HascaryoAriWahyudi (2008) Pengaruh Ketebalan Seresah terhadap Peningkatan Biomassa Cacing Penggali Tanah Pontoscolex curethrurus dan Makroporositas Tanah. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada lahan pertanian cacing tanah didominasi oleh cacing penggali tanah jenis Pontoscolex curethrurus tetapi tingkat kepadatan populasi, berat dan ukuran tubuhnya lebih rendah dari pada cacing yang dijumpai pada lahan agroforestri. Tingkat kepadatan populasi yang rendah biasanya berhubungan dengan jumlah seresah yang sedikit, akibatnya dikuti dengan penurunan aktivitas cacing dalam tanah, maka pori- pori tanah yang dihasilkan lebih sedikit. Selain itu dengan berat dan ukuran cacing yang relatif kecil maka lubang yang dihasilkan juga kecil, sehingga dapat menghambat aliran air ke dalam tanah (infiltrasi). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh ketebalan lapisan seresah di permukaan tanah pada berbagai sistem penggunaan lahan terhadap populasi dan ukuran cacing penggali tanah dan (2) mempelajari pengaruh populasi dan ukuran cacing penggali tanah terhadap jumlah pori makro tanah. Hipotesis dari penelitian ini adalah lapisan seresah yang tebal di permukaan tanah akan meningkatkan populasi dan ukuran cacing penggali tanah. Peningkatan populasi dan ukuran cacing penggali tanah akan diikuti dengan peningkatkan jumlah pori makro tanah. Penelitian dilakukan mulai bulan Desember 2007 – April 2008 di Kecamatan Ngantang. Pengukuran dilakukan pada lima system penggunaan lahan yaitu; hutan terganggu (HT), hutan bambu (HB), pertanaman pinus + rumput gajah (PP), kopi multistrata (KM), dan kopi naungan Gliricidia (KG). Variabel utama yang diukur adalah: ketebalan seresah, karakteristik cacing tanah (populasi, biomasa, panjang dan diameter) dan jumlah pori makro tanah. Beberapa variabel pendukung yang diukur adalah: produksi berat basah kascing, tekstur, berat isi (BI), kemantapan agregat (DMR), total C-organik, pH tanah, kadar air dan suhu tanah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketebalan seresah di permukaan tanah tertinggi terdapat pada HT dan HB (4.5 cm), diikuti oleh PP (1.9 cm) dan KG, KM (0.8 cm). Kepadatan populasi (K) dan biomassa (B) cacing tanah tertinggi terdapat pada HT, PP (122.85 ekor m-2 dan 44.65 g m-2). Ukuran tubuh cacing dinyatakan dalam nisbah biomassa/kepadatan (g/ekor) dan panjang cacing tanah tertinggi pada HT (0.36 g/ekor dan 5.01 cm/ekor). Diameter cacing tanah tertinggi terdapat pada PP, HT, KG (0.22 cm/ekor). Pori makro vertikal dan horizontal tertinggi terdapat pada HT (9.87 % dan 6.23 %). Lapisan seresah yang tebal dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah, kecuali pada HB yang diduga sebagai akibat lambatnya seresah bambu mengalami pelapukan. Kandungan bahan organik yang tinggi merupakan cadangan makanan yang melimpah bagi cacing tanah, sehingga dapat meningkatkan kepadatan, berat dan ukuran tubuh cacing tanah. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa kepadatan populasi, biomassa, nisbah (B:K) dan panjang cacing tanah berkorelasi sangat erat dan nyata dengan kandungan C-organik.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/176/050801975 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 19 Aug 2008 14:13 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127778 |
Preview |
Text
050801975.pdf Download (4MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |