Pengaruh Waktu Aplikasi Kompos Eceng Gondok (Eichornia crassipes) dan Persentase Kompos eceng Gondok + Kalium pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt)

ZuliantiFidyani (2008) Pengaruh Waktu Aplikasi Kompos Eceng Gondok (Eichornia crassipes) dan Persentase Kompos eceng Gondok + Kalium pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Jagung manis merupakan salah satu komoditas pangan yang mempunyai prospek yang cukup cerah. Hal ini berkaitan dengan rasa manis yang terkandung dalam endosperm biji jagung manis yaitu berkisar antara 5 – 6%, sedangkan pada biji jagung biasa hanya berkisar antara 2 – 3%. Oleh karena itu untuk mempertahankan rasa manis pada jagung manis, maka ketersediaan unsur K bagi tanaman sangat diperlukan. Eceng gondok ( Eichornia crassipes ) ialah salah satu jenis gulma air yang sering kali menimbulkan berbagai permasalahan seperti terjadinya pendangkalan perairan, menghambat aliran air dan bahkan dapat mengurangi produksi ikan. Akan tetapi disisi lain kompos eceng gondok memiliki kandungan unsur hara, terutama kalium yang cukup tinggi sebanyak 1,43% sehingga cukup bermanfaat bagi tanaman, khususnya tanaman jagung manis. Namun demikian, banyak sedikitnya kalium yang dapat dibebaskan dari kompos eceng gondok tersebut tergantung oleh waktu aplikasi kompos eceng gondok tersebut selain faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh dosis dan waktu aplikasi kompos eceng gondok pada pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis, menentukan waktu aplikasi kompos eceng gondok yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis yang paling tinggi dan menentukan dosis kompos eceng gondok yang tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis yang paling tinggi. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah (1) Kompos eceng gondok yang diaplikasikan 14 hari sebelum tanam diikuti dengan penggunaan 25% kompos eceng gondok + 75% kalium akan menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis yang lebih baik. (2) Kompos eceng gondok yang diaplikasikan 14 hari sebelum tanam akan diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman yang paling baik. (3) Penggunaan 25% kompos eceng gondok + 75% kalium akan diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis yang paling baik. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, pada bulan Juli 2007 hingga Oktober 2007. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Rancangan Petak Terpisah (RPT) dan diulang 3 kali. Sebagai petak utama ialah waktu aplikasi (T) yang terdiri dari tiga macam, yaitu: kompos diaplikasikan 2 minggu sebelum tanam (T1), kompos diaplikasikan 1 minggu sebelum tanam (T2), kompos diaplikasikan pada saat tanam (T3). Sedangkan sebagai anak petaknya ialah dosis kompos eceng gondok (D) yang terdiri dari empat level, yaitu: 100% kompos eceng gondok = 4195,80 kg ha-1 (D1), 75% kompos eceng gondok = 3146,85 kg ha-1 (D2), 50% kompos eceng gondok = 2097,9 kg ha-1 (D3), 25% kompos eceng gondok = 1048,95 kg ha-1 (D4).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/160/050801704
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 22 Jul 2008 14:08
Last Modified: 21 Oct 2021 07:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127761
[thumbnail of 050801704.pdf]
Preview
Text
050801704.pdf

Download (2MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item