Interaksi Genotipe X Lingkungan Klon-Klon Ubi Kayu (Manihot esculenta) pada dua Lokasi di Kabupaten Pacitan Jawa Timur.

Nurwahid (2008) Interaksi Genotipe X Lingkungan Klon-Klon Ubi Kayu (Manihot esculenta) pada dua Lokasi di Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Harga bahan bakar minyak (BBM) di pasar dunia naik dan akhir-akhir ini melambung cukup tinggi. Bagi Indonesia kenaikan harga BBM akan menguras lebih banyak devisa karena sebagian kebutuhan BBM nasional dipenuhi dari impor. Untuk menekan laju impor BBM, pemerintah telah mencanangkan program pemanfaatan sumber energi alternatif biofuel (bioetanol). Hasil analisis yang dilakukan oleh Balai Benih dan Bibit Tanaman Pangan (B2TP) menunjukkan bahwa di Indonesia bahan baku bioetanol yang paling layak dikembangkan selain tebu adalah ubi kayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi genotipe x lingkungan tanaman ubi kayu yang ditanam pada dua lokasi yang berbeda serta untuk mendapatkan varietas ubi kayu yang mampu berproduksi pati tinggi di kedua lokasi pengujian. Hipotesis yang diajukan adalah diduga terdapat pengaruh interaksi genotipe x lingkungan terhadap hasil tanaman ubi kayu serta adanya klon/genotype yang mampu berproduksi pati tinggi di tiap lokasi maupun di kedua lokasi pengujian. Penelitian dilaksanakan mulai bulan September 2007 sampai dengan November 2007. Kegiatan dilaksanakan di dua Kecamatan yang berbeda di Kabupaten Pacitan yaitu di Desa Sambong Kecamatan Pacitan, Desa Jati Malang Kecamatan Arjosari.. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok tiga ulangan dengan perlakuan berupa klon-klon ubi kayu. Pada tiap-tiap ulangan ditanam 25 tanaman. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, sabit atau pisau, timbangan analitik, oven, penggaris atau meteran, jangka sorong, plastik, tali rafia, kertas whatman, parutan, blender, saringan, alat tulis dan corong penghisap. Bahan yang digunakan pada penelitian adalah berupa klon-klon ubi kayu yang terdiri atas enam klon unggul nasional yang telah dilepas pemerintah (UJ-5, Malang-4, Malang-6, Ardira-1, Ardira-4, Faroka), enam klon unggul harapan hasil penelitian Pusat Kajian Ubi-ubian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB 477/2, UB-1/2, UB-15/10, UB 881/5, Rayong-60(R-60), Kaspro) serta tiga klon lokal yang berkembang di wilayah Pacitan (Karto Lewo, Bamban Lumu dan Lokal ). Pengamatan dilakukan secara destruktif pada hasil dan komponen hasil saat tanaman berumur 8 dan 10 bulan dengan mengambil tiga sampel tanaman untuk setiap klon dan delapan tanaman untuk mengetahui berat ubinan. Parameter yang diamati pada hasil dan komponen hasil meliputi: jumlah umbi, panjang umbi (cm), diameter umbi (cm), berat umbi per tanaman, berat umbi ubinan umur 10 bulan (kg), taksiran hasil umbi per ha umur 10 bulan (ton), kadar pati umbi (%), taksiran hasil pati per ha umur 10 bulan (ton), kadar air umbi (%) dan kadar serat umbi (%). Berdasarkan analisis gabungan hasil percobaan menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara klon dan lokasi penanaman terhadap pengamatan destruktif pada parameter kadar pati (8 bulan), panjang umbi (10 bulan), kadar pati (10 bulan) dan jumlah umbi (10 bulan). Pada perlakuan klon menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap parameter panjang umbi (8 bulan), kadar air (8 bulan), kadar serat (8 bulan), berat umbi per tanaman (8 bulan), jumlah umbi (8 bulan), diameter umbi (10 bulan), kadar pati (10 bulan), berat umbi per tanaman (10 bulan), berat umbi ubinan (10 bulan), takiran hasil umbi per ha (10 bulan) dan taksiran hasil pati per ha(10 bulan) sedangkan pada perlakuan lokasi menunjukkan perbedaan yang nyata pada parameter kadar serat (8 bulan), diameter umbi (10 bulan), kadar serat (10 bulan), jumlah umbi (10 bulan), berat umbi per tanaman (10 bulan), berat umbi ubinan (10 bulan), takiran hasil umbi per ha (10 bulan) dan taksiran hasil pati per ha(10 bulan). Berdasarkan karakter kadar pati dan berat umbi tanaman yang mana ini sesuai dengan tren pengembangan tanaman ubi kayu dewasa ini sebagai bahan baku industri tapioka dan energi alternatif biofuel maka di dalam penelitihan ini didapatkan genotipe/klon yang dapat dikembangkan sebagai varietas unggul daerah maupun varietas yang beradaptasi luas berdasarkan hasil pati per ha. Genotipe/klon yang dimaksud adalah klon Malang-4 dan klon Faroka. Klon Malang-4 pada umur 10 bulan di daerah Sambong mencapai produksi pati/ha sebesar 18,81 ton sedangkan klon Faroka di Jati Malang pada umur 10 bulan mampu mencapai produksi pati per ha sebesar 12,89 ton. Klon ubi kayu yang mampu berproduksi pati sama tinggi di kedua lokasi pengujian pada umur 10 bulan adalah klon UJ-5 yang memiliki rata-rata produksi pati di kedua lokasi pengujian sebesar 14,22 ton/ha

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/226/050802310
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 28 Aug 2008 08:51
Last Modified: 28 Aug 2008 08:51
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127830
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item