Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Salak Suwaru studi Kasus di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang

OktasariArdiyanti (2008) Analisis Kelayakan Usaha Pengolahan Salak Suwaru studi Kasus di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pengolahan buah salak menjadi jenang salak, keripik salak dan sirup salak diharapkan mampu mengembangkan potensi dari buah salak yaitu dapat meningkatkan nilai tambah dari buah salak, mampu memberi sumbangan positif bagi pengolah dan masyarakat yang ada disekitar. Sumbangan itu bisa berupa peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja. Dengan adanya sumbangan yang akan diberikan, maka diperlukan suatu kajian yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan potensi buah salak. Pada penelitian ini permasalahan yang muncul adalah: 1). Berapa besarnya biaya produksi, penerimaan dan keuntungan dari ketiga jenis produk olahan salak Suwaru, 2). Dari tiga jenis usaha pengolahan tersebut mana yang lebih layak untuk dikembangkan. Berdasarkan perumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah: 1). Menganalisis besarnya biaya produksi, penerimaan dan keuntungan dari usaha pengolahan salak Suwaru 2). Untuk menganalisis kelayakan usaha pengolahan salak ditinjau dari segi finansial Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Hal ini dikarenakan lokasi tersebut adalah sentra penghasil salak di Malang. Unit analisis yang digunakan adalah unit usaha yaitu 5 objek penelitian yang terdiri dari 3 produk, 3 unit usaha jenang salak, 1 unit usaha sirup salak dan 1 unit usaha keripik salak. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data primer dan pengumpulan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis kelayakan usaha Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa Biaya produksi yang dikeluarkan dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2016 adalah Rp. 2.821.569.224,86, biaya produksi pada sirup salak dari tahun 2006 sampai tahun 2016 sebsar Rp. 491.371.941,20, biaya produksi pada keripik salak dari tahun 2006 sampai tahun 2016 adalah sebesar Rp. 983.660.985,20. Penerimaan yang diperoleh pada produk olahan jenang salak tahun 2006 sampai 2016 Rp. 3.738.922.700,67, penerimaan pada sirup salak tahun 2006 sampai tahun 2016 Rp. 919.671.061,54, penerimaan pada keripik salak tahun 2006 sampai 2016 Rp 2.172.722.882,88. Keuntungan yang diperoleh produk olahan salak jenang salak tahun 2006 sampai tahun 2016 sebesar Rp. 460.774.433,51, keuntungan sirup salak tahun 2006 sampai tahun 2016 Rp. 428.299.120,34, keuntungan keripik salak tahun 2006 sampai tahun 2016 Rp. 1.89.061.897,68 Berdasarkan perhitungan kelayakan finansial, usaha jenang salak memiliki nilai NPV Rp 201.029.193,40, Net B/C ratio sebesar 0,325, nilai IRR sebesar 4.64% dan nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan suku bunga kredit, tabungan dan simpanan. Kelayakan usaha sirup salak memiliki nilai NPV sebesar Rp. 109.749.447,84, nilai Net B/C ratio sebesar 0,87 dan nilai IRR sebesar 1,51%. Sedangkan kelayakan usaha keripik salak memiliki nilai NPV sebesar Rp. 215.482.686,41, nilai Net B/C ratio sebesar 0,90 dengan nilai IRR sebesar 31,21%. Berdasarkan analisis modal kembali (payback period), usaha jenang salak selama 3 bulan 1 hari, sirup salak memiliki jangka waktu penngembalian modal selama 6 bulan 2 hari. Sedangkan usaha keripik salak selama 14 bulan 8 hari. Berdasarkan kesimpulan tersebut usaha jenang salak dan sirup salak bila dilihat dari analisis kelayakan finansial masih kurang layak untuk dikembangkan karena kurang efisien dan kemampuan dalam mengembalikan pinjaman atau mengembalikan modal juga belum memenuhi kriteria yang ada. Usaha pengolahan salak yang bisa untuk dikembangkan adalah usaha keripik salak karena keuntungan yang diperoleh pengusaha meskipun tidak lebih besar, tingkat pengembalian modal dan biaya yang telah dikeluarkan mampu melebihi tingkat suku bunga kredit, tabungan dan simpanan yang berlaku saat itu. Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan maka dapat diberikan beberapa saran yaitu : Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang efisiensi alokasi tenaga kerja dalam usaha jenang salak guna meningkatkan keuntungan dan pengusaha dapat meningkatkan volume penjualan dengan memperbaiki pemasaran .

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/218/050802302
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 25 Aug 2008 10:15
Last Modified: 25 Aug 2008 10:15
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127822
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item