SriRokhmawatiSulyaningtyas (2008) Pemberian Pupuk Majemuk untuk Memacu Pertumbuhan Vegetatif Anggrek Dendrobium (Den. albertisii >< Den. trilamellatum). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Anggrek merupakan tanaman hias yang mempunyai nilai estetika tinggi karena bentuk dan warna bunga serta karakteristik lain yang unik. Nilai tersebut inilah yang menjadi daya tarik tersendiri sehingga selalu ada sepanjang waktu dan kekaguman manusia akan keindahan. Berbagai jenis anggrek Dendrobium sp. banyak tersebar di dunia, mulai dari Jepang dan sebagian China, melalui India, Semenanjung Malaka sampai Papua Nugini dan Australia Utara. Sebagian besar jenis ini tergolong memerlukan banyak sinar matahari dan kelembaban yang tinggi (Sarwono, 2002). Tanaman anggrek pada ukuran bibit memerlukan unsur Nitrogen (N) dalam jumlah besar untuk menunjang pertumbuhan vegetatif. Unsur ini dapat diperoleh dari pemupukan. Pemberian pupuk dalam bentuk cair memudahkan tanaman dalam menyerap unsur hara yang terkandung dalam pupuk tersebut daripada dalam bentuk padat. Menurut Sessler (1978 dalam Widiastoety 1993), pemberian pupuk akan lebih efektif bila diberikan melalui daun daripada media karena daun mampu menyerap pupuk sekitar 90% sedangkan akar hanya mampu menyerap sekitar 10%. Pemupukan pada daun melalui penyemprotan dapat dilakukan seminggu sekali ataupun seminggu dua kali. Menurut Lingga (2001) jenis pupuk Hortigro, Hyponex Merah dan Vitabloom Orchid Special yang digunakan untuk pertumbuhan vegetatif. Pengaruh waktu pemupukan dengan menggunakan pupuk daun majemuk dari hasil penelitian Widiastoety dan Santi (1994) menunjukkan pemberian pupuk Hyponex (25 % N, 5 % P2O5, 20 % K2O) dua kali seminggu, menghasilkan pertumbuhan vegetatif tanaman anggrek Dendrobium yang cukup baik. Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah memperoleh jenis pupuk dan interval pemberian pupuk daun majemuk yang berpengaruh terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman anggrek Dendrobium ( Den. albertisii >< Den. trilamellatum ).Dengan hipotesis bahwa penggunaan pupuk daun majemuk NPK 30: 10: 10 dengan interval pemberian dua kali seminggu dapat memacu pertumbuhan vegetatif tanaman anggrek Dendrobium (Den. albertsii >< Den. trilamellatum) . Penelitian dilaksanakan di Soerjanto Orchids yang terletak desa Parelegi, Purwodadi kabupaten Pasuruan pada ketinggian 400 meter d.p.l, memiliki suhu rata-rata (22-29,67)°C dan kelembaban relatif (62-88,33)%. Penelitian dilaksanakan mulai bulan November 2007 hingga Februari 2008. Alat yang dipergunakan adalah penggaris, timbangan, kertas milimeter, jangka sorong, gelas ukur, hand sprayer dan termohigrometer digital. Bahan penelitian yang diperguankan yaitu tanaman anggrek Dendrobium (Den. albertsii >< Den. trilamellatum) umur 3 bulan dari transplanting, media tanam berupa cincangan pakis, arang, pot plastik diameter 12 cm, pupuk daun Hortigro (19 % N, 19 % P2O5 , 19 % K2O), Hyponex Merah (25 % N, 5 % P2O5, 20 % K2O), Vitabloom Orchid Spesial (30 % N, 10 % P2O5, 10 % K2O), fungisida (Antracol 70 WP) dan insektisida (Dursban 200 EC). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Masingmasing perlakuan terdiri dari 14 tanaman untuk setiap ulangan. Adapun perlakuan yang dipergunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : P0 : kontrol (pemberian pupuk majemuk NPK seimbang 19 % N, 19 % P2O5 , 19 % K2O dengan interval 1 kali seminggu), P1 : pemberian pupuk majemuk 25 % N, 5 % P2O5, 20 % K2O dengan interval 1 kali seminggu, P2 : pemberian pupuk majemuk 25 % N, 5 % P2O5, 20 % K2O dengan interval 2 kali seminggu, P3 : pemberian pupuk majemuk 25 % N, 5 % P2O5, 20 % K2O dengan interval 3 kali seminggu, P4 : pemberian pupuk majemuk 30 % N, 10 % P2O5, 10 % K2O dengan interval 1 kali seminggu, P5 : pemberian pupuk majemuk 30 % N, 10 % P2O5, 10 % K2O dengan interval 2 kali seminggu, P6 : pemberian pupuk majemuk 30 % N, 10 % P2O5, 10 % K2O dengan interval 3 kali seminggu. Pengamatan tanaman dilakukan secara destruktif dan non-destruktif. Peubah yang diamati non-destruktif meliputi : tinggi tanaman, jumlah daun, saat muncul pseudobulb baru, jumlah pseudobulb, diameter pseudobulb. Pengamatan destruktif meliputi : panjang akar dan jumlah akar, luas daun, berat basah dan berat kering tanaman, analisis NPK tanaman. Data penunjang berupa suhu dan kelembaban. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam atau uji F dengan taraf nyata (p = 0,05) dan jika terjadi perbedaan dilanjutkan dengan uji BNT 5 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian pupuk daun majemuk pada anggrek Den . albertisii >< Den. trilamellatum belum mampu memacu pertumbuhan vegetatif. Perlakuan pemberian pupuk daun majemuk pada anggrek Den . albertisii >< Den. trilamellatum tidak memperlihatkan perbedaan nyata terhadap semua peubah pertumbuhan yang diamati, meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, saat muncul pseudobulb baru, jumlah pseudobulb, diameter pseudobulb, panjang akar, jumlah akar, berat segar, berat kering, dan luas daun.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/188/050801987 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 13 Aug 2008 14:15 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:35 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127790 |
Preview |
Text
050801987.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |