NurulFidiyati (2008) Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Kotoran Ayam terhadap Serapan K dan Pertumbuhan Vegetatif Kentang (Solanum tuberosum L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman Kentang ( Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu tanaman yang mempunyai sumber bahan pangan penghasil karbohidrat selain beras, gandum, dan jagung. Namun demikian, produktivitas tanaman kentang dari tahun ke tahun cenderung menurun dan relatif tidak stabil. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi tanaman kentang adalah dengan pemberian pupuk K. Peranan K yang utama adalah untuk memperbesar umbi. Salah satu sumber pupuk K adalah kotoran ayam. Salah satu indikator untuk meningkatkan produksi tanaman kentang adalah dengan meningkatkan pertumbuhan vegetatif. Apabila pertumbuhan vegetatif meningkat maka produksi tanaman kentang juga akan meningkat. Oleh sebab itu penelitian tentang pemberian pupuk kandang kotoran ayam masih dibutuhkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis optimum dan cara pemberian yang efektif terhadap serapan kalium dan pertumbuhan kentang pada masa vegetatif. Penelitian ini merupakan percobaan lapangan yang dilaksanakan di kebun percobaan Cangar, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Februari 2008 sampai dengan April 2008. Analisa Laboratorium dilakukan di Laboratorium Kimia dan Fisika Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali ulangan. Perlakuan meliputi kontrol, dosis pemberian pupuk yang meliputi 100 kg K/ha, 200 kg K/ha, 300 kg K/ha, dan 400 kg K/ha, dan cara pemberian pupuk yang meliputi dibenam dan ditabur. Peubah Tanah yang diukur adalah K Tersedia tanah, sedangkan peubah tanaman yang diukur adalah Serapan K, tinggi tanaman dan jumlah daun yang dilakukan pada 21 HST, 35 HST, 49 HST, dan 63 HST. Serta Biomassa tanaman dan Bobot umbi yang dilakukan pada 63 HST. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang kotoran ayam mampu meningkatkan ketersediaan kalium tanah, serapan K, dan Pertumbuhan tanaman kentang. Perlakuan dengan dosis 200 kg K/ha menunjukkan pengaruh tertinggi dari pada dosis 100 kg K/ha, 300 kg K/ha, dan 400 kg K/ha terhadap peningkatan serapan K dan pertumbuhan vegetatif kentang. Dari kedua cara pemberian yang diteliti yaitu dibenam dan ditabur, pemberian dengan cara dibenam lebih baik dalam meningkatkan serapan K dan pertumbuhan tanaman kentang. Pada akhir pengamatan Serapan K tanaman dan bobot umbi pada perlakuan 200 kg K/ha dengan dibenam (P2B) secara berturut-turut adalah 4,27 mg/tanaman, dan 9,17 ton/ha.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/189/050801988 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 19 Aug 2008 14:03 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:35 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127791 |
Preview |
Text
050801988.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
View Item |