Analisis Pola Konsumsi Rumah Tangga Desa Rawan Pangan Dalam Upaya Kecukupan Pangan Dengan Mengembangkan Pola Diversifikasi Pangan. : studi kasus di Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo

PDewanggaPutra (2008) Analisis Pola Konsumsi Rumah Tangga Desa Rawan Pangan Dalam Upaya Kecukupan Pangan Dengan Mengembangkan Pola Diversifikasi Pangan. : studi kasus di Desa Curahtatal, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Diversifikasi konsumsi pangan menjadi salah satu pilar utama untuk mewujudkan ketahanan pangan dalam upaya peningkatan, pemanfaatan dan penyediaan pangan ke arah yang semakin beragam dalam memenuhi kebutuhan pangan dan menentukan status gizi serta perbaikan gizi untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Bappenas (2007) menunjukkan bahwa pencapaian ragam diversifikasi konsumsi pangan dapat d ukur dengan Pola Pangan Harapan (PPH) sehingga akan diketahui tingkat diversifikasi pangan di daerah tersebut. Kompleksitas masalah pola konsumsi pangan masyarakat Indonesia baik meliputi gizi buruk, rendahnya kualitas gizi pangan yang menyebabkan terjadinya kelaparan dan busung lapar serta pola pangan tunggal dan ketergantungan akan beras yang tinggi. Menurut Badan Ketahanan Pangan pada tahun 2005 di Indonesia terdapat balita kurang gizi yang cukup tinggi yakni sekitar 18 % dan hampir terjadi pada semua propinsi. Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka pertanyaan penelitian ini adalah : 1) Bagaimana kuantitas tingkat konsumsi pangan (energi dan protein) pada rumah tangga desa rawan pangan? 2) Bagaimana kondisi diversifikasi konsumsi pangan pada rumah tangga desa rawan pangan? 3) Bagaimana pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi (usia, pendidikan kepala keluarga, pendidikan ibu rumah tangga, pendapatan, jumlah anggota keluarga) terhadap diversifikasi konsumsi pangan pada rumah tangga desa rawan pangan? Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk 1) Mengetahui kuantitas tingkat konsumsi pangan (energi dan protein) pada rumah tangga desa rawan pangan, 2) Mengetahui kondisi diversifikasi konsumsi pangan pada rumah tangga desa rawan pangan, 3) Mengetahui pengaruh faktor-faktor sosial ekonomi (usia, pendidikan kepala keluarga, pendidikan ibu rumah tangga, pendapatan, jumlah anggota keluarga) terhadap diversifikasi konsumsi pangan pada rumah tangga desa rawan pangan. Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah: 1) Sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam menyusun kebijakan untuk keberhasilan program diversifikasi pangan sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan dan 2) Sebagai bahan informasi bagi penelitian selanjutnya mengenai diversifikasi konsumsi pangan. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara terhadap responden, menggunakan kuesioner dengan metode food recall 1x24 jam dan dengan melibatkan diri secara langsung dalam kehidupan masyarakat setempat selama penelitian. Tahapan analisis dalam penelitian ini meliputi tiga tahapan, yaitu analisis kuantitas konsumsi pangan rumah tangga yang dapat diketahui dengan menghitung Angka Kecukupan Energi (AKE) dan Angka Kecukupan Protein (AKP) dari kelompok bahan makanan. Setelah itu menganalisis kondisi 8 diversifikasi pangan rumah tangga dengan menghitung nilai atau skor Pola Pangan Harapan (PPH). Selanjutnya analisis faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi pangan dengan menggunakan analisis model dengan kriteria statistik (uji R2, uji F dan uji t). Berdasarkan hasil penelitian, analisis kuantitas konsumsi pangan rumah tangga menunjukkan bahwa Angka Kecukupan Energi (AKE) rumah tangga di daerah penelitian adalah sebesar 2132,82 kkal/kapital/hari dan Angka Kecukupan Protein (AKP) sebesar 25,59 gram. Hal tersebut mengindikasikan kuantitas konsumsi kelompok pangan rumah tangga di daerah penelitian masih rendah dan belum memenuhi standar nilai normatif yang diharapkan sebesar 2200 kkal/kapita/hari untuk AKE dan 52 gram untuk AKP. Untuk analisis kondisi diversifikasi konsumsi pangan diketahui bahwa skor PPH (Pola Pangan Harapan) aktual sebesar 61,12. Hal tersebut menggambarkan pola konsumsi kelompok pangan rumah tangga di daerah penelitian masih rendah dari segi kualitas tau gizi dan nutrisinya serta belum beragam dan berimbang. Hasil analisis faktor-faktor yang mempengaruhi diversifikasi dengan menggunakan analisis model didapat dengan Nilai R2 = 0,621. Artinya pendugaan terhadap model bahwa semua variabel independen (X) yang dimasukkan ke dalam model regresi tersebut mampu menjelaskan variabel dependen (Y) sebesar 62,1%, sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang tidak terdapat dalam model. Dan diketahui nilai Fhitung (8,194) > Ftabel (2,60). Yang artinya terdapat pengaruh dari variabel independen (pendapatan, usia kepala keluarga, tingkat pendidikan kepala keluarga, tingkat pendidikan ibu rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga) terhadap variable dependen (PPH). thitung dari pendapatan adalah -0,868 < ttabel 1,71. hal ini berarti pendapatan rumah tangga tidak berpengaruh nyata secara terhadap diversifikasi konsumsi pangan pada taraf kepercayaan 95 %. Usia kepala rumah tangga tidak berpengaruh secara nyata terhadap diversifikasi konsumsi pangan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung -0,407 < ttabel 1,71. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresinya adalah negatif, hal ini menunjukkan bahwa hubungan variabel usia kepala rumah tangga terhadap skor PPH adalah berbanding terbalik. thitung dari pendidikan kepala rumah tangga adalah 0,445 < ttabel 1,71, sehingga variabel pendidikan kepala rumah tangga tidak berpengaruh nyata terhadap diversifikasi pangan pada taraf kepercayaan 95%. Untuk pendidikan ibu rumah tangga berpengaruh secara signifikan terhadap diversifikasi konsumsi pangan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung 4,190 > ttabel 1,71. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai koefisien regresinya adalah positif, hal ini menunjukkan bahwa hubungan variabel pendidikan ibu rumah tangga terhadap skor PPH adalah berbanding lurus. Dari hasil uji t, nilai thitung 4,559 > ttabel 1,71, sehingga variabel pendidikan jumlah anggota rumah tangga berpengaruh nyata terhadap diversifikasi pangan pada taraf kepercayaan 95%. Variabel jumlah anggota rumah tangga mempunyai pengaruh positif terhadap diversifikasi pangan yang dicerminkan dengan nilai PPH. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresinya sebesar 11,154, dimana hal ini berarti setiap penambahan 1 jumlah anggota rumah tangga akan meningkatkan skor PPH sebesar 11,154 poin.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/270/050802615
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 15 Sep 2008 10:59
Last Modified: 15 Sep 2008 10:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127881
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item