Analisis Korelasi dan Sidik Lintas Komponen Hasil dan Hasil Pada 10 Genotipe Generasi F3 Tanaman Wijen (Sesamum indicum Marr.)

LilikSolaechahRohmawati (2008) Analisis Korelasi dan Sidik Lintas Komponen Hasil dan Hasil Pada 10 Genotipe Generasi F3 Tanaman Wijen (Sesamum indicum Marr.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Wijen merupakan tanaman penghasil minyak nabati, yang mengandung asam lemak jenuh rendah dan baik untuk kesehatan. Produktifitas wijen di Indonesia masih di bawah tingkat konsumsi, sehingga untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, negara harus mengimpor dari luar negeri (NAW, 2003). Mulai tahun 1987 produksi wijen di Indonesia mulai menurun, sehingga pada tahun 1988 mengimpor sebesar 940.450 ton biji dan 133.729 ton minyak (BPS, 2001). Selanjutnya pada tahun 2001 sekitar 10.265 ton, sedangkan produksi dalam negeri hanya 10.000 ton. Produktifitas wijen ditingkat petani masih sangat rendah, ratarata 350 kg per hektar (Supriyono et al., 1994). Jika dibandingklan dengan negara penghasil wijen lainnya hasil tersebut masih sangat rendah. Desai dan Goyal (1981) dalam Sudarmadji, Mardjono dan Sudarmo (2007) menyatakan bahwa di India mampu menghasilkan antara 1.200-1.400 kg per hektar, sehingga produktifitas wijen di Indonesia perlu ditingkatkan. Peningkatan produktifitas wijen dapat dilakukan melalui program pemuliaan tanaman dengan melakukan seleksi pada genotipe-genotipe unggul. Dalam melakukan seleksi, korelasi antar sifat perlu dilakukan untuk mengukur keeratan hubungan antara sifat-sifat. Adapun analisis sidik lintas dapat menjelaskan hubungan sebab akibat dari karakter yang menentukan kisaran sifat kuantitatif seperti komponen hasil dan hasil. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan karakter morfologi secara genotipe dan fenotipe terhadap hasil, serta mendapatkan karakter morfologi yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung pada tanaman wijen. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah diduga terdapat korelasi positif dan negatif yang nyata antara hasil dan komponen hasil serta pengaruh langsung dan tidak langsung secara genotipe dan fenotipe terhadap hasil pada tanaman wijen. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2007 di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang di Desa Jatikerto Kabupaten Malang dengan ketinggian 300 m, suhu rata-rata 23 - 31 0C, curah hujan rata-rata 155,1 mm/bulan dengan kelembaban 73% dan jenis tanah Alfisol dengan pH tanah 6-7. Alat-alat yang digunakan adalah cangkul, meteran, gunting, pisau, sprayer, ajir, papan label, rol meter dan timbangan (neraca). Bahan-bahan yang digunakan adalah 10 genotipe tanaman wijen dari populasi F3 hasil pesilangan Galur SI.21 dengan Galur SI.63, dengan kode genotipe sebagai berikut: G01 : Genotipe 1 (hasil tanaman Nomor 34) G02 : Genotipe 2 (hasil tanaman Nomor 48) G03 : Genotipe 3 (hasil tanaman Nomor 57) G04 : Genotipe 4 (hasil tanaman Nomor 74) G05 : Genotipe 5 (hasil tanaman Nomor 102) G06 : Genotipe 6 (hasil tanaman Nomor 103) G07 : Genotipe 7 (hasil tanaman Nomor 108 G08 : Genotipe 8 (hasil tanaman Nomor 123) G09 : Genotipe 9 (hasil tanaman Nomor 135) G10 : Genotipe 10 (hasil tanaman Nomor 137) Bahan lain yang diperlukan adalah pupuk (urea, SP-36, KCl), Insektisida (Profenofos) dan Fungisida (Deltametrin). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana terdiri dari 10 perlakuan berupa genotipe wijen dengan 3 kali ulangan. Setiap perlakuan ditanam 24 tanaman. Pengamatan dilakukan pada variabel-variabel yang meliputi komponen hasil dan hasil, yaitu tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah polong total, jumlah polong panen dan berat biji kering. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis varian untuk mengetahui sejauh mana keragaman (variabilitas) dari perlakuan dan menghitung varian genotip, kemudian dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata (BNJ) taraf 5% Hasil varian dan kovarian yang diperoleh digunakan untuk mengetahui korelasi secara genotipe dan fenotipe antara komponen hasil. Hasil koefisien korelasi, digunakan untuk mengetahui hubungan lintas secara lansung dan tak langsung dengan menggunakan perhitungan sidik lintas. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah dari seluruh parameter yang diamati, secara genotipe komponen hasil yang mempunyai nilai korelasi yang nyata-positif terhadap hasil hanya terdapat pada karakter jumlah polong panen Pada koefisien lintas, hasil tanaman wijen secara langsung dipengaruhi oleh karakter umur panen dan jumlah polong panen. Secara tidak langsung hasil tanaman wijen dipengaruhi oleh karakter tinggi tanaman, jumlah cabang melalui karakter jumlah polong panen. Karakter jumlah polong terbentuk secara genetik mempunyai peran yang besar terhadap peningkatan hasil namun pada pengaruh tak langsung melalui jumlah polong panen karakter tersebut bersifat sebaliknya karena faktor lingkungan yang kurang mendukung dalam proses pengisian polong. Karakter jumlah polong panen yang berkorelasi sangat nyata terhadap hasil didukung pula pada pengaruh langsungnya yang bernilai tinggi positif. Secara fenotipe, baik dari hasil analisis korelasi maupun analisis lintas tidak didapatkan nilai yang tinggi pada semua karakter yang diamati. Dari hasil tersebut dapat disarankan bahwa untuk pekerjaan seleksi pemuliaan tanaman diharapkan menggunakan karakter tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah polong terbentuk dan jumlah polong panen umtuk menentukan kemajuan seleksi tahap lanjutan, namun perlu diperhatikan lebih seksama dari tujuan seleksi karena pada karakter jumlah polong terbentuk bersifat melemahkan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/194/050801993
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 14 Aug 2008 08:55
Last Modified: 21 Oct 2021 07:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127795
[thumbnail of 050801993.pdf]
Preview
Text
050801993.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item