Variasi Sitologi Jeruk Siam (Citrus suhuinensis L.) dan Pamelo (Citrus grandis) Hasil Radiasi Sinar Gamma.

AmbarYuswiPerdani (2008) Variasi Sitologi Jeruk Siam (Citrus suhuinensis L.) dan Pamelo (Citrus grandis) Hasil Radiasi Sinar Gamma. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan kualitas dan kuantitas buah jeruk lokal Indonesia untuk memenuhi kebutuhan konsumen perlu ditingkatkan. Kecenderung konsumen memilih jeruk yang berbiji sedikit, warna kulit menarik dan mudah dikupas kulitnya. Saat ini pasar jeruk nasional dibanjiri jeruk impor yang berkualitas baik, sehingga peningkatan kualitas jeruk lokal melalui varietas unggul perlu diintensifkan.Varietas baru jeruk dapat diperoleh melalui kegiatan pemuliaan tanaman. Usaha untuk mendapatkan tanaman yang lebih baik memerlukan upaya untuk memperbesar keragaman genetik yang mengarah keterbentukan perbaikan sifat seperti yang diinginkan. Keragaman genetik baru jeruk dapat diperoleh melalui metode mutasi buatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi keragaman jumlah stomata, rasio panjang dan lebar stomata, jumlah kloroplas serta jumlah kromosom jeruk siam dan pamelo setelah diradiasi engan sinar gamma pada beberapa intensitas. Hipotesis yang diajukan adalahm adanya perubahan pada jumlah stomata, rasio panjang dan lebar stomata, jumlah kloroplas dan jumlah kromosom jeruk siam dan pamelo setelah perlakuan radiasi sinar gamma pada intensitas tertentu. Penelitian dilaksanaan di laboratorium pemuliaan tanaman Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika, Tlekung, Batu, Jawa Timur pada bulan Mei sampai Desember 2007. Bahan yang digunakan adalah 22 tanaman kontrol dan mutan jeruk siam ( Citrus suhuinensis L. cv. Pontianak) dan jeruk pamelo ( Citrus grandis L. Osbeck) cv. Nambangan) hasil radiasi sinar gamma dengan intensitas 20, 40 dan 60 Gy, asam asetat, HCl, aceto-orcein, 0.8 Hydroxyquinoline, perak nitrat dan aquades. Alat yang digunakan antara lain: kaca preparat, gelas penutup objek, scalpel, lemari es, timbangan analitik, mikroskop dan alat PCR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah stomata pamelo lebih bervariasi dibanding jeruk siam setelah aplikasi sinar gamma. Aplikasi radiasi sinar gamma hingga 40 Gy efektif dalam meningkatkan jumlah stomata mutan pamelo, sedangkan radiasi 20 Gy efektif meningkatkan jumlah stomata jeruk siam. Variasi stomata pada jeruk siam menurun seiring meningkatnya intensitas radiasi. Rasio panjang dan lebar stomata bervariasi pada setiap tanaman mutan jeruk siam dan pamelo. Keragaman rasio panjang dan lebar stomata yang tinggi terjadi pada intensitas 20 Gy untuk mutan jeruk siam dan 40 Gy pamelo. Pada jeruk siam aplikasi radiasi sinar gamma 20 Gy efektif dalam menimbulkan keragaman jumlah kloroplas dalam sel penjaga, dan semakin tinggi dosis radiasi semakin menurun keragaman jumlah kloroplasnya. Aplikasi radiasi 40 Gy efektif menimbulkan keragaman terhadap jumlah kloroplas dalam sel penjaga mutan pamelo. Hasil analisis DNA mutan jeruk pamelo menunjukkan adanya enam tanaman mutan yang berbeda dengan tanaman kontrol berdasar penanda ISSR pada posisi fragmen 1500 bp. Hal ini memberi indikasi terjadinya mutasi pada tingkat DNA setelah aplikasi sinar gamma pada pamelo.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: SKR/FP/2008/142/050801493
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id
Date Deposited: 24 Jul 2008 14:33
Last Modified: 21 Oct 2021 07:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127740
[thumbnail of 050801493.pdf]
Preview
Text
050801493.pdf

Download (3MB) | Preview

Actions (login required)

View Item View Item