Uji beberapa kultivar cabai merah besar [Capsicum annuum L.] di dataran tinggi dimusim hujan

AnitaAgustina (2008) Uji beberapa kultivar cabai merah besar [Capsicum annuum L.] di dataran tinggi dimusim hujan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Cabai merah ( Capsicum annuum L.) ialah tanaman semusim yang berbuah pada umur 3-6 bulan dan cocok ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi. Buah cabai mempunyai nilai ekonomi yang tinggi sehingga banyak diusahakan oleh petani di Indonesia. Produktivitas cabai saat musim hujan sangat rendah, karena banyak kendala yang dihadapi sehingga harga buah cabai menjadi mahal. Kendala tersebut antara lain gugur dan rusak pada bunga dan buah serta serangan hama dan penyakit, yang diakibatkan oleh kondisi lingkungan pada musim hujan (Nazarudin, 1995). Kultivar cabai yang dikenal di Indonesia cukup banyak baik yang merupakan kultivar luar negeri (introduksi) maupun kultivar lokal. Produktivitas setiap kultivar sangat beragam yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan (jenis tanah, ketinggian tempat, dan musim tanam). Dengan demikian perlu dilakukan penelitian untuk menentukan kultivar cabai yang sesuai untuk dikembangkan di dataran tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari daya adaptasi beberapa kultivar cabai merah besar jika dibudidayakan di dataran tinggi di musim hujan. Hipotesis yang diajukan yaitu diantara kultivar yang diuji terdapat satu kultivar yang dapat tumbuh dan berproduksi lebih baik dibandingkan dengan kultivar lain jika dibudidayakan di dataran tinggi di musim hujan. Penelitian dilaksanakan di Dusun Kajar, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji Batu, Malang pada ketinggian 900 dpl pada bulan Desember 2007 sampai dengan Mei 2008. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok, dengan perlakuan kultivar cabai besar sebanyak 7 kultivar, yang diulang 4 kali ulangan. Kultivar tersebut yaitu : K1 = Kultivar Gada; K2 = Kultivar Omega; K3 = Kultivar Hot beauty; K4 = Kultivar Hot Chili; K5 = Kultivar Restu; K6 = Kultivar Horizon; K7 = Kultivar Jetset. Pengamatan non destruktif mulai dilakukan pada umur 14 hst, sampai umur 84 hst, dengan interval 14 hari sekali, yang meliputi tinggi tanaman (cm), jumlah daun per tanaman (helai), jumlah cabang per tanaman, selain itu juga mengamati saat muncul bunga, jumlah bunga, jumlah buah, dan fruitset. Pengamatan destruktif dilakukan pada tanaman yang berumur 56 hst yang meliputi luas daun (cm2) dan bobot kering total tanaman (g). Sedangkan untuk variabel panen meliputi diameter buah (cm), panjang buah (cm), bobot segar per buah (g), jumlah buah panen per tanaman, dan bobot segar buah per tanaman (g), diamati pula curah hujan dan persentase tanaman yang mati akibat serangan penyakit. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji F pada taraf 5%, dan jika berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 5%. Untuk mengetahui pengaruh faktor genetik atau lingkungan terhadap keragaman tanaman maka perlu diketahui nilai heritabilitas dari masing-masing variabel.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/258/050802603
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 12 Sep 2008 10:00
Last Modified: 12 Sep 2008 10:00
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127868
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item