Sulistiyono (2008) Uji Toleransi 20 Klon Tanaman Tebu (Saccharum officinarum l.) Terhadap Cekaman Kekeringan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pengembangan tebu lahan kering merupakan pilihan yang sangat menjanjikan untuk mempercepat proses pencapaian kuantitas, kualitas, dan kontinyuitas produksi gula. Pertimbangannya, selain luas lahan yang masih tersedia, potensi sumber daya yang memungkinkan, teknologi proses produksi sudah dapat dikuasai dengan baik, maka produktivitas tebu lahan kering tidak kalah dengan tebu lahan sawah seperti yang terjadi selama ini. Masalah ketersediaan air serta pengelolaan sumber daya iklim memegang peranan strategis dalam proses produksi tanaman tebu lahan kering. Pada lahan kering yang tidak tersedia pengairan, empat fase pertumbuhan tanaman tebu akan terpengaruh yaitu, fase perkecambahan, pembentukan anakan, pemanjangan batang dan pemasakan. Cekaman air yang terjadi pada fase pertumbuhan vegetatif yang cepat, pengaruhnya akan lebih merugikan dibandingkan dengan jika cekaman air terjadi pada fase pertumbuhan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toleransi klon-klon tebu yang diuji terhadap cekaman air (kekeringan). Hipotesis yang diajukan ialah terdapat perbedaan tingkat toleransi klon-klon tebu yang diuji terhadap cekaman air (kekeringan). Penelitian dilaksanakan di hardening Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan. Ketinggian lokasi, 4 m dpl, letak tempat 112 0 45’ BT – 1120 5’ BT dan 70 35’ LS – 70 45’ LS, Jenis tanah Alluvial. Suhu rata-rata berkisar antara 26,20 C – 28,50 C, curah hujan 14 cm/tahun, intensitas matahari 331,87 cal/cm2/hari dan kecepatan angin 2,81 km/jam. Penelitian dimulai bulan Juli sampai dengan Desember 2007. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah, spidol, paralon, tray plastik, leaf area meter, timbangan, mikroskop binokuler, pisau, preparat, gunting, gembor, gelas ukur, penggaris, jangka sorong, corong dan oven. Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah media tanah tarapan, kuteks, pupuk SP-36, polibag, ajir, tali rafia, kertas label, kantong kertas semen, klon-klon tebu yang dipilih dari populasi plasma nutfah di Kebun Percobaan (KP) Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI), antara lain XOC – 19, PS 58/1/4000/1, RT/2/165, RT/2/184, RT/3/404, DB ½, DB 1/14, DB 1/20, DB 2/210, PSMD 90-146, PSCO 90-546, PSCO 93-545, PSCO 94-209, PSCO 94-339, PSCO 94-371, PSCO 94-720, PSJT 93-139, PSJT 95-684, PSTK 93-13, PSTK 94-4, PSCO 902, PS 851. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT). Petak utama adalah kelengasan tanah, terdiri atas 3 perlakuan, yaitu : 100%, 70%, dan 40% kapasitas lapang. Anak petak adalah klon-klon tebu, terdiri dari 20 klon dan 2 klon sebagai kontrol. Klon yang digunakan sebagai kontrol adalah PSCO 902 dan PS 851. Setiap petak percobaan berisi 2 polibag, setiap perlakuan diulang 3 kali sehingga jumlah total polibag 22 x 3 x 3 x 2 = 264 polibag.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/253/050802598 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 12 Sep 2008 08:37 |
Last Modified: | 12 Sep 2008 08:37 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127861 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |