Pengaruh Penerapan Teknologi PHT Berbasis Pertanian Organik Terhadap Keanekaragaman Jamur Tanah Pada Lahan Padi Di Desa Sumberngepoh, Kecamatan Lawang

Lu`ailiAddina (2008) Pengaruh Penerapan Teknologi PHT Berbasis Pertanian Organik Terhadap Keanekaragaman Jamur Tanah Pada Lahan Padi Di Desa Sumberngepoh, Kecamatan Lawang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman padi yang merupakan makanan pokok dari setengah penduduk dunia, memimiliki luas areal pertanamannya sekitar 100 juta hektar dan lebih dari 90%-nya terdapat di Benua Asia, termasuk Indonesia. Pada tahun 1990-an Pemerintah Indonesia berusaha untuk meningkatkan produksi berasnya dengan intensifikasi pertanian (sistem pertanian modern), antara lain dengan pemakaian pupuk dan pestisida yang mengandung bahan-bahan kimia beracun sehingga menjadikan masalah hama dan penyakit semakin bertambah. Kemudian konsep PHT (Pengelolaan Hama Terpadu) muncul akibat kesadaran umat manusia akan bahaya pestisida dan senyawa-senyawa kimia berbahaya lainnya. PHT merupakan konsep sekaligus teknologi pengendalian hama yang dilaksanakan melalui perpaduan berbagai teknik pengendalian hama secara kompatibel sehingga populasi hama yang ada, tidak menimbulkan kerusakan dan kerugian ekonomi bagi petani. Konsep PHT selanjutnya berkembang menjadi suatu konsep pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang lebih menekankan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi sebagai wujud dari pertanian berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Para petani padi di Desa Sumberngepoh mulai menerapkan PHT pada tahun 1995, sehingga diperkirakan teknologi PHT melalui penambahan bahan organik, telah memberikan dampak terhadap kondisi biologi tanah. Hal tersebut berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah diketahui bahwa lahan yang telah menerapkan PHT memiliki keanekargaman arthropoda yang lebih tinggi dibandingkan lahan konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan teknologi PHT terhadap keanekaragaman jamur tanah. Penelitian dilaksanakan di lahan pertanaman padi di Desa Sumberngepoh Kecamatan Lawang Kabupaten Malang dan di Laboratorium Mikologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian dimulai pada bulan Maret sampai Desember 2007. Penelitian dilaksanakan dalam 4 tahap. Tahap pertama, pengambilan sampel tanah dari lahan padi baik lahan PHT maupun lahan konvensional. Pengambilan sampel dilakukan dua kali, yaitu pada saat setelah tanam dan setelah panen. Tahap kedua, isolasi jamur tanah dengan metode soil dillution plate . Tahap ketiga, purifikasi jamur tanah hasil isolasi. Tahap keempat, identifikasi jamur tanah yang didapatkan. Variabel pengamatan pada penelitian ini berupa indeks keanekaragaman, indeks dominasi, intensitas penyakit dan produksi padi. Hasil identifikasi jamur tanah diketahui bahwa pada lahan PHT didapatkan 5 jenis jamur yang berperan sebagai dekomposer sekaligus antagonis yaitu, Trichoderma sp., Acremonium sp., Chaetomium sp., Aspergillus sp., dan Penicillium sp. serta 2 jenis jamur yang berperan sebagai patogen yaitu, Cladosporium sp. dan Monilia sp.. Sedangkan pada lahan konvensional didapatkan 3 jenis jamur yang berperan sebagai dekomposer yaitu, Chaetomium sp., Aspergillus sp., dan Penicillium sp. serta 2 jenis jamur yang berperan sebagai patogen ( Curvularia sp. dan Monilia sp.).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/143/050801544
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 28 Jul 2008 10:11
Last Modified: 21 Oct 2021 07:08
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127741
[thumbnail of 050801544.pdf]
Preview
Text
050801544.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item