YulianaCitraKusumadewi (2008) Interaksi Genotipe dengan Lingkungan pada Padi Hibrida (Oryza sativa L.) di Dataran Medium dan Rendah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penampilan suatu tanaman merupakan hasil interaksi antara faktor genetik dengan lingkungan. Setiap tanaman, memiliki komposisi genetik yang berbeda-beda sehingga penampilannya pada lingkungan yang berbeda dapat berlainan pula. Adanya interaksi genotipe dengan lingkungan dapat dimanfaatkan untuk memberikan rekomendasi mengenai kondisi lingkungan yang dibutuhkan oleh suatu genotipe tertentu. Juga digunakan untuk menentukan daerah penyebaran dari suatu varietas unggul baru. Penggunaan padi hibrida ke depan merupakan alternatif yang sangat potensial untuk peningkatan produktivitas tanaman pangan khususnya beras. Varietas padi hibrida diharapkan memiliki karakteristik daya hasil lebih tinggi daripada varietas yang umum ditanam petani saat ini. Selain keunggulan potensi hasil tersebut, padi hibrida harus disertai dengan berbagai sifat unggul yang terdapat pada varietas pembanding yang saat ini umum ditanam petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi genotipe dengan lingkungan pada tanaman padi hibrida harapan dan untuk mengetahui genotipe-genotipe padi hibrida harapan yang sesuai dengan dataran medium dan yang sesuai dengan dataran rendah. Hipotesis yang diajukan adalah terdapat interaksi genotipe dengan lingkungan pada genotipe-genotipe padi hibrida harapan yang diuji dan terdapat beberapa genotipe padi hibrida harapan yang sesuai ditanam pada dataran medium dan yang sesuai ditanam untuk dataran rendah. Penelitian ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu desa Gedangrowo, kecamatan Prambon, kabupaten Sidoarjo (12 m dpl) dan desa Asrikaton, kecamatan Pakis, kabupaten Malang (450 m dpl). Pelaksanaan penelitian ini pada bulan Mei sampai Oktober 2007. Alat yang digunakan antara lain traktor, cangkul, garu, sabit, Digital Grain Moisture Meter , timbangan, timbangan analitik, han counter dan mistar. Bahan yang digunakan adalah benih padi hibrida harapan hasil introduksi dari China sebanyak 9 genotipe yaitu WCR021, WCR032, WCR041, WCR073, WCR107, WCR115, WCR137, WCR140, WCR152 dan 3 varietas pembanding (2 padi hibrida yaitu Batang Samo dan Intani-2 serta 1 padi inbrida yaitu Ciherang), pupuk Urea, pupuk NPK 15:15:15 dan pestisida. Pada setiap lokasi penelitian disusun menggunakan RAK dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Kemudian dilanjutkan dengan analisis ragam gabungan menggunakan Rancangan Tersarang dimana ulangan tersarang dalam lokasi. Setiap genotipe/varietas ditanam dalam suatu petak ukuran 4 × 5 m, jarak antar perlakuan 0,40 m dan antar ulangan 0,80 m. Jarak tanam 20 × 20 cm dengan satu bibit per lubang sehingga populasi dalam satu petak adalah 500 rumpun. Pelaksanaan penelitian meliputi persemaian, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, penyulaman, pengairan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit serta pemanenan. Pengamatan dilakukan pada fase pembungaan sampai panen. Pengamatan dilakukan terhadap karakter kuantitatif (tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah anakan produktif, panjang malai, berat 1000 butir, jumlah gabah total tiap malai, jumlah gabah isi tiap malai, jumlah gabah hampa tiap malai dan hasil gabah). Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis ragam tiap lokasi, uji homogenitas data gabungan dan analisis ragam gabungan. Jika terdapat beda nyata dilanjutkan dengan Uji Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh interaksi genotipe dengan lingkungan pada semua sifat kuantitatif yang meliputi hasil gabah per Ha, jumlah gabah total tiap malai, jumlah gabah isi tiap malai, berat 1000 butir, jumlah anakan produktif, panjang malai, tinggi tanaman dan umur berbunga. Berdasarkan produktivitas hasil dan umur berbunga padi hibrida harapan yang diuji diperoleh informasi bahwa padi hibrida harapan WCR107 mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan di kondisi lingkungan dataran medium dan rendah, sedangkan padi hibrida harapan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan pada kondisi lingkungan dataran rendah saja adalah WCR115, WCR140 dan WCR073. Genotipe-genotipe tersebut memungkinkan untuk dikembangkan sebagai varietas adaptasi luas ataupun spesifik lokasi, tentunya setelah diketahui daya stabilitas dan adaptabilitasnya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/225/050802309 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 27 Aug 2008 14:43 |
Last Modified: | 27 Aug 2008 14:43 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127829 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |