Upaya Peningkatan Produksi Umbi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar Granola Melalui penggunaan Mulsa dan Umbi Bibit Generasi Empat (G4)

IDwGdNopiAriana (2008) Upaya Peningkatan Produksi Umbi Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.) Kultivar Granola Melalui penggunaan Mulsa dan Umbi Bibit Generasi Empat (G4). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Luas panen tanaman kentang ( Solanum tuberosum L) di Indonesia mengalami penurunan sejak tahun 2000 sampai 2006. Pada tahun 2000, luas panen tanaman kentang kurang lebih 73.068 ha, sedangkan luas panen kentang pada tahun 2006 turun menjadi sekitar 59.748 ha (Badan Pusat Statistik, 2008). Penurunan luas panen tanaman kentang harus diimbangi dengan peningkatan produktivitas tanaman itu sendiri agar tidak berpengaruh terhadap kuantitas produksi umbi tanaman kentang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknik budidaya tanaman kentang ( Solanum tuberosum L.) guna meningkatkan produktivitas tanaman kentang melalui penggunaan mulsa dan umbi bibit generasi empat (G4). Hipotesis yang diusulkan adalah (1) Penggunaan mulsa mampu meningkatkan produksi umbi tanaman kentang (2) penggunaan bahan tanam yang berasal dari umbi generasi empat (G4) mampu meningkatkan produksi umbi tanaman kentang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Nopember 2007 sampai Februari 2008 bertempat di Desa Kedisan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali yang berada pada ketinggian sekitar 1000 m dpl. Alat yang digunakan antara lain alat pengolah tanah, meteran, timbangan, termometer, knapsack sprayer semiautomatic , dan oven. Sedangkan bahan yang digunakan meliputi bahan tanam umbi lokal kultivar Granola dan umbi generasi empat (G4) kultivar Granola, pupuk kotoran sapi, pupuk urea, SP-36, KCl, jerami dan mulsa plastik hitam perak (MPHP). Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan dua faktor dan empat kali ulangan. Petak utama adalah sumber bibit Umbi yaitu (1) Umbi bibit kultivar Granola asal lokal (B1), (2) Umbi bibit kultivar Granola generasi empat (G4) (B2), sedangkan anak petak terdiri dari jenis mulsa yaitu (1) Tanpa mulsa (M0), (2) Mulsa jerami (M1), dan (3) Mulsa plastik hitam perak (M3). Berdasarkan kedua faktor tersebut diperoleh enam kombinasi perlakuan yaitu: B1M0, B1M1, B1M2, B2M0, B2M1, dan B2M2. Parameter pengamatan meliputi pengamatan non destruktif, destruktif, panen dan pengamatan lingkungan. Pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman dan jumlah cabang per tanaman. Parameter pengamatan destruktif terdiri dari luas daun per tanaman, bobot kering total per tanaman, dan bobot kering umbi per tanaman. Parameter panen terdiri dari bobot segar umbi berdasarkan klasifikasi bobot segar per umbi dan bobot segar umbi total. Pengamatan lingkungan yang dilakukan adalah pengamatan suhu tanah pada kedalaman 25 cm. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan dianalisis menggunakan analisis ragam (uji F) dengan taraf nyata 5 %. Jika terjadi beda nyata dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan taraf 5 %.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/199/050801998
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 14 Aug 2008 13:48
Last Modified: 21 Oct 2021 07:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127800
[thumbnail of 050801998.pdf]
Preview
Text
050801998.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item