Respon tanaman kedelai [Glycine max L.] pada berbagai kadar garam tanah [salin]

DewiTrisnasari (2008) Respon tanaman kedelai [Glycine max L.] pada berbagai kadar garam tanah [salin]. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kedelai ( Glycine max ) merupakan salah satu komoditi penting di Indonesia, karena selain sebagai sumber bahan pangan juga digunakan sebagai bahan industri dan bahan baku makanan ternak. Lahan pertanian yang subur dan produktif berkurang terus sehingga perlu dibuka lahan-lahan baru yang kurang produktif. Adapun upaya yang sedang gencar dilakukan adalah pemanfaatan tanah salin (tanah berkadar garam). Keberadaan tanah salin di Indonesia diperkirakan sekitar 13,2 juta hektar yang dapat diusahakan sebagai lahan pertanian (Marwoto,1990). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon dari beberapa genotype kedelai terhadap salinitas dan juga untuk mengetahui titik kritis ketahanan beberapa genotype tanaman kedelai; sedangkan untuk hipotesisnya adalah terdapat perbedaan respon beberapa varietas tanaman kedelai terhadap kadar garam tanah. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang dengan ketinggian tempat 505 m dpl. Jenis tanah yang digunakan dalam percobaan adalah Gromosol. Pelaksanaan percobaan dimulai tanggal 4 Agustus – 26 November 2007. Percobaan disusun dalam RAK diulang sebanyak 3 kali, setiap ulangan terdiri atas V1=Wilis, V2=Argomulya, V3=Tanggamus dan perlakuan K0=control, K1=Salinitas 1mS/cm, K2=Salinitas 2mS/cm, K3=Salinitas 3mS/cm. Pengaruh perlakuan dari penelitian ini di ana lisis dengan menggunakan analisis ragam / uji F dengan taraf nyata (p=0,05) dan jika beda nyata diuji dengan BNT taraf 5% sedangkan jika terdapat interaksi diuji dengan Duncan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tinggi tanaman terjadi interaksi antara perlakuan salinitas dan varitas saat umur 14, 28, 42 dan 84 hst. Sedangkan pada rata-rata jumlah daun tidak terjadi interaksi, respon varietas terhadap perlakuan tingkat salinitas ternyata berbeda nyata karena semakin tinggi tingkat salinitas, jumlah anak daun semakin menurun. Pada salinitas K3 (3mS/cm) varietas Argomulyo dan Tanggamus mati pada umur 30 hst dan varietas wilis mati pada umur 32. Pada jumlah cabang saat umur 28 hst tanaman mampu hidup lagi terhadap perlakuan tingkat salinitas K3. Pada luas daun, umur panen, bobot 100 biji, jumlah polong isi, bobot kering total saat destruktif dan saat panen terjadi interaksi antara perlakuan tingkat salinitas dan varietas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/163/050801784
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 22 Jul 2008 13:52
Last Modified: 21 Oct 2021 07:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127764
[thumbnail of 050801784.pdf]
Preview
Text
050801784.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item