Pengaturan Penyediaan Unsur Hara Nitrogen Untuk Optimasi Fotosintesis dan Pertumbuhan Organ Generatif Pada Tanaman Apel (Malus sylvestris Mill) Kultivar Manalagi

RosithaArianieBudiman (2008) Pengaturan Penyediaan Unsur Hara Nitrogen Untuk Optimasi Fotosintesis dan Pertumbuhan Organ Generatif Pada Tanaman Apel (Malus sylvestris Mill) Kultivar Manalagi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman Apel ( Malus sylvestris Mill.) adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari daerah subtropis yang sudah di kenal di Indonesia sejak tahun 1934. Salah satu daerah yang menjadi sentra produksi apel di Indonesia adalah Kota Batu dengan tanaman Apel Manalagi menjadi produk unggulan yang belum dapat ditandingi oleh daerah lain di seluruh Indonesia. Produktivitas pertanaman Apel Manalagi di wilayah Batu pada sebagian besar sebaran lahan tergolong rendah sekitar 15 kg/pohon. Analisa beberapa faktor pada penelitian sebelumnya membawa pada suatu kesimpulan bahwa rendahnya produksi disebabkan oleh terbatasnya jumlah buah yang terbentuk. Pemberian unsur hara nitrogen (N) yang tinggi pada fase vegetatif menjadi faktor utama penyebab jumlah buah yang rendah tersebut. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya pertumbuhan vegetatif yang dominan dengan akumulasi nitrogen yang tinggi sehingga akan menghambat pertumbuhan organ generatif melalui penurunan bagian tajuk yang terpapar cahaya langsung. Laju fotosintesis akan rendah karena efisiensi daun yang dapat menghasilkan fotosintat menurun dengan tajuk yang terlalu lebat, akibatnya ukuran buah menjadi tidak maksimal karena energi hasil fotosintesis telah habis digunakan pada saat pertumbuhan vegetatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaturan penyediaan unsur hara nitrogen melalui pemberian pupuk nitrogen dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi buah Apel Manalagi. Hipotesis ialah (1) Penyediaan unsur hara nitrogen yang dikombinasikan dengan pupuk organik pada awal fase vegetatif akan mengurangi dominasi pertumbuhan vegetatif pada awal fase generatif yang menghasilkan peningkatan jumlah bunga (2) Penyediaan unsur hara nitrogen pada awal fase generatif akan meningkatkan pembentukan buah dari bunga dan perkembangan buah selanjutnya Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2007 hingga Maret 2008 di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu, yang terletak pada ketinggian 1302-1303 m dpl dengan suhu sekitar 21,4 o C dan kelembaban 79-80 %. Metode yang digunakan ialah observasi dengan statistika deskriptif. Pengambilan contoh dilakukan secara acak pada satu jenis tanaman Apel Manalagi, yang terletak dalam satu hamparan kemiringan lahan. Pupuk yang diberikan per pohon yaitu Urea 300 g, SP36 200 g, KCl 250 g dan pupuk organik 20 kg. Alat yang digunakan adalah timbangan analitik, oven, mortar, Penetrometer, Hand refractometer, GPS , LI-6400, jangka sorong, meteran, sekop, dan cangkul. Bahan yang digunakan adalah pohon Apel Manalagi umur 10 tahun, pupuk organik (campuran ampas teh : blotong : bokashi = 2 : 1 : 1), pupuk Urea, SP36, dan KCl, kantong plastik, contoh tanah, contoh daun dan contoh buah. Perlakuan adalah faktor pengaturan penyediaan nitrogen (N) pada awal fase vegetatif dan generatif yang diulang 8 kali, terdiri dari : N0 : tanpa pengaturan penyediaan N (sesuai dengan petani) N1 : dengan pengaturan penyediaan N pada masa vegetatif (satu minggu setelah perompesan) dan masa generatif (empat minggu setelah perompesan). Pengamatan secara non destruktif yaitu jumlah bunga, jumlah bakal buah (putik) dan laju fotosintesis. Pengamatan secara destruktif yang dilakukan yaitu luas daun (30 daun/pohon), analisa kandungan unsur hara N, P dan K (%) pada tanah saat awal dan akhir panen, analisa kandungan unsur hara N, P dan K (%) pada daun saat pertumbuhan vegetatif optimal dan saat generatif (setelah panen), analisa kandungan unsur hara N, P dan K (%) pada buah apel saat panen, diameter buah, jumlah buah, bobot per buah dalam satu cabang (tata letak dan distribusi buah dalam cabang). Pengamatan kuantitas produksi meliputi jumlah buah dan berat buah total per pohon. Pengukuran kualitas produksi meliputi jumlah dan berat buah tiap grade, kadar gula (% brix) dan tingkat kekerasan (lbf) buah Apel Manalagi. Seluruh variabel pengamatan akan dilakukan analisis data menggunakan uji t pada taraf α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produktivitas Apel Manalagi yang rendah di Wilayah Batu dapat ditingkatkan mencapai 21,4 kg per pohon dengan pemberian pupuk nitrogen sebesar 50% dari dosis pupuk N optimal (12,3 g N per pohon) pada saat awal fase vegetatif dan 50% pada saat awal fase generatif. Pengaturan penyediaan unsur hara nitrogen pada fase vegetatif dan generatif dapat meningkatkan jumlah bakal buah (putik) di atas 20 % dan jumlah buah sebesar 25% (300 buah per pohon) dari yang tanpa pengaturan penyediaan unsur hara nitrogen. Pengaturan penyediaan unsur hara nitrogen pada fase vegetatif dan generatif dapat meningkatkan kadar nitrogen daun pada saat generatif (setelah panen) sebesar 0,15 %. Peningkatan produktivitas Apel Manalagi tidak diikuti dengan peningkatan kualitas buah karena masih tergolong ke dalam grade C dan D, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk meningkatkan bobot per buah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/198/050801997
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 14 Aug 2008 13:38
Last Modified: 21 Oct 2021 07:38
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127799
[thumbnail of 050801997.pdf]
Preview
Text
050801997.pdf

Download (7MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item