Analisis Usahatani Bunga Krisan (Chrysanthemum) : studi Kasus di Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu

AisyahAuliasari (2008) Analisis Usahatani Bunga Krisan (Chrysanthemum) : studi Kasus di Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Komoditas hortikultura pada akhir-akhir ini mendapatkan perhatian besar dari pemerintah karena telah terbukti sebagai komoditas yang dapat dipakai sebagai sumber pertumbuhan baru di sektor pertanian (Deptan, 2005). Salah satunya yang berpotensi untuk dikembangkan adalah komoditas florikultura yaitu tanaman hias dan bunga potong. Permintaan nasional terhadap bunga potong dan tanaman hias mengalami peningkatan tidak kurang dari 10% per tahun. Sehingga memberikan peluang besar untuk dikembangkan (Balai Penelitian Tanaman Hias, 2000). Bunga krisan merupakan salah satu komoditas florikultura yang mempunyai peluang pasar yang sangat luas. Permintaan bunga krisan di Indonesia setiap tahun meningkat mencapai 25%(Stasiun Karantina Tumbuhan Soekarno Hatta, 2003). Salah satu pusat agribisnis bunga krisan adalah di Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Dengan luas tanam dan produksi bunga krisan yang terbesar. Usahatani bunga krisan dilakukan dengan 2 cara, yaitu usahatani bunga krisan menggunakan greenhouse dan usahatani bunga krisan tanpa greenhouse. Penelitian ini bertujuan menganalisis pendapatan usahatani bunga krisan dan produktivitas faktor total dari dua cara, yaitu dengan greenhouse dan tanpa greemhouse. Gross Farm Family Income (GFFI) atau pendapatan kotor keluarga petani diperoleh dengan mengurangkan semua biaya pemakaian input produksi yang dibayarkan dari penerimaan total. Sedangkan Net Farm Family Income (NFFI) atau pendapatan bersih keluarga petani yaitu selisih dari pendapatan kotor keluarga petani dengan penyusutan. Pendapatan kotor keluarga petani (GFFI) pada petani pemilik penggarap adalah selisih dari nilai output dengan jumlah pembayaran upah tenaga kerja dan input lancar ( current input) , sedangkan pada petani penyewa pendapatan kotor keluarga petani adalah selisih nilai output dengan jumlah pembayaran upah tenaga kerja, input lancar ( current input) serta dikurangi dengan sewa lahan. Pendapatan bersih keluarga petani (NFFI) pada petani pemilik penggarap adalah selisih dari pendapatan kotor keluarga petani dengan penyusutan modal, lahan dianggap sewa ( imputed sewa lahan) dan pajak. Sedangkan pendapatan bersih keluarga petani pada petani penyewa adalah selisish antara pendapatan kotor keluarga petani dengan penyusutan modal. Tes statistik uji beda rata-rata digunakan untuk membandingkan pendapatan bersih keluarga petani usahatani bunga krisan dari 2 tipe usahatani bunga krisan yaitu menggunakan greenhouse dan tanpa greenhouse. Sedangkan produktifitas faktor total dihitung dengan membagi total output dengan total input. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Pendapatan bersih keluarga petani bunga krisan menggunakan greenhouse pada petani penyewa yaitu Rp 5.702.238 lebih besar daripada usahatani bunga krisan tanpa greenhouse pada petani penyewa yaitu Rp 1.048.397. Rata-rata pendapatan bersih keluarga petani pemilik pada usahatani bunga krisan menggunakan greenhouse adalah Rp 4.226.365 lebih besar daripada rata-rata pendapatan bersih keluarga petani pemilik pada usahatani bunga krisan tanpa greenhouse adalah Rp 1.277.156. usahatani bunga krisan menggunakan greenhouse mampu memanajemen usahataninya dengan baik, sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi daripada usahatani bunga ikrisan tanpa greenhouse. Berdasarkan uji statistik beda antara dua rata-rata diperoleh hasil bahwa pendapatan bersih keluarga petani usahatani bunga krisan menggunakan greenhouse lebih besar daripada usahatani bunga krisan tanpa greenhouse. 2. Produktivitas faktor total usahatani bunga krisan menggunakan greenhouse lebih besar daripada usahatani bunga krisan tanpa greenhouse. Produktivitas faktor total usahatani bunga krisan menggunakan greenhouse pada petani penyewa adalah 2,7, sedangkan produktivitas faktor total usahatani bunga krisan tanpa greenhouse pada petani penyewa adalah 1,5. Total produktivitas faktor usahatani bunga krisan menggunakan greenhouse pada petani pemilik adalah 2,2, sedangkan total produktivitas faktor usahatani bunga krisan tanpa greenhouse pada petani pemilik adalah 1,6. Berdasarkan hasil penelitian adapun saran yang dapat diberikan adalah: 1. Pembinaan pengelolaan pada usahatani bunga krisan perlu dilakukan untuk mengelola sumber dayausahatani agar pendapatan usahatani meningkat. 2. Kredit diperlukan untuk memperbesar permodalan usahatani bunga krisan agar petani melakukan usahatani bunga krisan dengan menggunakan greenhouse.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/262/050802607
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 12 Sep 2008 13:56
Last Modified: 12 Sep 2008 13:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127873
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item