DhonaRimbawati (2008) Studi Persilangan Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dengan Umur Stigma dan Polen Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bunga sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis ) merupakan salah satu jenis tanaman hias yang ikut menyemarakkan keberadaan tanaman hias di Indonesia dengan keaneragaman bentuk dan warna bunganya walaupun keberadaannya belum sepopuler tanaman hias lainnya seperti anggrek, mawar atau violches. Daya tarik utama bunga sepatu terletak pada mahkota bunganya yang lebar, berwarna dari putih sampai kuning dan jingga sampai merah tua. Bunga sepatu biasanya diperbanyak dengan cara vegetatif seperti stek, cangkok, okulasi dan penyambungan, jarang sekali di tanam secara generatif atau melalui biji, sehingga untuk penelitian pemuliaan masih jarang dilakukan. Pemuliaan bunga sepatu masih jarang dilakukan terutama di Indonesia. Dalam upaya perbaikan varietas tanaman diperlukan adanya upaya pemuliaan. Persilangan merupakan salah satu langkah awal untuk mendapatkan keaneragaman genetik sebagai bahan untuk proses pemuliaan lainnya. Tujuan persilangan adalah untuk mendapatkan varietas dengan menggabungkan sifat-sifat yang dimiliki oleh kedua tanaman yang disilangkan. Tingkat keberhasilan persilangan tergantung pada banyak faktor diantaranya adalah umur stigma dan polen yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lama umur stigma dan polen terhadap keberhasilan persilangan bunga sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis ) dan mengetahui pengaruh umur polen bunga sepatu terhadap fertilitas dan viabilitas polen. Hipotesis yang digunakan adalah diduga perbedaan umur stigma dan polen yang digunakan berpengaruh terhadap tingkat keberhasilan persilangan dan perbedaan umur polen yang digunakan memiliki fertilitas dan viabilitas yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di sreen house Fakultas Pertanian dan Laboratorium Sentral Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Mei sampai Agustus 2007. Alat yang digunakan antara lain mikroskop, Petridis, pH meterr, plastik mika, benang, spidol permanen, pinset, gunting, kuas halus, gelas ukur, pipet tetes, timbangan analitik, kamera, kertas minyak, bak perkecambahan dan pasir. Bahan yang digunakan antara lain tanaman bunga sepatu varietas bangkok warna merah, putih, kuning, merah muda dan bunga sepatu warna orange, larutan YKI (terdiri dari Yodium dan Kalium Iodida),Kalsium Nitrat (CaNO 3), Asam Borak (H3BO3), Magnesium Nitrat Sulfat (MgSO47H2O), Sukrosa, agar-agar dan aquadest. Pada penelitian ini digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 3 kali ulangan. Kombinasi perlakuannya adalah: (P1) : Stigma bunga sepatu warna kuning umur 0 hari >< polen warna orange umur 0 hari, (P2) : Stigma bunga sepatu warna kuning umur 2 hari >< polen warna orange umur 2 hari, (P3) : Stigma bunga sepatu warna kuning umur 0 hari >< polen warna merah muda umur 0 hari, (P4) : Stigma bunga sepatu warna kuning umur 2 hari >< polen warna merah muda umur 2 hari, (P5) : Stigma bunga sepatu warna kuning umur 0 hari >< polen warna merah umur 0 hari. (P6) : Stigma bunga sepatu warna kuning umur 2 hari >< warna merah umur 2 hari, (P7): Stigma bunga sepatu warna kuning umur 0 hari >< polen warna putih umur 0 hari, (P8) : Stigma bunga sepatu warna kuning umur 2 hari >< polen warna putih umur 2 hari, (P9) : Stigma bunga sepatu warna orange umur 0 hari >< polen warna merah muda umur 0 hari, (P10) : Stigma bunga sepatu warna orange umur 2 hari >< polen warna merah muda umur 2hari, (P11) : Stigma bunga sepatu warna orange umur 0 hari >< polen warna merah umur 0 hari, (P12) : Stigma bunga sepatu warna orange umur 2 hari >< polen warna merah umur 2 hari, (P13) : Stigma bunga sepatu warna orange umur 0 hari >< polen warna putih umur 0 hari, (P14) : Stigma bunga sepatu warna orange umur 2 hari >< polen warna putih umur 2 hari, (P15) : Stigma bunga sepatu warna merah muda umur 0 hari >< polen warna merah umur 0 hari, (P16) : Stigma bunga sepatu warna merah muda umur 2 hari >< polen warna merah umur 2 hari, (P17) : Stigma bunga sepatu warna merah muda umur 0 hari >< polen warna putih umur 0 hari, (P18) : Stigma bunga sepatu warna merah muda umur 2 hari >< polen warna putih umur 2 hari, (P19) : Stigma bunga sepatu warna merah umur 0 hari >< polen warna putih umur 0 hari, (P20) : Stigma bunga sepatu warna merah umur 2 hari >< polen warna putih umur 2 hari. Pengamatan yang dilakukan meliputi: tetua bunga sepatu, persentase polen fertil, persentase viabilitas polen, persentase keberhasilan persilangan,umur masak biji, jumlah biji yang dihasilkan, persentase buah panen dan persentase perkecambahan benih. Apabila perhitungan analisis ragam tersebut berbeda nyata, maka dilanjutkan dengan uji BNT (beda nyata terkecil) 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur polen berpengaruh nyata terhadap fertilitas tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap viabilitas polen. Umur stigma dan polen yang digunakan dalam persilangan memberikan pengaruh yang nyata terhadap persentase keberhasilan persilangan, umur masak biji, persentase buah panen tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah biji yang dihasilkan yang dihasilkan. Sedangkan pada pengamatan persentase perkecambahan benih tidak ada benih yang bisa tumbuh.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | SKR/FP/2008/140/050801491 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi |
Depositing User: | Unnamed user with email repository.ub@ub.ac.id |
Date Deposited: | 24 Jul 2008 14:21 |
Last Modified: | 21 Oct 2021 07:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/127738 |
Preview |
Text
050801491.pdf Download (2MB) | Preview |
Actions (login required)
![]() |
View Item |