Respon Pertumbuhan Tanaman Kantong Semar (Nepenthes gracilis Korth.) terhadap Aplikasi Perata dan Pupuk Daun Organik.

FitriaRindaYuliana (2008) Respon Pertumbuhan Tanaman Kantong Semar (Nepenthes gracilis Korth.) terhadap Aplikasi Perata dan Pupuk Daun Organik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman nepenthes ( Nepenthes gracilis Korth.) di Indonesia dikenal dengan nama kantong semar. Selain bertujuan untuk komersial, budidaya juga berguna sebagai media konservasi, karena nepenthes termasuk salah satu sumber keragaman hayati yang terancam punah dan belum dimanfaatkan secara maksimal (Mansur, 2006). APSA 800-WSC merupakan bahan perata yang dicampurkan ke dalam larutan pestisida dan dapat digunakan pada aplikasi pupuk cair yang bertujuan memperluas penyebaran larutan pada daun dan mengefektifkan kerja pestisida atau pupuk (Amway, 2007). Tanaman karnivora tidak dapat menyerap nutrisi dari habitatnya dengan baik, sehingga tanaman harus mendapatkan nutrisi melalui bagian lain tanaman. Penggunaan pupuk NPK berimbang atau pupuk organik dengan dosis rendah dari dosis rekomendasi pada kemasan pupuk dapat menumbuhkan nepenthes dengan pertumbuhan tanaman dan jumlah kantong lebih banyak (Cahyana, 2006). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman kantong semar ( Nepenthes gracilis Korth) pada aplikasi perata dan pupuk daun organik. Diduga bahwa aplikasi perata dan pupuk daun organik memberikan respon pada pertumbuhan tanaman kantong semar ( Nepenthes gracilis Korth.) dan terdapat perlakuan yang terbaik dari beberapa perlakuan yang digunakan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2008 – Juni 2008 di nurseri ”Rumah Bunga Widya” yang terletak di Desa Karang Widoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada ketinggian 700 m dpl dengan kelembaban rata-rata 60-70 % dan memiliki suhu rata-rata harian 22-24oC. Bahan penelitian meliputi Nepenthes gracilis Korth., pupuk daun organik Super Bionik, perata APSA-800WSC, dan air sebagai pelarut. Media tanam berupa kombinasi cocopeat dan arang sekam dengan perbandingan 1:1. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 12 perlakuan yaitu A = Tanpa perata dan tanpa pupuk daun; B = Tanpa perata dan pupuk daun 0,25 ml/L; C = Tanpa perata dan pupuk daun 0,50 ml/L; D = Tanpa perata dan pupuk daun 0,75 ml/L; E = perata 0,25 ml/L dan tanpa pupuk daun; F = perata 0,25 ml/L dan pupuk daun 0,25 ml/L; G perata 0,25 ml/L dan pupuk daun 0,50 ml/L; H = perata 0,25 ml/L dan pupuk daun 0,75 ml/L; J = perata 0,5 ml/L dan pupuk daun 0,25 ml/L; K = perata 0,5 ml/L dan pupuk daun 0,50 ml/L; L = perata 0,25 ml/L dan pupuk daun 0,75 ml/L; Pengamatan pertumbuhan tanaman dilakukan sebanyak tujuh kali yaitu pada umur 0, 14, 28, 42, 56, 70, dan 84 hst dengan parameter pengamatan penambahan panjang tanaman, penambahan jumlah daun, penambahan luas daun. Pada pengamatan terakhir (84 hst) dilakukan pengamatan terhadap tanaman yang sudah mengeluarkan kantong dengan parameter jumlah kantong, panjang kantong dan diameter kantong. Data diuji dengan analisa ragam pada taraf 5%.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/244/050802328
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 26 Aug 2008 14:06
Last Modified: 26 Aug 2008 14:06
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127852
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item