YuniArtiGusman (2008) Pengujian Beberapa Teknologi Pasca Panen Buah Mangga Arumanis 143. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perdagangan buah segar sangat penting karena komoditas ini banyak dikonsumsi masyarakat sebagai sumber nutrisi-nutrisi essensial bagi tubuh, seperti asam askorbat (vitamin C). Namun penanganan perendaman buah pasca panen belum tertangani dengan baik sehingga buah cepat busuk. Oleh karena itu, penanganan pasca panen yang tepat sangat penting dalam mempertahankan sifat fisik dan kimia buah segar. Beberapa masalah penanganan pasca panen di petani adalah dalam hal (1) penentuan dan cara panen yang tidak tepat, (2) standar mutu yang belum ditetapkan, (3) belum melakukan penundaan pematangan, (4) cara pengemasan yang masih tradisional, (5) pengangkutan yang belum memadai, dan (6) mutu buah hasil petani belum seragam, termasuk kultivar yang dibudidayakan. Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat, yaitu Laboratorium Sentral sebagai dan Laboratorium Fisiologi Tumbuhan pada bulan November-Desember 2006. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik penyimpanan pasca panen buah mangga arumanis 143 yang tepat sehingga mampu memperpanjang masa simpan buah dan buah tidak terserang antraknosa selama penyimpanan. Hipotesis yang diajukan adalah: 1.) Penyimpanan buah pada suhu rendah 13-15° C memperpanjang lama simpan buah mangga; 2.) Perlakuan perendaman buah dalam air hangat 53° C dan atau dalam larutan fungisida dapat menghambat pertumbuhan jamur penyebab penyakit antraknosa pada buah mangga selama penyimpanan; 3.) Perlakuan perendaman buah dalam air hangat 53° C dan atau dalam larutan hormon tumbuh (GA3, Alar, atau BA) memperpanjang lama simpan buah mangga. Penelitian ini menggunakan 9 perlakuan yaitu: A.) Buah mangga tanpa perlakuan sebagai kontrol pengamatan dan disimpan pada suhu ruang (27-29° C) sampai buah masak, B.) Perendaman buah dengan air hangat 53° C kemudian disimpan dalam suhu 15° C selama 15 hari selanjutnya buah disimpan di suhu ruang (27-29° C) sampai buah masak, C.) Perendaman buah dengan air hangat 53° C selama 5 menit diikuti perendaman Alar 10 ppm selama 5 menit, ditiriskan, kulit buah dilapisi VCO kemudian buah disimpan pada suhu ruang (27-29° C) sampai buah masak, D.) Perendaman buah dengan air hangat 53° selama 5 menit diikuti perendaman GA3 10 ppm selama 5 menit, ditiriskan, kulit buah dilapisi dengan VCO kemudian buah disimpan pada suhu ruang (27-29° C) sampai buah masak, E.) Perendaman buah dengan air hangat 53° C selama 5 menit diikuti perendaman dalam larutan Bayclean 10% dengan suhu 46° C selama 10 menit, kemudian buah disimpan dalam suhu 15° C selama 12 hari selanjutnya buah disimpan dalam suhu ruang (27-29° C) sampai buah masak, F.) Perendaman buah dengan Benlate 1 g/ liter selama 5 menit, ditiriskan dan kulit buah dilapisi VCO kemudian disimpan pada suhu ruang (27-29° C) sampai buah masak, G.) Perendaman buah dengan larutan Benlate 0,5 g/ liter suhu 50° C selama 1 menit, ditiriskan, kulit buah dilapisi VCO kemudian buah disimpan pada suhu 15° C selama 15 hari, selanjutnya buah disimpan pada suhu ruang (27-29° C) sampai buah masak, H.) Perendaman buah dengan larutan BA 10 ppm hangat (52° C) selama 5 menit kemudian buah disimpan pada suhu ruang (27-29° C) sampai buah masak, I.) Perendaman buah dengan CaCl2 8% selama 1 jam, kemudian buah disimpan pada suhu 15° C selama 20 hari, selanjutnya buah disimpan pada suhu ruang (27-29° C) sampai masak. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah refraktometer, penetrometer, lemari pendingin, bak plastik/ panic, timbangan, kuas. Bahan penelitian ini adalah buah mangga Arumanis 143, GA3, ALAR, BA, Benlate, CaCl2, dan Bayclean, VCO ( Virgin Coconut Oil ). Penelitian dilakukan dengan cara pengamatan terhadap perubahan morfologi buah dan perubahan secara kimiawi. Pengamatan morfologi tersebut antara lain: susut berat buah, kekerasan buah, warna kulit buah, serangan antraknosa. Sedangkan pengamatan kimiawi antara lain: kadar asam, kadar vitamin C, padatan terlarut total. Penelitian ini menggunakan perlakuan sebelum pemasakan sebanyak sembilan perlakuan dengan tiga ulangan yang dirancang dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Masing-masing perlakuan menggunakan lima buah mangga. Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa:1.) Perlakuan penyimpanan buah pada suhu rendah (13-15° C) memperpanjang lama simpan buah mangga hingga hingga 17 hari lebih lama (perlakuan B) jika dibandingkan dengan kontrol (perlakuan A) dimana buah disimpan pada suhu ruang (27-29° C); 2.) Perlakuan perendaman dalam air hangat 53° C selama 5 menit menlindungi buah mangga dari serangan antraknosa; 3.) Perlakuan perendaman buah dalam air hangat 53° C dan atau dalam larutan hormon tumbuh (GA3, Alar, atau BA) tidak memperpanjang lama simpan buah mangga jika dibandingkan dengan kontrol (perlakuan A).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/203/050802002 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 13 Aug 2008 11:25 |
Last Modified: | 13 Aug 2008 11:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127806 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |