Keragaman Genetik Sifat Pendukung Toleransi Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Terhadap Cekaman Kekeringan.

RifdaHindayani (2008) Keragaman Genetik Sifat Pendukung Toleransi Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.) Terhadap Cekaman Kekeringan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman tebu merupakan salah satu komoditi penting dalam perkebunan/industri gula karena di dalam batangnya terkandung 20% cairan gula, yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan gula putih (Slamet, 2006). Dengan menyusutnya lahan baik berpengairan teknis maupun nonteknis untuk budidaya tanaman tebu, yang disebabkan: meningkatnya program-program pemerintah dibidang pertanian, digunakan untuk bangunan dalam rangka perkembangan di sektor industri, dan menyusutnya persediaan air, dan lainnya, maka telah memaksa timbulnya peralihan lahan tanaman tebu dari lahan yang berpengairan ke lahan kering sehingga produktivitasnya menurun. Peralihan penanaman tebu ke lahan kering memerlukan varietas-varietas yang toleran terhadap cekaman kekeringan. Salah satu upaya dalam bidang pemuliaan tanaman untuk mendapatkan varietas toleran terhadap cekaman kekeringan adalah dengan merakit varietas unggul tentunya memiliki sifat toleran terhadap cekaman kekeringan. Dalam usaha tersebut diperlukan keragaman dari populasi tanaman yang dapat diambil sebagai bahan dasar, untuk kemudian dirakit kembali menjadi varietas yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman genetik sifat pendukung toleransi tanaman tebu ( Saccharum officinarum L . ) terhadap cekaman kekeringan dan nilai indeks cekamannya. Hipotesis yang diajukan adalah diduga terdapat keragaman genetik yang tinggi pada sifat pendukung toleransi tanaman tebu ( Saccharum officinarum L . ) terhadap cekaman kekeringan dan terdapat klon yang toleran terhadap cekaman kekeringan. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) Pasuruan pada bulan Juni sampai dengan bulan November 2007. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan top loading , leaf area meter, gunting, mikroskop binokuler, jangka sorong, penggaris, kaca preparat, over glass, bor, ring sample, oven. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan 20 klon tebu yang berasal dari kebun koleksi P3GI Pasuruan. Bahan lain yang digunakan adalah pupuk ZA, pupuk SP 36, pupuk KCL, kertas label, tali rafia, kutek, selotip. Penelitian disusun menggunakan rancangan tersarang ( nested design ) dengan tiga ulangan. Sebagai grup adalah: 1) kondisi normal (N), diberikan pengairan secara normal yaitu setiap 3 kali dalam seminggu. 2) kondisi cekaman kekeringan (K), selama satu sampai dua bulan diairi kemudian dua bulan sampai lima bulan dibiarkan tidak diairi. Setiap grup terdiri dari 20 sub grup klon tebu. Jumlah tanaman setiap juring/ulangan adalah 8 tanaman dengan sampel tiap juring/ulangan 3 tanaman. Jumlah seluruh tanaman adalah 960 tanaman. Pengamatan dilakukan pada saat tanaman berumur 5 bulan, sifat yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah batang/rumpun, diameter batang, jumlah stomata yang menutup, jumlah stomata yang membuka, total stomata (membuka dan menutup), luas daun, rasio akar-tunas dan bobot biomassa (bobot kering total). Berdasarkan analisis ragam apabila berbeda nyata dilakukan uji BNJ taraf 5%. Pendugaan nilai heritabilitas dan koefisien keragamaan genetik (KKG) dihitung untuk menduga nilai keragaman genetiknya. Nilai indeks cekaman dihitung untuk mengetahui toleransi klon-klon terhadap cekaman kekeringan. Hasil penelitian menunjukkan sifat diameter batang memiliki nilai duga heritabilitas yang tinggi. Jumlah batang/rumpun, tinggi tanaman, jumlah stomata membuka dan total stomata (membuka dan menutup) memiliki nilai duga heritabilitas sedang, sedangkan luas daun, bobot biomassa dan jumlah stomata yang menutup memiliki nilai duga heritabilitas yang rendah Dari hasil perhitungan koefisien keragaman genetik semua sifat pendukung toleransi tanaman tebu memiliki nilai koefisien keragaman genetik rendah. Berdasakan karakter bobot biomassa, jumlah stomata membuka, jumlah stomata menutup dan luas daun, klon PS 78-2671, PS 79-362, PS 346, PS 78-8155 dan PS 78-8152 memiliki toleransi yang tinggi terhadap cekaman kekeringan, dari hasil perhitungan indeks cekaman.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/235/050802319
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 28 Aug 2008 08:29
Last Modified: 28 Aug 2008 08:29
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127842
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item