Pola Distribusi Apel (Malus Sylvestris Mill.) Poncokusumo : kasus di Desa Poncokusumo, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang

IndahAkhadiyah (2008) Pola Distribusi Apel (Malus Sylvestris Mill.) Poncokusumo : kasus di Desa Poncokusumo, Kec. Poncokusumo, Kab. Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Desa Poncokusumo memiliki areal penanaman apel paling luas dan teknik budidaya apel yang paling berkembang di antara 17 desa di kecamatan Poncokusumo. Untuk menghasilkan suatu tingkat penawaran yang tertentu, diperlukan kerja sama antara petani dan pedagang dalam bentuk transaksi jual beli. Keadaan ideal yang diharapkan dalam suatu kegiatan distribusi yaitu terjadi keseimbangan antara jumlah penawaran dengan jumlah permintaan. Begitu pula keadaan yang diinginkan dalam pendistribusian apel Poncokusumo di wilayah Malang. Namun dalam praktiknya di dunia pertanian, keadaan seperti ini jarang sekali ditemui karena karakteristik dasar dari produk pertanian tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mengidentifikasi pelaksanaan program GAP ( Good Agricultural Practice ) sehingga dapat meningkatkan produksi apel Poncokusumo, 2) mengidentifikasi penawaran yang bisa diberikan oleh pedagang apel di desa Poncokusumo dalam pendistribusian apel Poncokusumo di wilayah Malang, dan 3) mengidentifikasi penerapan strategi dalam menghadapi ketidakpastian jumlah penawaran dan permintaan diterapkan oleh pedagang apel di desa Poncokusumo. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di desa Poncokusumo. Sampel penelitian terdiri dari petani dan pedagang apel yang ada di desa Poncokusumo. Sampel petani diperoleh dengan menggunakan pendekatan systematic random sampling . Sedangkan sampel pedagang diperoleh dengan menggunakan pendekatan nonprobability secara snowball sampling . Jenis data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Berdasarkan identifikasi pola produksi apel Poncokusumo diketahui bahwa petani apel di desa Poncokusumo pada umumnya membudidayakan lebih dari satu jenis apel dalam satu lahan. Jenis Rome Beauty dan Manalagi yang paling banyak ditanam bersamaan. Teknik pengelolaan tanaman apel yang berumur di bawah tiga tahun meliputi penyiapan lahan mulai dari pembersihan lahan, pengaturan jarak tanam, dan penanaman; perawatan tanaman mulai dari pemupukan, dan sebaginya; perompesan daun; pemangkasan daun maupun cabang; serta pelengkungan cabang. Sedangkan teknik pengelolaan untuk tanaman apel yang sudah dapat berproduksi (tanaman apel yang berumur di atas empat tahun) yaitu perompesan daun, pemangkasan daun, pelengkungan cabang, penjarangan buah, dan pembelongsongan buah. Penggunaan pupuk organik lebih banyak digunakan dari pada pupuk kimia karena saat ini tanah pertanian di desa Poncokusumo mengalami kekurangan unsur hara. Selain itu karena adanya program GAP ( Good Agricultural Practice ) yang sedang dikembangkan. Pola pemanenan dapat dilakukan dua kali dalam satu tahun. Pada saat dilakukan penelitian terjadi penurunan produktifitas dikarenakan kegiatan perompesan daun dilakukan pada saat musim hujan, yaitu antara bulan September hingga Januari. Namun secara keseluruhan, bila dibandingkan sebelum adanya program GAP ( Good Agricultural Practice ) maka produksi tanaman apel di desa Poncokusumo cukup baik. Penurunan produksi yang terjadi hanya dikarenakan adanya perubahan musim. Berdasarkan identifikasi kegiatan jual beli yang terjadi antara petani dengan pedagang apel di desa Poncokusumo, diketahui bahwa pada saat musim panen tiba petani mencari pedagang karena mereka tidak memiliki pedagang apel langganan panen. Semua aktivitas petik/ panen merupakan tanggung jawab pedagang. Namun, biaya-biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas panen tersebut dibebankan secara tidak langsung kepada petani apel dalam bentuk harga beli. Pedagang memberikan harga yang sesuai dengan kondisi pasar dimana buah yang kualitasnya baik harganya akan lebih mahal daripada buah yang kualitasnya jelek. Berdasarkan identifikasi kegiatan perlakuan pada apel Poncokusumo sebelum dijual diketahui bahwa kegiatan perlakuan yang dilakukan meliputi pencucian dan pengeringan, sortasi, grading , pengepakan, dan penyimpanan. Penggunaan tenaga kerja ahli lebih banyak karena adanya keterbatasan modal. Jenis saluran distribusi yang digunakan termasuk dalam golongan saluran distribusi dua tingkat. Sedangkan jenis strategi yang digunakan yaitu strategi distribusi intensif dan strategi distribusi selektif. Berdasarkan identifikasi penawaran apel Poncokusumo pa da bulan Januari hingga Mei 2008, diketahui bahwa penawaran terbanyak berasal dari pedagang Atik Amrona (151460 kg apel), sedangkan penawaran paling sedikit berasal dari pedagang Riyani (3500 kg apel). Jumlah penawaran apel Poncokusumo secara keseluruhan sebesar 442000 kg apel. Diketahui pula bahwa terdapat pedagang yang hanya mendapat pasokan apel Poncokusumo dari petani pada bulan-bulan tertentu saja. Biasanya pedagang yang seperti ini mempunyai petani langganan panen. Sedangkan berdasarkan identifikasi permintaan apel Poncokusumo pada bulan Januari hingga Mei 2008, diketahui total permintaan keseluruhan sebesar 388000 kg apel. Berdasarkan identifikasi strategi pengelolaan penawaran dan permintaan maka kelebihan penawaran ditangani dengan cara menurunkan harga jual buah apel yang ditawarkan, menawarkan apel kepada pengecer langganan, menjual apel Poncokusumo kepada pedagang menengah atau pedagang besar yang ada di desa Poncokusumo, atau menjual apel Poncokusumo ke pasar di luar kota. Sedangkan kekurangan penawaran ditangani dengan cara membeli apel dari pedagang lain yang ada di desa Poncokusumo, menunda transaksi jual beli sampai jumlah kapasitas yang diinginkan terpenuhi atau jika permintaan yang diberikan sangat banyak maka dapat dilakukan dengan cara sedikit meningkatkan harga jual apel.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/269/050802614
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 15 Sep 2008 10:11
Last Modified: 19 Oct 2020 16:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127880
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item