Pengkajian Pendekatan Manajemen Nutrisi Spesifik Lokasi (MNSL) pada Tanaman Padi (Oryza Sativa Linneus) pada Dua Sampel Tanah Sawah DAS Brantas

Usama (2008) Pengkajian Pendekatan Manajemen Nutrisi Spesifik Lokasi (MNSL) pada Tanaman Padi (Oryza Sativa Linneus) pada Dua Sampel Tanah Sawah DAS Brantas. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Padi sebagai sumber makanan pokok penduduk Indonesia, sebagian besar diproduksi dilahan sawah. Kebutuhan akan beras dari tahun ketahun selalu bertambah sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk Metode Manajemen Nutrisi Spesifik Lokasi (MNSL ) telah hadir untuk berusaha mengatasi kendala ini. Langkah MNSL ialah menentukan target hasil panen untuk kondisi klimat rata-rata, secara efektif menggunakan nutrisi yang telah tersedia dan mengaplikasikan pupuk untuk mengisi defisit antara yang dibutuhkan tanaman dengan nutrisi yang telah tersedia dalam tanah. Dimana dengan pengelolaan pemupukan yang berimbang, tepat kuantitas dan waktu pemupukan yang baik akan menghasilkan produksi beras dengan lebih optimal. Tujuan dari penelitian ini ialah 1). Mempelajari pendekatan SSNM dalam meningkatkan hasil panen sesuai target pada penggunaan dua jenis komposisi media tanah dan pasir serta dosis pemupukan N. 2). Mengetahui besarnya kapasitas Nitrogen dalam tanah untuk mendukung pertumbuhan dan hasil produksi tanaman padi Sedang hipotesis yang diajukan adalah 1). Pendekatan pemberian dosis pemupukan N sesuai kondisi lokasi memberikan hasil yang variatif dan lebih tinggi daripada pemupukan dengan dosis reguler. 2). Penggunaan media tanah dan pasir dengan perbandingan 8 kg : 0 kg pada dua sampel tanah sawah dan perlakuan pemupukan N 100% memberikan hasil terbaik. 3). Lahan sawah yang mengalami intensifikasi secara berkelanjutan tanpa disertai penyediaan nitrogen dari alam dan dari pupuk tambahan akan mengalami penurunan kadar nirtogen dalam tanah dan terhambatnya pertumbuhan tanaman padi. Tahap pertama dari penelitian ini ialah pengambilan sampel tanah yang dilakukan di dua tempat, yang pertama dari desa Kalimeri, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang dengan ketinggian ± 420 mdpl, tempat selanjutnya dari desa Rejoagung, Kabupaten Jombang dengan ketinggian ± 44 mdpl. Sedangkan penelitian bertempat di glasshouse blok 5 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang dengan ketinggian ± 420 mdpl dan dilaksanakan sejak bulan Agustus hingga November 2007, alat yang dipergunakan antara lain: ember berdiameter 35cm sebanyak 36 buah, sekop kecil, cangkul, timbangan tepung, timbangan analitik, jerigen 20 liter dan Leaf Color Chart (LCC) sedang bahan yang digunakan antara lain: benih padi jenis IR 64, sampel tanah sawah sebanyak 72 kg untuk tiap perlakuan asal tanah, pupuk urea dan air. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan tiga faktor, faktor pertama ialah dua sampel tanah sawah di sekitar DAS Brantas yakni A1=desa Kalimeri, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang dan A2=Desa Rejoagung, Kabupaten Jombang. Faktor kedua adalah fraksi media yakni perbandingan antara tanah dengan pasir M1=tanah 8 kg dan 0kg pasir, M2=tanah 2 kg dan pasir 6 kg. Faktor ketiga adalah dosis pupuk N1=pemberian pupuk N 0 % dari dosis rekomendasi, N2= pemberian pupuk N 25 % dari dosis rekomendasi,N3= Pemberian pupuk N 50 % dari dosis rekomendasi dan N4= Pemberian Pupuk N 100 % dari dosis rekomendasi. Dari ketiga faktor tersebut didapat 12 kombinasi perlakuan dan 3 kali ulangan, sehingga terdapat 36 individu untuk diamati. Pengamatan pertumbuhan dilakukan setiap 14 hari dimulai sejak 14 hari setelah transplanting, meliputi tinggi tanaman dan jumlah anakan, pengamatan hasil saat panen meliputi biomassa akar, biomassa tajuk serta biomassa gabah, selain itu juga dilakukan pengujian kadar N tanah dan tanaman untuk mencari seberapa besar serapan N terjadi. Selanjutnya ialah mencari hubungan dari masing-masing hasil pengamatan dengan perlakuan dengan menggunakan analisa ragam dilanjutkan dengan Uji Jarak Duncan 5% jika terjadi beda nyata. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa 1). Dosis pemupukan dengan menggunakan pendekatan MNSL memberi hasil yang variatif dalam hal dosis pemupukan. Pada perlakuan pemupukan 100% dosis rekomendasi pada tanah asal Desa Rejoagung, Kabupaten Jombang terhitung 255,2 kg N/ha, sedang pada tanah desa Kalimeri, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang ialah 235,75 kgN/ha, keduanya lebih tinggi daripada pemupukan biasa yakni 138 kgN/ha atau 300kg Urea/ha. 2). Kombinasi perlakuan asal tanah desa Rejoagung, Kabupaten Jombang, dengan perlakuan komposisi media tanah 8 kg + 0 kg pasir dan perlakuan pemberian dosis N 100% memberi hasil tertinggi pada semua parameter yang diamati. 3). Pada perlakuan dua asal tanah dengan perlakuan tanpa pemupukan mengakibatkan kadar nitrogen dalam tanah menurun, pada tanah asal Desa Kalimeri kadar N dalam tanah turun dari 0,15 % menjadi 0,13 %, sedang pada tanah asal Desa Rejoagung kadar nitrogen dalam tanah menurun dari 0,16 % menjadi 0,12 %. Dalam perlakuan N terbatas (fraksi tanah 25 % dan tanpa pemupukan) pertumbuhan tanaman padi menjadi terhambat seperti yang ditunjukkan pada semua parameter yang diamati.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/207/050802007
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 14 Aug 2008 09:37
Last Modified: 14 Aug 2008 09:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127810
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item