaga kerja, mesin-mesin produksi, kebijakan perusahaan dan alat transportasi. Kekuatan yang dimiliki adalah lokasi perusahaan, lahan tanam dan alat transportasi. Kelemahan yang dimiliki adalah bibit unggul, tenaga kerja, mesin dan kebijakan perusahaan.Dari analisis eksternal menunjukkan bahwa faktor eksternal yang menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan adalah kebijakan pemerintah, sosial budaya masyarakat dan adanya pasokan tebu dari luar wilayah kerja pabrik. Sedangkan yang menjadi ancaman adalah hubungan dengan petani, pesaing, dan pengalaman petani. Analisis regresi linier berganda menghasilkan koefisien regresi variabel luas lahan sebesar -8,361 dapat diartikan bahwa setiap penambahan 1 % luas lahan akan diikuti dengan kenaikan produksi sebesar -8,361 %.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/274/050802656
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 11 Sep 2008 09:39
Last Modified: 11 Sep 2008 09:39
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127885
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item