HennyFitriJayanti (2008) Respon Petani Tebu Program Bongkar Ratoon Pada Sistem Tanam Ungaran dan Keprasan : studi Kasus PG. Kanigoro kerjasama dengan KUD Tani Sadar Kec. Dagangan, Kab. Madiun. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Hasil analisis petani tebu yang melakukan sistem tanam ungaran dalam setiap musim tanam memerlukan biaya produksi sebesar Rp. 15.399.572 per ha. Dari biaya tersebut diperoleh penerimaan sebesar Rp. 18.640.862 per ha, maka rata-rata pendapatan yang diperoleh Rp. 3.241.289 per ha. Petani tebu yang melakukan sistem tanam keprasan dalam setiap musim tanam memerlukan biaya produksi sebesar Rp. 12.054.119 per ha. Dari biaya tersebut diperoleh penerimaan sebesar Rp. 14.484.285 per ha, maka rata-rata pendapatan yang diperoleh Rp. 2.430.166 per ha. Sedangkan dari analisis statistik melalui uji t diketahui nilait hitung 3,603 yang berarti lebih besar dari nilai t Tabel yang hanya sebesar 2,032. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara kedua pendapatan yang menunjukkan bahwa pendapatan petani ungaran lebih besar dari pendapatan petani keprasan . Dari hasil analisis model logit diketahui bahwa respon petani tebu program bongkar ratoon pada sistem tanam ungaran dan keprasan termasuk dalam kategori tinggi yang dapat diketahui dari faktor-faktor yang mempunyai peluang besar terhadap pengambilan keputusan, yaitu tingkat pendidikan (X3), pendapatan usahatni tebu per hektar (X5), dan intensitas negosiasi (X6). Diantara faktor-faktor tersebut, variabel intensitas negosiasi memiliki peluang yang paling dominan terhadap pengambilan keputusan. Selain faktor-faktor yang mempunyai peluang besar, juga terdapat faktor-faktor yang mempunyai peluang kecil terhadap pengambilan keputusan petani, yaitu umur petani (X1), luas lahan (X2), dan jumlah anggota keluarga (X4). Informasi mengenai sistem tanam dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan petani untuk melakukan keprasan yang telah dianjurkan PG, yaitu 3 kali keprasan. Bagi pemerintah, khususnya dinas perkebunan untuk memberikan tambahan bantuan pinjaman kredit kepada petani program bongkar ratoon pada sistem tanam ungaran dan keprasan , karena biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi sangat besar per hektarnya. Didasarkan suatu kelompok tani yang baru bersifat spesifik dan untuk menggambarkan yang umum, maka peneliti yang ingin melakukan penelitian mengenai respon petani tebu program bongkar ratoon dengan sistem tanam ungaran dan keprasan hendaknya menggunakan unit analisis beberapa kelompok tani. Petani atau kelompok tani tersebut yang melakukan keprasan 5X ke atas atau belum sama sekali melakukan bongkar.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/159/050801703 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 24 Jul 2008 10:03 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:19 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127759 |
Preview |
Text
050801703.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |