Kusumaningrum, Noviesa (2008) Upaya Efisiensi Penggunaan Pupuk N, P, K melalui Pemberian Limbah Tahu Pada Tanaman Jagung (Zea Mays L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Di Indonesia tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan kedua setelah padi. Potensi yang dimiliki jagung ialah untuk pakan ternak dan bahan bakar alternatif. Semakin banyak manfaat yang didapat dari jagung maka kebutuhan penggunaan jagung semakin meningkat. Produksi jagung pada tahun 2006 sebesar 11,61 juta t pipilan kering, turun sekitar 913,25 ribu t (7,29%) dibandingkan tahun 2005. Penurunan ini terjadi karena luas area panen turun seluas 279,56 ribu hektar (7,71%). Sedangkan produktivitasnya naik sebesar 0,16 kuintal per hektar (0,46%). Pada tahun 2007 produksi jagung (Angka Ramalan I) diperkirakan sebesar 12,38 juta t pipilan kering, naik sebesar 770,92 ribu t (6,64%) dibandingkan tahun 2006. Peningkatan hasil produksi jagung dapat ditempuh melalui penggunaan pupuk, baik itu pupuk organik maupun pupuk anorganik. Akan tetapi karena dihapusnya subsidi pupuk oleh pemerintah, maka keberadaan pupuk anorganik semakin langka dan harganya mahal. Maka dari itu petani mulai mencari alternatif lain dengan menggunakan pupuk organik. Pupuk organik yang digunakan berasal dari limbah tahu padat atau sering disebut dengan ampas tahu. Limbah tahu padat ialah hasil samping atau sisa proses pembuatan tahu dari kedelai (Anggraini, 1980). Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Jenis tanah Alfisol dominasi lempung liat dengan ketinggian tempat 303 m dpl. Penelitian dilakukan mulai bulan Juli hingga bulan November 2007. Penelitian ini disusun dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok sederhana dan diulang tiga kali dengan kombinasi perlakuan sebagai berikut : N0 : Kontrol (N, P, K sesuai dosis anjuran); N1: Ampas tahu 5 ton/ha + N, P, K 25%; N2:Ampas tahu 10 ton/ha + N, P, K 25%; N3: Ampas tahu 15 ton/ha + N, P, K 25%; N4: Ampas tahu 5 ton/ha + N, P, K 50%; N5: Ampas tahu 10 ton/ha + N, P, K 50%; N6: Ampas tahu 15 ton/ha + N, P, K 50%; N7: Ampas tahu 5 ton/ha + N, P, K 75%; N8: Ampas tahu 10 ton/ha + N, P, K 75%; N9: Ampas tahu 15 ton/ha + N, P, K 75%. Pengamatan pertumbuhan dilakukan sebanyak 5 kali pada 15 hst, 30 hst, 45 hst, 60 hst dan 75 hst. Parameter pertumbuhan terdiri dari tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, bobot kering total tanaman, laju pertumbuhan dan indeks luas daun. Sedangkan komponen hasil meliputi: panjang tongkol, diameter tongkol, bobot kering tongkol, bobot kering pipilan, bobot 100 biji, indeks panen dan hasil t ha-1. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5 % untuk mengetahui pengaruh perlakuan. Apabila hasilnya nyata maka dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf nyata 5 % untuk mengetahui perbedaan rata-rata antar perlakuan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/167/050801809 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 22 Jul 2008 09:35 |
Last Modified: | 21 Jun 2022 02:42 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127768 |
Text
NOVIESA KUSUMANINGRUM.pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |